Tampilkan postingan dengan label saham. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label saham. Tampilkan semua postingan

Kamis, 13 Juni 2019

PT KONTAK PERKASA - Bos OJK: Kalau Bunga BI Turun, Pengusaha Lebih Kondusif


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 13/06/2019 - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso cukup lantang menyuarakan agar Bank Indonesia (BI) bisa menurunkan bunga acuannya.

Ternyata, hal ini dilakukan agar nantinya suku bunga kredit juga bisa ikut turun.

"Kalau komunikasi kebijakan suku bunga biarkan BI. Tapi ya (bank berharap) pasti semua berharap dengan bunga turun kan jadi lebih kondusif untuk pengusaha," kata Wimboh di Kompleks Istana Negara, Rabu (13/6/2019).
PT KONTAK PERKASA


Dengan turunnya bunga acuan BI, Wimboh berharap suku bunga kredit perbankan bisa ikut turun.

Bos OJK: Kalau Bunga BI Turun, Pengusaha Lebih KondusifFoto: Ketua DK OJK Wimboh Santoso (CNBC Indonesia/Rahajeng KH)

Sejumlah pejabat negara sudah menyuarakan wacana agar MH Thamrin mempertimbangkan penurunan suku bunga acuan. Selain Wimboh Santoso, ada juga Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. 

"Pada saat kondisinya berubah di negara negara maju, termasuk direction kebijakan moneter dan adanya tanda-tanda pelemahan ekonomi, saya rasa BI juga akan melakukan adjustment atau penyesuaian dari stance monetary policy-nya. Bagaimana BI akan melakukan, saya tentu hormati BI karena mereka akan menggunakan policy suku bunga dan makroprudensial," kata Sri Mulyani.

Rabu, 12 Juni 2019

KONTAK PERKASA FUTURES - Galaunya The Fed Antar Rupiah Jadi Nomor 1 Asia


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 12/06/2019 - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)belum kunjung bosan menguat di perdagangan pasar spot. Situasi eksternal yang suportif membuat rupiah dan mata uang utama Asia ramai-ramai menguat. 

KONTAK PERKASA FUTURES

Pada Rabu (12/6/2019), US$ 1 dibanderol Rp 14.220 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,11% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.  
Jika penguatan ini bertahan sampai penutupan pasar, maka rupiah resmi menguat selama empat hari perdagangan beruntun. Sesuatu yang kali terakhir terjadi pada 23-28 Mei. 



Rupiah bergerak searah dengan mata uang utama Asia yang berhasil menguat di hadapan dolar AS. Hanya won Korea Selatan dan dolar Singapura yang masih tertinggal di zona merah. 

Bahkan dengan apresiasi 0,11%, rupiah mampu keluar menjadi mata uang terbaik di Asia. D
isusul oleh peso Filipina di posisi runner-up dan baht Thailand di peringkat ketiga.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 08:11 WIB: 

Selasa, 11 Juni 2019

PT KONTAK PERKASA - AS-China Masih Panas, Investor Berburu Emas


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 11/06/2019 - Kecemasan investor akan kepastian pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 mendatang membuat harga emas merangkak naik. Pasalnya, hubungan kedua negara masih panas.

Pada perdagangan Selasa (11/6/2019) pukul 09:00 WIB, harga emas kontrak pengiriman Agustus di bursa New York Commodity Exchange (COMEX) menguat 0,29% menjadi US$ 1.333,1/troy ounce. Adapun harga emas di pasar spot naik 0,11% ke US$ 1.329,49/troy ounce.

Kemarin, harga emas COMEX dan spot anjlok masing-masing sebesar 1,25% dan 0,96%. Penyebab utamanya adalah risiko perang dagang AS-Meksiko yang akhirnya sirna, untuk sementara waktu.


Pemerintahan Trump telah menunda pengenaan bea impor atas produk Meksiko setelah adanya kesepakatan soal penanganan imigran ilegal. Meksiko dan AS sepakat untuk memperluas program Migration Protection Protocols (MPP). Protokol tersebut membuat warga Meksiko yang ingin mencari suaka ke AS harus menunggu di negara asal sampai urusan mereka selesai.

Selain itu Meksiko juga telah setuju untuk menempatkan personel keamanan untuk menjaga perbatasan, yang diketahui merupakan jalur utama imigran gelap.

Kini pelaku pasar kembali fokus pada isu yang jauh lebih besar, yaitu perang dagang AS-China. Trump kemarin mengatakan bahwa dirinya sangat siap untuk memberlakukan bea impor baru terhadap produk China apabila tidak ada kesepakatan yang dibuat pada pertemuan G20 mendatang.

"Ketegangan akan tetap ada di pasar hingga pertemuan negara G20. Tidak ada garansi bahwa masalah tersebut [perang dagang AS-China] akan membaik meskipun pimpinan kedua negara menggelar pertemuan," ujar Masahiro Ichikawa, strategis senior Sumitomo Mitsui DS Asset Management, mengutip Reuters.

Pada bulan lalu, AS dikabarkan telah mengkaji dampak penerapan bea impor 25% atas produk China senilai US$ 300 miliar terhadap perekonomian domestik. Bila, sekali lagi, perang dagang AS-China mengalami eskalasi maka dampaknya juga akan mendunia. Ekonomi global akan tumbuh lebih lambat dari yang sudah lambat. 

Di tengah kondisi yang serba tak pasti seperti ini, investor akan cenderung menahan emas, bahkan membeli lebih banyak. Pasalnya emas seringkali dijadikan pelindung nilai (hedging) karena nilainya yang relatif stabil.
smbr: cnbcnews

Senin, 10 Juni 2019

KONTAK PERKASA - Tak Ada Pesaing, Rupiah Menguat Sendirian di Asia!


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 10/06/2019 - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)masih menguat di perdagangan pasar spot sampai tengah hari ini. Namun rilis data inflasi membuat rupiah agak limbung. 

Pada Senin (10/6/2019) pukul 12:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.240. Rupiah menguat 0,21% dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelum libur panjang Idul Fitri. 
Kala pembukaan pasar, penguatan rupiah masih 0,49%. Namun seiring perjalanan pasar, apresiasi rupiah terus berkurang meski tidak sampai jatuh ke zona merah. 

Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah hingga tengah hari ini: 

Gerak rupiah terhambat karena rilis data inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi Mei sebesar 0,68% secara bulanan (month-on-month/MoM). Sementara inflasi tahunan (year-on-year/YoY) ada di 3,32% dan inflasi inti YoY adalah 3,12%. 
Data ini di atas ekspektasi pasar. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi bulanan berada di 0,53%. Sementara inflasi YoY diramal 3,165% dan inflasi inti YoY sebesar 3,08%. 
Sedangkan konsensus yang dihimpun Reuters memperkirakan inflasi bulanan sebesar 0,54%. Kemudian inflasi tahunan ada di 3,17% dan inflasi inti YoY adalah 3,07%. 
Dengan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan artinya nilai tukar mata uang berpotensi tergerus inflasi. Berinvestasi di rupiah menjadi kurang menarik sehingga ada terjadi sedikit tekanan jual. 
Akan tetapi, rupiah masih sangat beruntung karena mata uang Asia lainnya melemah di hadapan dolar AS. Ya, rupiah menjadi satu-satunya mata uang yang menguat sehingga otomatis menjadi yang terbaik di Benua Kuning. 
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 12:09 WIB: 

Rabu, 27 Maret 2019

Investor Mulai Tenang, IHSG akan Coba Lagi Level 6.500


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 27/03/2019 -  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berbalik arah setelah koreksi yang cukup dalam lusa lalu, kemarin IHSG berhasil menguat 0,91% ke level 6.469. Situasi global khususnya dari Amerika Serikat (AS) sudah menunjukkan tanda-tanda yang lebih kondusif.
KONTAK PERKASA FUTURES

Pada hari ini Rabu (27/3/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG akan kembali menguat menuju level 6.500an. Membaiknya kondisi pasar dan hasil analisis secara teknikal berpotensi menjadi katalis positif bagi IHSG. 

Tiga indeks utama bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) pagi tadi di tutup menguat. Dow Jones menguat 0,55%, S&P 500 menguat 0,72%, dan Nasdaq Composite tergelincir 0,71%.

Pasar obligasi pemerintah AS mulai stabil meski masih terjadi inversi. yield obligasi bertenor 10 tahun mulai mengalami kenaikan meski tipis 0,07 bps, kenaikan tersebut membuat jarak yield obligasi dengan tenor 3 bulan agak menyempit.
KONTAK PERKASA FUTURES

Bursa AS juga terdorong kenaikan harga minyak mentah dunia. Pada pukul 04:39 WIB, harga minyak dengan jenis brent dan light sweet melonjak masing-masing 1,16% dan 2,07%. 

Penguatan harga emas hitam tersebut disebabkan persepsi keketatan pasokan yang ada di Venezuela, ketiadaan pasokan listrik membuat pelabuhan Jose (pelabuhan ekspor utama Venezuela) dan beberapa fasilitas pengolahan minyak jadi tidak berfungsi.

Dari dalam negeri, melihat kondisi bursa AS serta bursa utama Asia yang positif, investor mulai berani kembali masuk pasar sehingga membuat IHSG kemarin menguat. Pada hari ini pun situasinya kurang lebih akan tidak jauh berbeda.

Secara teknikal, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan "reli", terbentuknya white candle disertai dengan "gap up" pada perdagangan kemarin mengindikasikan indeks cenderung menuju penguatan.
Secara momentum ruang penguatan masih cukup terbuka, IHSG belum memasuki wilayah jenuh belinya (overbought) secara momentum, mengacu pada indikator teknikal stochastic slow yang mengukur tingkat kejenuhan. IHSG berpotensi bergerak antara 6.460-6.540. 

Senin, 25 Maret 2019

Investor Buru Dolar AS dan Emas, Rupiah Terlemah di Asia


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 25/03/2019 - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)hari ini masih melemah di perdagangan pasar spot. Rupiah pun masih nelangsa dengan menjadi mata uang terlemah di Asia. 

Pada Senin (25/3/2019) pukul 12:00 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.215. Rupiah melemah 0,39% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu dan menyentuh posisi terlemah sejak 19 Maret. 
Kala pembukaan pasar, rupiah sudah melemah 0,21% meski dolar AS belum menembus kisaran Rp 14.200. Namun setelah itu depresiasi rupiah semakin dalam dan dolar AS berhasil menembus level tersebut. 

KONTAK PERKASA
Selepas menguat 5 hari beruntun, nasib rupiah sepertinya mulai berbalik. Jika pelemahan yang terjadi saat ini bertahan hingga penutupan pasar, maka rupiah akan melemah 2 hari berturut-turut. 
 

Beberapa saat lalu, rupiah bergabung dengan kelompok minoritas mata uang Asia yang melemah di hadapan dolar AS. Kini, 'kawan' rupiah bertambah karena semakin banyak mata uang Benua Kuning yang terdepresiasi. 
Namun meski semakin banyak mata uang Asia yang melemah, rupiah masih menjadi yang terlemah. 'Gelar' yang dipegang rupiah sejak pembukaan pasar.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 12:18 WIB: 

Rabu, 13 Maret 2019

Brexit Kian Tak Jelas, IHSG Melemah Lagi


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 13/03/2019 - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Rabu ini (13/3/2019) dengan pelemahan sebesar 0,17%.

BACA JUGA: 

Gara-Gara Brexit, Harga Emas Kembali Sentuh US$ 1.300


Pada pukul 9:36 WIB, pelemahan IHSG sudah melebar menjadi 0,2% ke level 6.340,81. Jika terus melemah hingga akhir perdagangan, maka IHSG akan membukukan koreksi selama 4 hari berturut-turut.
Kinerja IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei turun 1,21%, indeks Shanghai turun 0,67%, indeks Hang Seng turun 0,52%, indeks Straits Times turun 0,73%, dan indeks Kospi turun 0,85%.
Kisruh terkait proses perceraian Inggris dan Uni Eropa (Brexit) membuat pelaku pasar melepas saham-saham di Benua Kuning.
KONTAK PERKASA FUTURES

Pada Selasa (12/3/2019) waktu setempat atau Rabu (13/3/2019) waktu Indonesia, revisi proposal Brexit yang diajukan Perdana Menteri Inggris Theresa May ditolak oleh parlemen.
Seperti dilansir CNBC International, May kalah lantaran hanya terdapat 242 anggota parlemen yang mendukung proposalnya, sedangkan mayoritas atau 391 anggota parlemen menolak.
KONTAK PERKASA FUTURES

Ini jelas merupakan pukulan telak bagi May karena pada pemungutan suara pertama yang digelar bulan Januari, May juga kalah dengan skor 432 melawan 202.
Sebagai informasi, pada hari Senin (11/3/2019) May berhasil mengamankan revisi kesepakatan Brexit dengan Uni Eropa. Revisi yang dimaksud akan memberikan jaminan bahwa klausul backstop, jika diaktifkan, tak akan berlaku selamanya.
Namun, Jaksa Agung Inggris Geoffrey Cox tak sependapat. Menurut Cox, revisi kesepakatan Brexit tak memberikan kekuatan hukum bagi Inggris untuk keluar dari klausul backstop secara sepihak.

Backstop merupakan klausul yang akan diimplementasikan jika Inggris dan Uni Eropa tak bisa menyepakati kesepakatan dagang dalam masa transisi selama 21 bulan setelah Brexit resmi dimulai pada Maret 2019. Klausul ini dibuat untuk mencegah adanya hard border antara Irlandia Utara (yang merupakan bagian dari Inggris) dan Irlandia (yang merupakan anggota Uni Eropa).

Backstop menjadi masalah lantaran ada ketidakjelasan mengenai implementasinya. Bisa saja itu diterapkan selamanya walau nanti Inggris-Uni Eropa berhasil menyepakati kesepakatan dagang. 

Dengan kembali ditolaknya proposal Brexit oleh parlemen, masa depan Inggris menjadi tak pasti. No-Deal Brexit alias perpisahan Inggris-Uni Eropa tanpa kesepakatan kini menjadi risiko yang nyata dan diperhitungkan oleh pelaku pasar.
Smber : cnbcnews

Selasa, 12 Maret 2019

Ikutan Wall Street, Bursa Saham Hong Kong Hijau Lagi

PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 12/03/2019 -  Bursa saham Hong Kong terpantau menguat 1,46% pada jeda perdagangan Selasa (12/3/2019) seiring dengan ekspektasi penguatan bursa di regional.

Indeks Hang Seng naik 1,46%, atau 415,76 poin, menjadi 28.919,06. Hang Seng dibuka pada level 28.760 dan sempat mencatat level tertinggi yakni 28.938 dan terendah 28.734.
Secara year to date, indeks acuan bursa Hong Kong ini menguat 12% sejak awal tahun hingga Selasa ini.
Penguatan lanjutan Hang Seng ini memperpanjang fase pemulihannya setelah sempat amblas pekan lalu.

BACA JUGA : 

Penguatan Hang Seng juga ditopang jejak positif Wall Street yang disokong saham perusahaan teknologi dan energi..
Di sisi lain, AFP dan CNBC melaporkan bahwa indeks yang menjadi acuan atau benchmark pasar modal global untuk pasar negara berkembang, MSCI Emerging Markets Index, melonjak sebanyak 8% tahun ini, menurut Morgan Stanley.

Bank investasi tersebut mengatakan bahwa kenaikan indeks tersebut kemungkinan didorong karena sentimen adanya stimulus tambahan dari pemerintah China demi mendorong ekonomi negaranya dan sentimen kenaikan saham-saham di bursa saham China.
PT KONTAK PERKASA

Selain itu, menurut Morgan Stanley, makin jelasnya kemungkinan kesepakatan perdagangan antara AS dan China juga mampu mencerahkan prospek ekonomi dunia yang pada akhirnya menopang indeks acuan tersebut.

Selasa, 05 Maret 2019

Arus Modal Kembali ke Asia

PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 05/03/2019 - Arus modal asing pun kembali masuk ke pasar keuangan Asia. Di pasar saham, indeks Hang Seng dan Shanghai Composite yang tadi sempat melemah kini sudah menguat masing-masing 0,08% dan 0,9% pada pukul 14:15 WIB. Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok di kisaran 1% pada penutupan perdagangan Sesi I, kini 'cuma' melemah 0,98%.  

BACA

Semangat, Rupiah! Sedikit Lagi Bisa Menguat Lho...


Aliran modal ini sedikit banyak membantu rupiah untuk memperbaiki posisi rupiah. Jika arus modal ini terus masuk, maka ada harapan rupiah bisa menyeberang ke zona hijau seperti yang terjadi saat pembukaan pasar tadi pagi

Tidak cuma rupiah, berbagai mata uang utama Asia pun mulai berani beringas di hadapan dolar AS. bahkan beberapa mata uang seperti baht Thailand atau dolar Taiwan sudah menguat. 
KONTAK PERKASA FUTURES


Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 14:21 WIB:   

Kamis, 28 Februari 2019

Pukul 13:00: Kurs Rupiah Kian Tertekan ke Rp 14.075/US$


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 28/02/2019 - Nilai tukar rupiah kembali tertekan, dengan pelemahan sebesar 50 poin, di pasar spot pada siang hari ini.

Pada Kamis (28/2/2018) pukul 14:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.075. Rupiah melemah 0,36% dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.  

KONTAK PERKASA FUTURES
Berikut kurs dolar AS di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) pada pukul 13:00 WIB:
PeriodeKurs
1 PekanRp 14.091
1 BulanRp 14.139
2 BulanRp 14.202
3 BulanRp 14.267
6 BulanRp 14.431
9 BulanRp 14.614
1 TahunRp 14.804
2 TahunRp 15.545,5

Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) pukul 12:59 WIB: 
 
PeriodeKurs
1 BulanRp 14.110
3 BulanRp 14.220

Berikut kurs dolar AS di sejumlah bank nasional pada pukul 12:58 WIB:
BankHarga BeliHarga Jual
Bank BNIRp 14.046Rp 14.101
Bank BRIRp 13.990Rp 14.140
Bank MandiriRp 14.035Rp 14.095
Bank BTNRp 13.972Rp 14.122
Bank BCARp 14.063Rp 14.079
CIMB NiagaRp 13.950Rp 14.130

Rabu, 27 Februari 2019

Banyak Menanggung 'Dosa', Rupiah Dihukum Pasar


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 27/02/2019 -  Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)
masih melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Rupiah memang sudah kehabisan alasan untuk menguat. 

Pada Rabu (27/2/2018) pukul 12:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.008. Rupiah melemah 0,14% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. 
Rupiah masih mampu menguat 0,06% kala pembukaan pasar, bahkan penguatan rupiah sempat menebal ke 0,09%. Namun itu hanya fatamorgana, karena sejurus kemudian mata uang Tanah Air terperosok ke zona merah. 


Berikut pergerakan kurs dolar AS terhadap rupiah hingga tengah hari ini: 
 
Kali ini rupiah tidak bisa menghindar dari tren pelemahan mata uang utama Asia. Ya, hanya yuan China dan ringgit Malaysia yang masih mampu bertahan di zona hijau. 
Depresiasi 0,14% membuat rupiah menempati peringkat ketiga terbawah di klasemen mata uang Asia. Rupiah hanya lebih baik ketimbang baht Thailand dan won Korea Selatan. 
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 12:07 WIB: 

Investor Kembali Menginjak Bumi
Pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un ternyata kurang ampuh mendorong mata uang Asia ke teritori positif. Pelaku pasar lebih memilih untuk melakukan ambil untung karena mata uang Asia sudah menguat sejak awal pekan ini akibat sentimen damai dagang. 

Kini, sentimen tersebut sepertinya sudah reda. Investor kembali menginjak bumi dan menghadapi serangkaian data ekonomi yang mengkhawatirkan. 

Pertumbuhan ekonomi Hong Kong pada kuartal IV-2018 tercatat 1,3% year-on-year (YoY), laju paling lemah sejak kuartal I-2016. Untuk keseluruhan 2018, ekonomi Hong Kong tumbuh 3%, di bawah proyeksi pemerintah yang memperkirakan di angka 3,2%. 


Kemudian harga properti residensial di AS pada Desember 2018 turun 4,2% YoY. Melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 4,6% YoY dan menjadi laju paling lambat sejak November 2014. 

Masih dari Negeri Paman Sam, pembangunan rumah baru (housing starts) pada Desember 2018 turun 11,2% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 1,08 juta unit. Ini menjadi angka terendah sejak September 2016. 

Data-data tersebut menunjukkan bahwa awan mendung masih menggelayuti perekonomian global. Perlambatan ekonomi sepertinya menjadi sebuah keniscayaan, tidak bisa dihindari lagi. 

Kondisi ini menyebabkan investor bermain aman, malas mengambil risiko. Arus modal pun kembali mengarah ke dolar AS. Pada pukul 12:18 WIB, Dollar Index (yang menunjukkan posisi greenback secara relatif di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,15%.

Selasa, 19 Februari 2019

Pasar Kurang Gairah Kurang Tenaga, Rupiah Melemah Tipis Saja


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 19/02/19 - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)bergerak melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Rupiah dan mata uang Asia jadi 'korban' perilaku pasar yang sedang berhati-hati menanti dialog dagang AS-China. 

Pada Selasa (19/2/2019) pukul 12:00 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.120. Rupiah melemah 0,11% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. 
Rupiah mengawali hari dengan penguatan tipis yaitu 0,04%. Namun itu sangat fana, karena beberapa saat kemudian rupiah langsung terjerumus ke zona merah. Depresiasi rupiah pun semakin dalam, meski dalam rentang yang relatif terbatas. 


Berikut pergerakan kurs dolar AS terhadap rupiah hingga tengah hari ini: 
 
Seperti halnya rupiah, mata uang Asia juga cenderung melemah tipis. Hanya peso Filipina yang masih mampu bertahan di zona hijau, sementara lainnya tidak selamat. 
Won Korea Selatan masih menjadi mata uang terlemah di Asia, meski depresiasinya 'cuma' di kisaran 0,2%. Kemudian baht Thailand berada di posisi kedua dari bawah, dan yuan China tepat di atasnya. 

Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 12:09 WIB: 

kontak perkasa futures

 

Senin, 18 Februari 2019

Sengsara Membawa Nikmat Buat Rupiah


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 18/02/2019 -  Performa rupiah patut mendapat acungan jempol. Di hadapan dolar Amerika Serikat (AS), rupiah berhasil menguat sejak pembukaan pasar. Bahkan penguatan rupiah menjadi yang terbaik di antara mata uang utama Asia. 

PT KONTAK PERKASA

Pada Senin (18/2/2019) pukul 12:00 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.085 di perdagangan pasar spot. Rupiah menguat 0,39% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu. 
Kala pembukaan pasar spot, rupiah menguat 0,28%. Seiring perjalanan pasar, apresiasi rupiah terus bertambah tebal. 

Posisi terkuat rupiah bahkan sempat menyentuh Rp 14.075/US$, sementara terlemahnya adalah Rp 14.110/US$. Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah hingga tengah hari ini: 
 

PT KONTAK PERKASA
Sebenarnya rupiah tidak sendirian menguat, karena mayoritas mata uang Asia mampu terapresiasi terhadap dolar AS. Namun rupiah eksepsional karena berhasil mencatatkan penguatan terbaik dibandingkan kompatriotnya. 
Rupiah berhasil menduduki puncak klasemen mata uang Benua Kuning, posisi yang tidak tergoyahkan sejak pembukaan pasar. Di posisi kedua ada yuan China, tetapi jarak dengan rupiah lumayan lebar karena mata uang Negeri Panda 'hanya' menguat 0,19%. 
PT KONTAK PERKASA
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 12:08 WIB: 
 

Senin, 11 Februari 2019

Pukul 10:00 WIB: Dolar AS Sentuh Rp 14.000


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 11/02/2019 - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Dolar AS sudah menyentuh Rp 14.000.

Pada Senin (11/2/2018) pukul 10:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.000. Rupiah melemah 0,29% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu. 


Berikut kurs dolar AS di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) pada pukul 09:44 WIB:
PeriodeKurs
1 PekanRp 14.030,5
1 BulanRp 14.076
2 BulanRp 14.135,5
3 BulanRp 14.194
6 BulanRp 14.366
9 BulanRp 14.551
1 TahunRp 14.741
2 TahunRp 15.423

Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) pukul 08:54 WIB: 
PeriodeKurs
1 BulanRp 14.025
3 BulanRp 14.130

Berikut kurs dolar AS di sejumlah bank nasional pada pukul 09:46 WIB:


PT KONTAK PERKASA
BankHarga BeliHarga Jual
Bank BNIRp 13.905Rp 14.065
Bank BRIRp 13.915Rp 14.055
Bank MandiriRp 13.800Rp 14.050
Bank BTNRp 13.915Rp 14.090
Bank BCARp 13.811Rp 14.111
CIMB NiagaRp 13.990Rp 14.080