Tampilkan postingan dengan label SAHAM EMAS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SAHAM EMAS. Tampilkan semua postingan

Rabu, 04 November 2020

PT KONTAK PERKASA|| Emas Stabil seiring Investor Fokus Pada Hasil Pemilu AS



 PT KONTAKPERKASA FUTURES BALI 04/11/2020 - Emas stabil pada hari Rabu karena investor dengan cermat mengamati beberapa jam terakhir dari penutupan pemilihan presiden AS, dengan kemungkinan hasil yang diperebutkan.

Harga Emas di pasar Spot sedikit berubah pada $ 1,906.71 per ounce pada 00:45 GMT, setelah mencapai puncak hampir dua minggu $ 1.916,06 di awal sesi. Emas berjangka AS naik tipis 0,1% menjadi $ 1.911,60 per ounce.

Jajak pendapat nasional menunjukkan Demokrat Joe Biden memimpin pemilihan, tetapi Presiden Donald Trump cukup dekat di beberapa negara bagian medan pertempuran pemilihan untuk mempertahankan kursi kepresidenan.

Perak turun 0,1% menjadi $ 24,14 per ounce. Platinum turun 0,4% menjadi $ 863,25 dan paladium naik 0,2% menjadi $ 2.286,36. (Tgh)

Sumber: Reuters

Senin, 31 Agustus 2020

kontak perkasa || Emas Menguat untuk Hari Kedua ditengah Kebijakan Fed

 


PT KONTAKPERKASA FUTURES BALI 31/08/2020 - Emas naik untuk hari kedua karena investor terus mempertimbangkan perubahan terbaru dalam pendekatan Federal Reserve untuk menetapkan kebijakan moneter AS, dengan beberapa pejabat akan berbicara minggu ini.

Ketua Jerome Powell memberi isyarat pada hari Kamis bahwa bank sentral akan tetap akomodatif dalam jangka lebih lama, dengan lebih banyak toleransi terhadap kenaikan harga konsumen. Wakil Ketua Richard Clarida memulai sesuatu pada hari Senin dengan pidato tentang kerangka kebijakan moneter baru Fed, diikuti oleh Gubernur Lael Brainard pada hari Selasa berbicara tentang topik yang sama dan Presiden Fed New York John Williams membahas ekonomi dan Covid-19 pada hari Rabu.

Spot emas naik 0,5% menjadi $ 1,973.81 / oz pada pukul 6:55 pagi waktu Singapura; logam ini telah naik 1,8% pada hari Jumat. Spot perak naik 2,4% menjadi $ 28,1497 / oz. (Arl)

Sumber : Bloomberg

Selasa, 07 April 2020

kontak perkasa futures || Emas turun dari tertinggi 4-minggu seiring penguatan dolar dan equitas Global


PT KONTAKPERKASA FUTURES 07/04/2020 - Harga emas turun dari tertinggi empat minggu pada hari Selasa, seiring dolar AS dan ekuitas global menguat ditengah tanda-tanda perlambatan kematian terkait virus coronavirus.
Harga Emas Spot turun 0,2% pada $ 1,657.67 per ounce, pada 01:10 GMT, setelah naik ke level tertinggi empat minggu di awal sesi. Logam naik 2,8% pada hari Senin. Emas berjangka AS naik 1,7% menjadi $ 1.723.
Dolar bertahan dekat level tertinggi dua minggu di sesi sebelumnya. (Tgh)
Sumber: Reuters

Jumat, 07 Februari 2020

PT KONTAK PERKASA FUTURES || Harga Emas Datar; Kemungkinan Tetap menjadi 'Tempat Berlindung yang sangat Baik'



PT KONTAKPERKASA FUTURES BALI 07/02/2020 - Harga emas datar dalam perdagangan Asia karena kekhawatiran atas wabah coronavirus tampaknya surut.
Emas kemungkinan akan terus menawarkan "nilai lindung yang sangat baik" bagi investor dan pasar dapat mengembalikan fokusnya ke berita utama terkait perdagangan AS dan China dan pada pemilihan AS mendatang, kata AxiCorp. Spot emas datar di $ 1,567.26 / ons.(Arl)
Sumber : Bloomberg

Kamis, 06 Februari 2020

kontak perkasa || Emas Stabil seiring Investor Menimbang Kekhawatiran Virus, Data A.S.


PT KONTAKPERKASA FUTURES BALI 06/02/2020 - Emas stabil seiring investor menimbang kekhawatiran tentang dampak virus corona pada pertumbuhan ekonomi dengan data yang menunjukkan ketahanan dalam ekonomi AS, melukiskan gambaran beragam untuk aset surga.
Para pejabat kesehatan berlomba untuk mengembangkan perawatan dan meningkatkan pengujian untuk virus baru yang kini telah merenggut 563 nyawa di China, meskipun Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan bahwa vaksin masih belum ada. Pembatasan perjalanan tetap diberlakukan karena jumlah kasus semakin meningkat, dan ada kekhawatiran akan permintaan perhiasan di Cina akan meningkat karena konsumen tinggal di rumah untuk menghindari infeksi.
Sementara itu di A.S., perusahaan menambahkan lebih banyak pekerjaan daripada perkiraan di bulan Januari dan aktivitas bisnis menguat di sektor jasa. Secara terpisah, Senat memilih untuk membebaskan Presiden Donald Trump atas tuduhan dia menyalahgunakan kekuasaannya dan menghalangi Kongres, dan China mengatakan akan mengurangi separuh tarif impor sekitar US $ 75 miliar dari AS akhir bulan ini.
Spot emas sedikit turun -0,1% menjadi $ 1.553,87 / ons pada pukul 12:36 waktu Singapura; naik 0,2% pada hari Rabu.(Arl)
Sumber : Bloomberg

Rabu, 29 Januari 2020

PT KONTAK PERKASA || Investor Pertimbangkan Dampak Virus, Emas Pertahankan Penurunan



PT KONTAKPERKASA FUTURES 29/01/2020 - Emas pertahankan penurunan karena investor mempertimbangkan ancaman dari virus corona mematikan setelah reli semalam di Wall Street mengisyaratkan berkurangnya permintaan untuk aset heaven.
Spot emas naik 0,1% menjadi $ 1,568,72 per ons pada pukul 7:30 pagi di London; turun 0,9% Selasa. Indeks Bloomberg Dollar Spot stabil.
Di AS, S&P 500 menambahkan 1% pada Selasa karena saham teknologi naik dan pedagang memberikan kajian positif pada kepercayaan konsumen AS dan data harga rumah. Pemerintah memperketat perjalanan internasional dan penyeberangan perbatasan dengan Cina untuk mencoba menghentikan penyebaran wabah yang telah membuat ribuan orang sakit.
Lebih dari 5.900 orang telah terinfeksi di Cina, dan setidaknya 132 orang telah meninggal. Ada juga kekhawatiran bahwa permintaan fisik untuk perhiasan emas mungkin tertekan karena penduduk setempat tinggal di rumah untuk menghindari infeksi.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Kamis, 14 November 2019

PT KONTAK PERKASA || Emas Pertahankan Gain Seiring Optimisme Kesepakatan Perdagangan AS-China


PT KONTAKPERKASA FUTURES BALI 14/11/2019 - Emas menahan gainnya karena para investor mengkaji kekhawatiran atas kemungkinan kesepakatan perdagangan AS-China diikuti komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengenai kebijakan moneter.
Sementara Presiden Donald Trump mengatakan bahwa pembicaraan perdagangan dengan China bergerak "cepat," ada sedikit berita tentang tanggal penandatanganan dan lokasi untuk kesepakatan fase-satu.

PT KONTAK PERKASA || Baru Naik, eh Harga Emas Dunia Turun Lagi, Kenapa sih?

Harga emas spot -0,1% menjadi $ 1,461.88 / oz pada jam 9:30 pagi di Singapura; Rabu + 0,5%. Harga turun menjadi $ 1,445.70 / oz pada hari Selasa, level intraday terendah sejak 5 Agustus
Indeks Spot Dollar Bloomberg stabil
Logam mulia lainnya, Harga perak Spot -0,4% hingga $ 16,9044 / oz. Palladium sedikit berubah pada $1,710.48 / ons. Platinum -0,4% menjadi $ 872,03 / ons.(yds)
Sumber: Bloomberg

Kamis, 07 November 2019

PT KP PRESS || Perhatian Perdagangan Menghambat Permintaan Safe-Haven, Emas Diperdagangkan Datar


PT KONTAKPERKASA FUTURES BALI 07/11/2019 -  Harga emas sedikit berubah pada hari Kamis karena investor mempertahankan sikap hati-hati di tengah tanda-tanda penundaan di Washington dan Beijing untuk menandatangani perjanjian perdagangan sementara yang telah lama ditunggu-tunggu.
Spot emas diperdagangkan pada $ 1,491.27 per ons, pada 0337 GMT, sedangkan emas berjangka AS datar di $ 1,492.9 per ons.

PT KP PRESS || Harga Emas Naik Lagi, Bisa Sampai ke Level Berapa?

Seorang pejabat senior pemerintahan Trump mengatakan kepada Reuters pada hari Rabu bahwa pertemuan antara AS dan para pemimpin China untuk menandatangani kesepakatan perdagangan sementara dapat ditunda hingga Desember karena diskusi terus berlanjut mengenai persyaratan dan tempat.(mrv)
Sumber: Reuters

Jumat, 13 September 2019

KONTAK PERKASA FUTURES || Cuan, Cuan, Cuan! Harga Emas Masih Bisa Naik Lagi Nih...


PT KONTAKPERKASA FUTURES BALI 13/09/2019 - Harga emas dunia bergerak menguat pada perdagangan hari ini. Apakah penguatan itu bisa bertahan lama?

Pada Jumat (13/9/19), harga emas di perdagangan pasar spot berada di US$ 1.503,98. Naik 0,35% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.

Harga komoditas ini sudah naik sejak pagi tadi. Namun seiring perjalanan pasar, penguatannya semakin mantap dan kembali ke kisaran US$ 1.500/troy ons

Program pembelian aset kali ini akan dimulai pada 1 November dengan nilai 20 miliar euro per bulan. Berdasarkan rilis ECB yang dilansir Reuters, QE kali ini tanpa batas waktu, artinya akan terus dilakukan selama dibutuhkan untuk memberikan stimulus bagi perekonomian zona euro.
Harga emas melesat naik setelah European Central Bank (ECB) mengumumkan hasil rapat bulanan pada dini hari tadi waktu Indonesia. ECB menurunkan suku bunga acuan sebesar 10 basis poin (bps) menjadi -0,5%.

Selain memangkas suku bunga, bank sentral pimpinan Mario Draghi ini juga mengaktifkan kembali program pembelian aset (obligasi dan surat berharga) atau yang dikenal dengan quantitative easing yang sebelumnya sudah dihentikan pada akhir tahun lalu. 

Paket kebijakan ECB tersebut likuiditas di pasar berpotensi melimpah. Artinya, akan ada tekanan inflasi sehingga emas yang bersatus sebagai instrumen lindung nilai (hedge) alamiah dari inflasi mendapat angin.

Akan tetapi, penguatan harga emas dibatasi oleh hubungan Amerika Serikat (AS) dan China yang semakin harmonis. Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa Washington mempertimbangkan adanya kesepakatan sementara (interim) dengan Beijing. 

"Kalau mau membuat kesepakatan, ayo buat kesepakatan. Banyak yang menyinggung soal itu, banyak analis yang mengatakan tentang kesepakatan sementara. Saya rasa ini adalah sesuatu yang akan kami pertimbangan," kata Trump, seperti diberitakan CNBC International.

Aura damai dagang AS-China kembali menguat. Saat AS dan China tidak lagi saling hambat, maka rantai pasok global akan pulih sehingga pertumbuhan ekonomi dunia bisa lebih baik dari perkiraan.

Saat risiko sedang rendah seperti ini, pelaku pasar tentu tidak mau bermain aman. Pencarian cuan ke instrumen berisiko kembali semarak, sementara aset aman seperti emas kurang mendapat tempat.  Smber : cnbcnews
.

Rabu, 11 September 2019

KONTAK PERKASA || Emas Naik Dari 1-Bulan Terendah Seiring Aksi Jual Obligasi Terhenti

PT KONTAKPERKASA FUTURES BALI 11/09/2019 - Emas menguat setelah sebelumnya berada pada level terendah dalam sebulan seiring aksi jual di pasar obligasi AS terhenti menjelang pertemuan penting bank sentral.

KONTAK PERKASA || Diburu Sepanjang Zaman, Ini Rahasia di Balik Kilau Emas


Investor sedang menunggu keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis dan Federal Reserve minggu depan, dengan beberapa panggilan kembali harapan untuk akomodasi bank sentral yang lebih agresif. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun mundur menjadi 1,71%, setelah naik sembilan basis poin pada Selasa.
Departemen keuangan telah berada di bawah tekanan ketika AS melelang surat berharga tiga tahun senilai $ 38 miliar dan korporasi tingkat investasi melanjutkan gelombang penerbitan, memperluas pasokan obligasi.
Harga Emas Spot menguat 0,4% menjadi $ 1,491.30 / oz pada pukul 10:20 pagi waktu Singapura. Harga turun menjadi $ 1,484.65 pada hari Selasa, terendah sejak 13 Agustus. Sementara itu, Harga perak Spot naik  0,5% menjadi $ 18,0981 / ons. (Tgh)
Sumber: Bloomberg

Kamis, 29 Agustus 2019

PT KONTAK PERKASA - Emas Menuju Kenaikan Bulanan ke-4

PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 29/08/2019 - Emas menuju kenaikan bulanan keempat karena banyak faktor termasuk perang perdagangan dan suku bunga riil negatif mendorong lonjakan harga. Harga perak melonjak pada hari Rabu untuk mencapai level tertinggi sejak 2017.
Emas menguat 0,3% menjadi $ 1543,15 per ons pada pukul 9:46 pagi di Singapura, menuju kenaikan bulanan lebih dari 9%. Indeks Bloomberg Dollar Spot  stabil. Perak naik untuk hari kelima, menyentuh $ 18,5113 per ons pada Rabu kemarin, Tertinggi sejak 2017; logam ini di jalur untuk kenaikan mingguan keempat. Paladium stabil, platinum turun 0,3%.

PT KONTAK PERKASA – Emas menguat terkait imbal hasil obligasi memperpanjang penurunan

Dalam perkembangan terbaru tentang perdagangan, Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan para pejabat perdagangan AS mengharapkan negosiator China untuk mengunjungi Washington, tetapi tidak akan mengatakan apakah pertemuan September yang direncanakan sebelumnya akan dilakukan.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Selasa, 27 Agustus 2019

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Emas Stabil Terkait Komentar Trump yang Mengurangi Ketegangan Perdagangan


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 27/08/2019 - Emas stabil setelah terjadinya fluktuasi pada hari Senin karena investor menimbang perkembangan terbaru dalam perang perdagangan. Pasca kenaikan, bullion kemudian menghapus kenaikan di sesi pembukaan minggu ini karena Presiden Donald Trump mengatakan China ingin membuat kesepakatan tentang perdagangan, mengurangi ketegangan.

Baca

PT KONTAK PERKASA FUTURES – Usai Tembus Rekor Tertinggi, Harga Emas Antam Koreksi Tipis

Spot emas menguat  0,2% di $ 1,529.88 per ons pada jam 9:27 di Singapura, menuju penutupan tertinggi sejak April 2013. Pada hari Senin, harga berakhir hampir tidak berubah setelah naik sebanyak 1,8% dalam perdagangan intraday. Indeks Bloomberg Dollar Spot turun 0,1% setelah menguat 0,3% pada hari Senin.
Trump meninggalkan KTT G-7 dengan nada yang lebih lembut ke Beijing hanya beberapa hari setelah menakuti pasar keuangan dengan eskalasi lain dalam perang dagang mereka. Meski begitu, Trump juga menegaskan bahwa dia tidak meninggalkan taktiknya yang kasar untuk memaksakan kesepakatan perdagangan di Tiongkok.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Senin, 26 Agustus 2019

KONTAK PERKASA - Terbukti! Harga Emas Dunia Rekor Lagi Hari Ini


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 26/08/2019 - Harga emas dunia terus menanjak akibat perang dagang Amerika Serikat (AS)-China yang semakin memanas. Kedua negara telah sama-sama mengumumkan kenaikan tarif yang akan mulai berlaku dalam beberapa pekan ke depan.

Pada perdagangan hari Senin (26/8/2019) pukul 09:00 WIB, harga emas kontrak pengiriman Desember di bursa New York Commodities Exchange (COMEX) lompat 1,14% ke level US$ 1.555,2/troy ounce (Rp 700.090/gram).

Adapun harga emas di pasar spot melesat 1,18% menjadi US$ 1.544,17/troy ounce (Rp 695.124/gram).

Baca juga:

KONTAK PERKASA – AS-China Panas Lagi, Harga Emas Bisa Lebih Tinggi?

Posisi ini merupakan titik tertinggi sejak 6 tahun lalu, tepatnya 10 April 2013.

Sementara di sesi perdagangan akhir pekan lalu (23/8/2019) , harga emas COMEX dan spot ditutup menguat masing-masing sebesar 1,93% dan 1,84%. Sedangkan dalam sepekan, harga emas COMEX dan spot juga tercatat menguat masing-masing sebesar 0,92% dan 0,82% secara point-to-point.

Sebagaimana yang telah diketahui, akhir pekan lalu China telah mengumumkan bea masuk baru sekitar 5-10% atas produk impor asal AS senilai US$ 75 miliar. Untuk sebagian produk, bea masuk tersebut berlaku efektif mulai 1 September 2019. Selain itu ada pula beberapa produk yang bea masuknya batu akan berlaku per 15 Desember 2019.
Tak hanya itu, China juga kembali mengaktifkan bea masuk sebesar 25% terhadap mobil-mobil pabrikan AS, serta tarif 5% atas komponen mobil. Tarif tersebut mulai berlaku efektif pada 15 Desember 2019.
"Sebagai respons terhadap tindakan AS, China terpaksa mengambil langkah balasan," tulis pernyataan resmi pemerintah China, dilansir dari CNBC International.
Sebagai informasi, sebelumnya tarif atas mobil AS dan komponennya sudah pernah dikenakan oleh pemerintah China. Namun pada April 2019, tarif tersebut sempat dihapus seiring degan berjalannya perundingan dagang yang intensif dengan pemerintah AS.
Tidak perlu lama bagi Presiden AS, Donald Trump, untuk bereaksi terhadap langkah yang diambil Negeri Tirai Bambu.
Melalui cuitan di Twitter, Trump mengumumkan bahwa per tanggal 1 Oktober, pihaknya akan menaikkan bea masuk bagi US$ 250 miliar produk impor asal China, dari yang saat ini sebesar 25% menjadi 30%. Sementara itu, bea masuk bagi produk impor asal China lainnya senilai US$ 300 miliar yang akan mulai berlaku pada 1 September (ada beberapa produk yang pengenaan bea masuknya diundur hingga 15 Desember), akan dinaikkan menjadi 15% dari rencana sebelumnya yang hanya sebesar 10%.
Dengan begini, kondisi perekonomian global kembali diliputi hawa-hawa ketidakpastian. Kala dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia berseteru perihal perdagangan, maka dampaknya akan mendunia. 
Menakar Cuan, Emas atau Deposito? Smber : cnbcnews

Senin, 19 Agustus 2019

PT KONTAK PERKASA -Mr Trump Suka Labil, Harga Emas Masih Berpeluang Melesat

PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 19/08/2019 - Harga emas dunia pada penutupan perdagangan pekan lalu sempat stagnan. Tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China menahan reli emas, setelah sebelumnya pelaku pasar dikejutkan dengan ancaman resesi di Negeri Paman Sam tersebut. 

Hingga akhir pekan lalu emas diperdagangkan di kisaran US$ 1.519.64/troy ons, berdasarkan data investing.com. 
Baca;

PT KONTAK PERKASA – Emas Global Koreksi, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Bertenaga


Melihat grafik harian tampak harga emas masih bergerak di atas rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis biru), dan MA 21 hari (garis merah), dan atas MA 125 hari (garis hijau). 

Indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) di wilayah positif dan bergerak naik, histogram juga di area positif namun bergerak menurun. Indikator ini masih memberikan gambaran peluang penguatan emas dalam jangka menengah.



Pada time frame 1 jam, emas bergerak di kisaran MA 8 dan MA 21, tetapi masih di atas MA 125. Indikator stochastic bergerak turun dan mendekati wilayah jenuh jual (oversold). 

Support terdekat di kisaran US$ 1.515, selama tidak menembus ke bawah level tersebut emas berpeluang kembali menguat menguji kembali resisten (tahanan atas) US$ 1.526. 

Penembusan di atas resisten tersebut akan membuka peluang ke area US$ 1.530. Resisten selanjutnya berada di level US$ 1.536. 

Sementara jika support ditembus, harga emas berpeluang turun ke US$ 1.508. Outlook emas dalam jangka pendek masih menguat selama tidak menembus US$ 1.508. 

Namun mengingat harga emas masih "galau", jika level US$ 1.508 ditembus secara konsisten, emas berpotensi turun menguji level psikologis US$ 1.500.

Isu perang dagang yang saat ini mereda begitu juga dengan resesi membuat harga emas belum mampu melanjutkan kenaikan lagi. Dua isu ini masih akan mempengaruhi pergerakan harga emas ke depannya. 

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memberikan sinyal positif terkait negosiasi dagang dengan China. 

"Sepengetahuan saya, pertemuan pada September masih terjadwal. Namun yang lebih penting dari pertemuan itu, kami (AS dan China) terus berkomunikasi melalui telepon. Pembicaraan kami sangat produktif," begitu ucapan Trump yang membuat pasar sedikit tenang, dikutip dari Reuters. 

Asa damai dagang kembali menyeruak. Ada harapan perundingan dagang AS dan China di Washington pada awal September menuai hasil positif.

Namun, apa yang diutarakan oleh Trump tidak bisa dijadikan sentimen untuk jangka panjang. Sejarah menunjukkan apa yang dikatakan oleh Presiden AS ke-45 ini kerap berubah-ubah, sekarang memberikan asa damai dagang, besok bisa memberikan kecemasan eskalasi perang dagang. 

Kemudian isu resesi mulai mereda setelah yield obligasi (Treasury) AS tenor 2 tahun dengan tenor 10 tahun sudah tidak lagi mengalami inversi. 

Inversi merupakan keadaan di mana yield atau imbal hasil obligasi tenor pendek lebih tinggi daripada tenor panjang. Dalam situasi normal, yield obligasi tenor pendek seharusnya lebih rendah. Inversi menunjukkan bahwa risiko dalam jangka pendek lebih tinggi ketimbang jangka panjang. Oleh karena itu, inversi kerap dikaitkan dengan pertanda resesi. 

Namun, pergerakan yield Treasury itu dinamis, dan sewaktu-waktu bisa saja mengalami inversi lagi. 

Isu perang dagang dan resesi yang mereda membuat harga emas rentan terkoreksi pada hari ini, tetapi tidak menutup kemungkinan kembali menguat mengingat kedua isu tersebut bisa berubah setiap saat. 

Meski dalam jangka pendek harga emas terlihat "galau", tetapi untuk jangka panjang peluang berlanjutnya penguatan harga emas masih cukup besar melihat outlook pelonggaran moneter bank sentral global. 

Selasa, 06 Agustus 2019

KONTAK PERKASA FUTURES - Diserbu Dua 'Perang', Harga Emas Naik Lagi


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 06/08/2019 - Harga emas dunia masih terus menanjak dan berada di posisi tertinggi dalam enam tahun. Risiko perekonomian global yang meningkat akibat perang dagang dan perang mata uang (currency war) membuat investor banyak mengalihkan aset mereka ke bentuk safe haven.
Pada perdagangan hari Selasa (6/8/2019) pukul 09:00 WIB, harga emas kontrak pengiriman Desember di bursa New York Commodity Exchange (COMEX) menguat 0,42% ke level US$ 1.470,7/troy ounce (Rp 662.051/gram).

Adapun harga emas di pasar spot naik 0,18% menjadi US$ 1.466,19/troy ounce (Rp 660.021/gram).
Harga emas COMEX dan spot juga ditutup menguat masing-masing sebesar 0,49% dan 1,61% pada sesi perdagangan kemarin (5/8/2019).



Eskalasi perang dagang menjadi salah satu sentimen utama yang mendorong harga emas hingga saat ini.

Setelah Presiden AS, Donald Trump, mengancam akan mengenakan bea impor baru sebesar 10% atas produk asal China senilai US$ 200 miliar mulai 1 September 2019, China mulai mengeluarkan serangan balasan.

Juru bicara Kementerian Perdagagan China mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan asal negaranya telah menghentikan pembelian produk-produk agrikultus asal AS, seperti dikutip dari Reuters.
Tampaknya China benar-benar sudah berang dengan kelakuan AS, yang diwakili oleh Trump.
"Ini adalah pelanggaran serius dari hasil pertemuan antara Presiden China dan Presiden AS," ujar Menteri Perdagangan China, dikutip dari CNBC International.
China merupakan salah satu pembeli terbesar produk-produk agrikultur AS. Bila pembelian tersebut terhenti, maka akan ada banyak petani AS yang terkena dampaknya.
Sayangnya, petani merupakan salah satu konstutien penting bagi Trump yang akan mengikuti pemilu tahun 2020 mendatang. Seharusnya ini pukulan telak bagi AS.

Baca : 

KONTAK PERKASA FUTURES – Harga Emas Antam Rp 690.000/Gram, Rekor Lagi!


Perang dagang semakin tidak terlihat ujungnya dan bahkan semakin parah.
Selain itu, pemerintah China disinyalir 'memainkan' mata uangnya.
Hal itu terjadi sebelum sesi perdagangan kemarin dibuka, dimana Bank Sentral China (People Bank of China/PBOC) menetapkan nilai tengah mata uangnya di level CNY 6,922/US$ yang merupakan terendah sejak 3 Desember 2018.
Sementara pada akhir perdagangan kemarin kurs yuan ditutup pada level CNY 7,03/US$ yang merupakan posisi paling lemah sejak Maret 2008.

Di China, pegerakan nilai mata uang tidak murni hanya karena mekanisme pasar. PBOC punya wewenang untuk menetapkan nilai tengah mata uangnya di setiap sesi perdagangan. Dengan cara tersebut, otoritas moneter dapat mengatur batas pergerakan mata uangnya.

Ada kemungkinan hal itu dilakukan untuk memperkuat ekspor China. Karena ketika yuan melemah, harga produk-produk asal Negeri Tirai Bambu menjadi relatif lebih murah bagi pemegang mata uang lain. Alhasil harga ekspor akan lebih kompetitif di pasar global.
Jadi walaupun sulit masuk ke AS karena ada bea impor yang tinggi, barang-barang 'murah' asal China akan lebih mudah menembus pasar di negar-negara lain.
Beberapa analis bahkan memperkirakan pelemahan yuan akan terus berlanjut dan menembus level CNY 7,3/US$, seperti dikutip dari Reuters.

Trum dibuat geram dengan langkah yang diambil oleh pemerintah China, yang lagi-lagi dituangkan melalui cuitan di Twitter.
"China melemahkan mata uang mereka ke level terendah hampir sepanjang sejarah. Ini disebut 'manipulasi mata uang'. Apakah Anda mendengarkan, wahai Federal Reserve? Ini adalah pelanggaran besar yang akan sangat melemahkan China dari waktu ke waktu!" tulis Trump melalui akun Twitter @realDonaldTrump.

Masih belum jelas langkah apa yang akan diambil oleh Washington selanjutnya. Namun jika kemudian banyak negara lain melakukan hal serupa (melemahkan mata uang demi menggenjot ekspor), maka terjadilah apa yang disebut perang mata uang.

Dalam kondisi seperti ini, tingkat ketidakpastian perekonomian global semakin membuncah. Investor semakin dibuat takut untuk masuk ke instrumen-instrumen berisiko.
Alhasil, emas banyak diburu karena sifatnya sebagai pelindung nilai (hedging).

(Asumsi kurs: Rp 14.000/US$) . Smber : cnbcnews

Rabu, 17 Juli 2019

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Dibuat Bingung Data Ekonomi AS & The Fed, Emas Mau Ke Mana?


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 17/07/2019 - Harga emas dunia kembali melemah pada perdagangan Rabu (17/7/19), data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang bagus memberikan terkanan bagi logam mulia. 

Departemen Perdagangan AS melaporkan data penjualan ritel dan penjualan ritel inti (tidak memasukkan sektor otomotif dalam perhitungan) naik masing-masing 0,4% month-on-month (MoM), lebih tinggi dari prediksi di Forex Factory sebesar 0,1%.

Data itu menunjukkan ekonomi AS masih menunjukkan kinerja bagus di akhir kuartal-II 2019, apalagi melihat data tenaga kerja dan inflasi sebelumnya. 

Data penjualan ritel yang terkait dengan belanja konsumen merupakan komponen yang berkontribusi sekitar 68% terhadap produk domestik bruto (PDB). Sehingga tingginya penjualan ritel bisa jadi akan positif bagi PDB AS periode April-Juni.

Hal ini tentunya jadi pertimbangan bagi bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk memutuskan apakah akan memangkas atau mempertahankan suku bunga pada 31 Juli (1 Agustus WIB)

Namun meski data dari AS masih positif, tetap saja ketua The Fed Jerome Powell tidak mengubah sikapnya. Saat berbicara di Paris tengah malam tadi Powell kembali menegaskan akan "bertindak sesuai kebutuhan" untuk mempertahankan ekspansi pertumbuhan ekonomi AS. 

Sikap Powell tersebut menjadi indikasi kuat suku bunga akan dipangkas akhir bulan nanti, sesuai dengan prediksi pelaku pasar. Tetapi sepertinya yang pelaku pasar masih ingin melihat gambaran lebih jelas, berapa kali sebenarnya bank sentral paling powerful di dunia ini akan melakukan pemangkasan di tahun ini. 

Emas merupakan aset tanpa imbal hasil, sehingga semakin rendah suku bunga di AS dan secara global, akan memberikan keuntungan yang lebih besar dalam memegang aset emas. 

Logam mulia juga sangat terkait dengan nilai tukar dolar AS. Kala greenback melemah, maka harga emas akan naik karena emas adalah komoditas yang dibanderol dengan dolar AS. Karenanya, spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed sangat mempengaruhi pergerakan emas. Pada pukul US$ 1.405,22 per troy ounce.

Analisis Teknikal 

Dibuat Bingung Data Ekonomi AS dan The Fed, Emas Mau Kemana? Grafik: Emas (XAU/USD) Harian
Foto: investing


Emas mencapai target penurunan US$ 1.405 pada perdagangan Selasa kemarin. Melihat grafik harian, emas yang disimbolkan XAU/USD masih bergerak di kisaran rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis biru), MA 21 hari (garis merah), tetapi masih di atas MA 125 hari (garis hijau). 

Indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) di wilayah positif tetapi bergerak turun dan histogram masih di wilayah negatif.

Dibuat Bingung Data Ekonomi AS dan The Fed, Emas Mau Kemana? Grafik: Emas (XAU/USD) 1 Jam
Foto: investing

Pada time frame 1 menit, emas bergerak di kisaran MA 8, tetapi di bawah MA 21 dan MA 125. Indikator Stochastic bergerak mendatar di dekat wilayah jenuh jual (oversold). 

Emas masih bergerak di kisaran US$ 1.405 yang menjadi support(tahanan bawah) terdekat. Selama tidak menembus ke bawah level tersebut, logam mulai berpeluang nauk ke area US$ 1.411. Penembusan di atas level tersebut akan membuka peluang ke area US$ 1.416. 

Sebaliknya jika support ditembus, emas berpeluang besar menguji level psikologis US$ 1.400. Jika level tersebut ditembus, emas berpotensi turun US$ 1.396.
Smber: cnbcnews

Senin, 15 Juli 2019

Kontak Perkasa Futures - Pidato Jokowi Bikin Emas Antam Tak Gerak Rp 706.000/gram


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 15/07/2019 - Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) stagnan pada Senin ini di level Rp 706.000/gram dibanding posisi Sabtu pekan lalu, tidak terdampak dari pidato program pemerintahan Joko Widodo kemarin.

Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam hari ini (15/7/19), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram masih sama yaitu pada Rp 65,7 juta dibanding harga akhir pekan lalu. 
 

Stagnannya harga emas Antam itu tidak sejalan dengan harga emas di pasar spot global yang justru menguat akhir pekan lalu menjadi US$ 1.415 per troy ounce. 
Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. 

Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.
  


Baca : 

Kontak Perkasa Futures – Jelas! Ekonomi China Nyungsep, Harga Emas Dunia Terbang



Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga stagnan hari ini pada Rp 635.000 per gram dari posisi akhir pekan lalu.  
Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut. 
Selain emas Antam biasa, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama. 
Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.  
Harga emas ukuran kecil itu biasanya mengindikasikan risiko dan kondisi pasar satu hari kerja sebelumnya. 


Beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.  
Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.  Smber : cnbcnews

Jumat, 12 Juli 2019

KONTAK PERKASA - Menggiurkan! Cuan Emas 6 Kali Lebih Besar dari Forex

PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 12/07/2019 - Emas sedang menjadi primadona belakangan ini, harganya melesat tinggi hingga mencapai US$ 1.438 per troy ounce pada 25 Juni lalu. Titik tersebut merupakan yang tertinggi sejak Mei 2013 bagi emas. 

Logam mulia juga menjadi salah satu favorit dalam dunia trading di pasar berjangka atau futures, selain juga trading mata uang atau forexTrading futures merupakan salah satu investasi kategori high risk high return sehingga cukup diminati bagi investor yang berkarakter risk taker




Baik itu trading emas maupun forex harus melalui broker, besarnya transaksi dilihat dari jumlah lot. Untuk membuka 1 lot kontrak standar dibutuhkan modal yang berbeda-beda tergantung berapa leverage (rasio antara dana si trader sendiri dan dana pinjaman) yang digunakan oleh trader. 

Untuk broker di Indonesia biasanya menggunakan leverage sebesar 1:100, sehingga modal atau biasa disebut margin yang diperlukan untuk membuka 1 lot transaksi biasanya sebesar US$ 1.000.

Baca :

Kontak Perkasa – Harga Emas Dunia Sedang Labil, Sekarang Rp 637.036/gram


Perlu diketahui juga dalam trading di pasar berjangka terdapat peluang dua arah, yang artinya bisa mengambil posisi beli (buy) dan jual (sell). Saat harga sedang naik dan mengambil posisi buy akan menghasilkan cuan, dan sebaliknya saat harga sedang turun maka posisi sell yang akan menghasilkan profit.

Berdasarkan data Refinitiv, di akhir 2018 harga emas berada di level US$ 1.282,73, dan mengakhiri perdagangan Kamis (11/7/19) kemarin di level US$ 1.403,60 per troy ounce, yang berarti terjadi kenaikan harga sebesar US$ 120,87. 

Jadi berapa cuan yang dihasilkan saat trading emas? 

Trading 1 lot emas menghasilkan cuan sebesar US$ 100 setiap harga emas bergerak sebanyak US$1. Dengan demikian, jika sejak awal tahun mengambil posisi buy dalam trading emas akan menghasilkan cuansebesar US$ 12.147/lot. Jika di-rupiah-kan, maka cuan yang dihasilkan sekitar Rp 170 juta (kurs Rp 14.060/US$). 

Lantas bagaimana dengan cuan di pasar forex? 

Kita ambil contoh dua pair mata uang yang paling populer di dunia, EUR/USD dan GBP/USD. Baik euro maupun poundsterling mengalami pelemahan melawan dolar AS sejak awal tahun, sehingga posisi sell EUR/USD dan GBP/USD akan menghasilkan cuan.

EUR/USD mengakhir perdagangan 2018 US$ 1,1469 dan mengakhiri perdagangan di level US$ 1,1265, yang berarti ada penurunan sebesar US$ 0,0204 atau dalam dunia forex lazim disebut 204 pip. rading EUR/USD dengan besar 1 lot menghasilkan profit sebesar US$ 10 per 1 pip, sehingga jika mengambil posisi sell sejak awal tahun maka profit yang dihasilkan sebesar US$ 2.040 atau jika di-rupiah-kan menjadi Rp 28 juta. 

Dengan perhitungan yang sama dengan EUR/USD, trading dengan mengambil posisi sell GBP/USD menghasilkan cuan sebesar Rp 30 juta. 

Melihat jauhnya selisih cuan yang dihasilkan antara trading emas dengan forex jika mengambil posisi sejak awal tahun, maka emas memang layak menjadi primadona di tahun ini. 

rading EUR/USD dengan besar 1 lot menghasilkan profit sebesar US$ 10 per 1 pip, sehingga jika mengambil posisi sell sejak awal tahun maka profit yang dihasilkan sebesar US$ 2.040 atau jika di-rupiah-kan menjadi Rp 28 juta. 

Dengan perhitungan yang sama dengan EUR/USD, trading dengan mengambil posisi sell GBP/USD menghasilkan cuan sebesar Rp 30 juta. 

Melihat jauhnya selisih cuan yang dihasilkan antara trading emas dengan forex jika mengambil posisi sejak awal tahun, maka emas memang layak menjadi primadona di tahun ini. Smber: cnbcnews