Jumat, 28 Juni 2019

PT KONTAK PERKASA - Jokowi Presiden Lagi, Rupiah Menguat Lagi?


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 28/06/2019 -  Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)berpotensi menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Tanda-tanda apresiasi rupiah terlihat di pasar Non-Deliverable Market (NDF). 

Baca: 

PT KONTAK PERKASA – Jokowi Presiden Lagi, IHSG Menguat Kala Bursa Asia Terperosok


Berikut kurs dolar AS di pasar NDF hari ini, Jumat (28/6/2019), dibandingkan kala penutupan pasar spot hari sebelumnya, mengutip Refinitiv:
PeriodeKurs 27 Juni (15:57 WIB)Kurs 28 Juni (07:19 WIB)
1 PekanRp 14.148,2Rp 14.124,5
1 BulanRp 14.199,2Rp 14.175
2 BulanRp 14.259,7Rp 14.237
3 BulanRp 14.313,7Rp 14.290
6 BulanRp 14.491,7Rp 14.464,5
9 BulanRp 14.663,7Rp 14.645
1 TahunRp 14.826,7Rp 14.818
2 TahunRp 15.560,2Rp 15.539,8
 Berikut kurs Domestic NDF (DNDF), yang kali terakhir diperbarui pada 27 Juni pukul 15:10 WIB: 
PeriodeKurs
1 BulanRp 14.190
3 BulanRp 14.280
 Kemarin, rupiah menutup perdagangan pasar spot dengan apresiasi 0,25%. Rupiah menjadi mata uang terbaik di Asia. Ada kemungkinan penguatan rupiah akan terulang kembali hari ini.
NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.  

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot. Padahal NDF sebelumnya murni dimainkan oleh investor asing, yang mungkin kurang mendalami kondisi fundamental perekonomian Indonesia. 
Bank Indonesia (BI) pun kemudian membentuk pasar DNDF. Meski tenor yang disediakan belum lengkap, tetapi ke depan diharapkan terus bertambah. 
Dengan begitu, psikologis yang membentuk rupiah di pasar spot diharapkan bisa lebih rasional karena instrumen NDF berada di dalam negeri. Rupiah di pasar spot tidak perlu lalu membebek pasar NDF yang sepenuhnya dibentuk oleh pasar asing. 

Kamis, 27 Juni 2019

KONTAK PERKASA FUTURES - Pengumuman MK Tak Bikin Rupiah Kendor Lawan Dolar Singapura


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 27/06/2019 - Dolar Singapura melemah terhadap dolar Singapura pada perdagangan Kamis (27/6/19), meski pelaku pasar keuangan sedang berhati-hati menanti keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. 

KONTAK PERKASA FUTURES

Pada pukul 12:15 WIB, dolar Singapura diperdagangkan di kisaran Rp 10.449,25 atau melemah 0,9% di pasar spot, mengutip data dari Refinitiv



KONTAK PERKASA FUTURES
MK hari ini akan memutuskan apakah akan memperkuat hasil perhitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memenangkan capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin atau mengabulkan mengabulkan permohonan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. 

KONTAK PERKASA FUTURES

Dari sisi investor, tentunya sentimen positif akan datang jika MK memperkuat keputusan KPU, dan Jokowi akan melanjutkan periode pemerintahannya. Diperkuatnya keputusan KPU tentunya akan menghilangkan ketidakpastian akan arah kebijakan Indonesia nantinya.

Sementara itu, data yang dirilis dari Singapura pada Rabu kemarin menunjukkan laju produksi industri Negeri Singa mencatatkan kontraksi yang lebih dalam dari ekspektasi pasar dengan melemah 2,4% secara tahunan di bulan Mei. Sedangkan konsensus pasar memproyeksi penurunan 2,2% year-on-year (YoY), dilansir Trading Economics.

Kategori yang membukukan pelemahan paling dalam adalah produksi elektronik (-10,8% YoY), precision engineering (-4,7% YoY), dan bahan kimia (-0,4% YoY), dikutip dari Trading Economics
.
Pelemahan dolar Singapura di pasar spot membuat kurs jual beli di dolar Singapura berubah di beberapa bank siang ini.

BankKurs BeliKurs Jual
BCA10.443,3710.491,37
BRI10.401,6910.540,08
Mandiri10.440,0010.495,00
Smber : cnbcnews

Rabu, 26 Juni 2019

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Pukul 15:00 WIB: Rupiah Masih Lemah di Rp 14.170/US$


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 26/06/2019 -  Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Dolar AS nyaman di kisaran Rp 14.100.

KONTAK PERKASA

Pada Rabu (25/6/2019) pukul 15:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.170. Rupiah melemah 0,35% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 

Berikut kurs dolar AS di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) pada pukul 14:41 WIB: 
PeriodeKurs
1 PekanRp 14.184,9
1 BulanRp 14.220
2 BulanRp 14.280
3 BulanRp 14.344
6 BulanRp 14.527,9
9 BulanRp 14.666
1 TahunRp 14.865
2 TahunRp 15.605,3
 
Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) pukul 14:42 WIB:  
PeriodeKurs
1 BulanRp 14.210
3 BulanRp 14.320

Berikut kurs dolar AS di sejumlah bank nasional pada pukul 14:42 WIB:
BankHarga BeliHarga Jual
Bank BNIRp 14.060Rp 14.240
Bank BRIRp 14.160Rp 14.220
Bank MandiriRp 13.970Rp 14.220
Bank BTNRp 14.085Rp 14.235
Bank BCARp 14.028Rp 14.328
CIMB NiagaRp 14.040Rp 14.260

Selasa, 25 Juni 2019

PT KONTAK PERKASA - Lagi! Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Terbang Rp 10.500


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 25/06/2019 - Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik signifikan lagi pada Selasa ini (25/6/2019), kali ini sebesar Rp 10.500 (1,61%) menjadi Rp 664.000 per gram, dari sebelumnya Rp 653.500 per gram. 

Kenaikan harga emas Antam itu sejalan dengan reli harga emas di pasar spot yang belum berhenti kemarin dan hari ini sejak 17 Juni. 
Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam hari ini (25/6/19), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram menguat menjadi Rp 66,4 juta dari harga kemarin Rp 65,35 juta per batang.  

Baca juga: PT KONTAK PERKASA – Rekor Terus! Harga Emas Capai Level Tertinggi dalam 6 Tahun

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.   




Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga naik hari ini menjadi Rp 642.000 per gram dari sebelumnya Rp 631.000 per gram kemarin. 
 
Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut. 
Terkait dengan harga emas di pasar spot global, kemarin harga logam mulia ini sudah mencapai US$ 1.419 per troy ounce, naik dari US$ 1.398 per troy ounce pada hari sebelumnya. 
Hari ini, harga emas di pasar spot masih naik sebesar 0,35% menjadi US$ 1.424 per troy ounce.  
TanggalHarga US$ per troy ounceSelisih (%)
6/14/20191,341.33-0.05
6/17/20191,339.28-0.15
6/18/20191,346.080.51
6/19/20191,359.871.02
6/20/20191,387.782.05
6/21/20191,398.650.78
6/24/20191,419.151.47
6/25/20191,424.050.35
Sumber: Refinitiv  

Selain emas Antam biasa, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama. 
Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.  

Baca juga: 

PT KONTAK PERKASA – Rekor Terus! Harga Emas Capai Level Tertinggi dalam 6 Tahun

Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%. 
Naiknya harga emas ukuran kecil itu mengindikasikan risiko yang menguat kemarin, terutama terhadap nilai tukar dolar AS yang masih melemah sejak 17 Juni.  
Beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.  
Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri. 

 Smber : cnbcnews

Senin, 24 Juni 2019

KONTAK PERKASA - Berhadiah Rp 1,68 M, Indonesia Jawara Mobile Legends MSC 2019



PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 24/06/2019 - Indonesia mencatatkan sejarah baru dalam kompetisi game online Mobile Legends: Bang Bang SEA Championship 2019 atau MSC 2019. Tim asal Indonesia berhasil menciptakan all Indonesia Final dan dimenangkan tim ONIC E-Sports.

Kompetisi game online Mobile Legends: Bang Bang yang se-Asia Tenggara ini diselenggarakan di Filipina selama 5 hari dan diikuti 12 tim dari 9 negara. Indonesia diwakili ONIC E-Sports dan Tim Lourve yang akhirnya bertarung di final.

"Selamat kepada ONIC E-Sports yang telah memenangkan MSC 2019! Mereka telah berjuang keras untuk menjadi pemilik sejati dari piala emas 24 karat! Mereka telah menunjukkan semangat dan tekad melalui turnamen agar meraih gelar tim MLBB terkuat di Asia Tenggara," ujar akun resmi Mobile Legends: Bang Bang dalam postingan akun Facebook resminya, Senin (21/6/2019).


Dengan kemenangan ini, ONIC E-Sports mendapatkan hadiah US$45.000. Adapun total hadiah yang diperebutkan dalam turnamen yang sudah berakhir ini US$120 ribu atau setara Rp 1,68 miliar (kurs Rp 14.000).
smber : cnbcnews

Jumat, 21 Juni 2019

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Silakan Saja Dolar AS Bangkit, Pokoknya Rupiah Terbaik Asia!


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 21/06/2019 - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)masih menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Namun penguatan rupiah agak melambat karena ada sinyal kebangkitan dolar AS. 

Pada Jumat (21/6/2019) pukul 12:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.127. Rupiah menguat 0,37% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. 
Kala pembukaan pasar, penguatan rupiah ada di 0,42%. Kemudian rupiah mengamuk, menguat sampai di kisaran 0,7% sehingga dolar AS terdorong ke bawah Rp 14.100. 

Akan tetapi apresiasi rupiah kemudian menipis dan dolar AS kembali ke kisaran Rp 14.100. Berikut pergerakan kurs dolar AS terhadap rupiah hingga tengah hari ini: 
 
Namun meski apresiasi rupiah menipis tetapi tidak membuat mata uang Tanah Air tergoyahkan di puncak klasemen. Ya, rupiah masih kokoh menjadi mata uang terbaik di Benua Kuning. 
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 12:26 WIB: 
 
smber : cnbcnews

Kamis, 20 Juni 2019

KONTAK PERKASA FUTURES - Berkat BI, Rupiah Semakin Perkasa


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 20/06/2019 -  Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Sepertinya pernyataan dari Bank Indonesia (BI) berhasil mendorong laju penguatan rupiah. 

Pada Kamis (20/6/2019) pukul 15:08 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.175. Rupiah menguat 0,63% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya dan menyentuh posisi terkuat sejak 26 April. 
Rupiah mengawali perdagangan dengan penguatan 0,18%. Namun selepas itu gerak rupiah relatif terbatas. 

KONTAK PERKASA FUTURES
Dorongan bagi rupiah hadir dari pernyataan BI. Hari ini, BI memang mempertahankan suku bunga acuan di angka 6%. Akan tetapi, Gubernur Perry Warjiyo berjanji akan menurunkan suku bunga acuan. 
"Penurunan suku bunga, ke depan akan kita lakukan. Ini masalah timing. Kita akan lihat kondisi pasar global ke depan seperti apa," ungkap Perry. 

Penurunan suku bunga akan membuat dunia usaha dan rumah tangga bisa melakukan ekspansi, yang menjamin pertumbuhan ekonomi akan lebih baik. Prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cerah menjadi alasan Indonesia menjadi tujuan favorit penempatan dana. 
Selain itu, penurunan suku bunga juga tidak otomatis membuat pasar keuangan Indonesia kurang kompetitif. Walau mungkin imbal hasil (yield) obligasi pemerintah akan turun, tetapi pasti masih lebih menarik dibandingkan negara-negara tetangga. 
Contoh, saat ini yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun ada di 7,496%. Meski terus turun dalam sembilan hari hari terakhir, tetapi masih lebih tinggi dibandingkan instrumen serupa di India (6,76%), Filipina (5,14%), Thailand (2,14%), sampai Malaysia (3,662%).
Apalagi tren suku bunga global juga sedang turun. The Federal Reserves/The Fed, Bank Sentral Uni Eropa (ECB), sampai Bank Sentral Jepang (BoJ) ramai-ramai mengeluarkan penyataan dovish, yang membuka peluang penurunan suku bunga acuan. Ini tentu membuat pasar keuangan Indonesia tetap mampu bersaing.

Apalagi investasi di Indonesia kini semakin aman, terbukti dari kenaikan peringkat utang dari Standard and Poor's (S&P). Masih memberi cuan plus lebih aman, Indonesia tentu menjadi tujuan investasi yang menarik.
Smber : cnbcnews

Rabu, 19 Juni 2019

PT KONTAK PERKASA - Investor Ogah Main Aman, Harga Emas Turun


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 19/06/2019 - Harga emas global terkoreksi seiring adanya kabar positif terkait hubungan dagang Amerika Serikat (AS)-China. Namun keyakinan penurunan suku bunga acuan Bank Sentral AS The Federal Reserves/The Fed dapat membatasi koreksi tersebut.

Pada perdagangan Rabu (19/6/2019) pukul 10:00 WIB, harga emas kontrak pengiriman Agustus di bursa New York Commodity Exchange (COMEX) melemah 0,28% ke posisi US$ 1.346,9/troy ounce. Adapun harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi US$ 1.343,33/troy ounce.
pt kontak perkasa
Kemarin, Presiden AS Donald Trump menyatakan dirinya telah melakukan percakapan yang sangat positif dengan Presiden China Xi Jinping melalui sambungan telepon. Lebih lanjut, dirnya juga mengatakan akan bertemu secara khusus dengan Xi Jinping pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pekan depan.
PT KONTAK PERKASA
Meskipun tampaknya kesepakatan yang bisa mengakhiri perang dagang masih jauh, tetapi setidaknya dua pemimpin negara sudah mau kembali berdialog. Dengan begitu risiko eskalasi perang dagang dapat sedikit diredam. Investor bisa mendapat keberanian untuk masuk ke aset-aset berisiko, seperti saham.
Beralih ke AS, pelaku pasar juga masih menantikan hasil rapat komite pengambil kebijakan The Fed (Federal Market Open Commitee/FOMC) edisi Juni yang akan diumumkan hari Rabu (19/6/2019) waktu setempat atau Kamis (20/6/2019) waktu Indonesia.

Soal suku bunga acuan (Federal Funds Rate/FFR), pelaku pasar sebenarnya masih yakin tidak akan berubah pada rapat edisi Juni. Namun pidato Gubernur The Fed, Jerome Powell amat dinantikan. Proyeksi serta pandangan The Fed tentang kondisi perekonomian AS dan global dapat menjadi landasan untuk mengambil langkah investasi.

Bila saja nada-nada nan dovish kembali keluar dari mulut Powell, kemungkinan penurunan FFR tahun ini semakin besar. Bahkan pelaku pasar sudah yakin The Fed akan menurunkan FFR pada rapat FOMC bulan depan. 
Tanpa adanya suku bunga yang memadai, kekuatan dolar bisa berkurang dan rentan terkoreksi akibat tekanan mata uang lain. Risiko koreksi nilai aset yang berbasis dolar pun kian membuncah.

Alhasil investor masih cenderung mempertahankan emas sebagai instrumen safe haven, sehingga harganya tidak jatuh terlalu dalam. Pun sekarang harga emas masih bertengger di dekat posisi tertinggi sejak Februari 2019.
Smber :  cnbcnews

Selasa, 18 Juni 2019

KONTAK PERKASA - Selepas Melemah 4 Hari Beruntun, Hari Ini IHSG Bangkit!


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 18/06/2019 - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit pascajatuh selama 4 hari beruntun. Pada pembukaan perdagangan Selasa ini (18/6/2019), IHSG menguat 0,07% ke level 6.195,13. Pada pukul 09:20 WIB, IHSG telah memperlebar penguatan menjadi 0,33% ke level 6.210,77.

KONTAK PERKASA

Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang justru sedang ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei amblas 0,25%, indeks Shanghai turun 0,33%, dan indeks Hang Seng turun 0,05%. Sementara itu, indeks Straits Times dan indeks Kospi ditransaksikan menguat masing-masing sebesar 0,68% dan 0,25%.

Sentimen negatif yang menyelimuti perdagangan di bursa saham Benua Kuning adalah potensi eskalasi perang dagang AS-China. Pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dengan dengan Presiden China Xi Jinping di gelaran KTT G-20 pada akhir bulan ini di Jepang masih juga belum jelas. 




Semakin mendekati akhir bulan Juni, belum ada kepastian jika keduanya akan bertemu, walau memang Washington masih ingin kedua pemimpin negara bertemu guna membuka jalan menuju damai dagang.

"Namun belum ada proses formalisasi," ujar Lawrence Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, mengutip Reuters.

Sebelumnya, pejabat senior di lingkungan pemerintahan China mengungkapkan bahwa Beijing bahkan belum melakukan apapun terkait rencana pertemuan Trump-Xi. 

"Bagi China, yang penting adalah protokol dan bagaimana beliau dihormati. China tidak ingin Xi pergi ke sebuah pertemuan yang akan mempermalukan dirinya," tegas sang pejabat, dikutip dari Reuters.


Sekedar mengingatkan, Trump sebelumnya sudah mengancam bahwa dirinya akan akan membebankan bea masuk tambahan bagi produk impor asal China jika Xi sampai tak menemuinya di sela-sela KTT G-20 nanti.

Memang, Trump mencoba meredakan suasana dengan menyuarakan optimismenya bahwa pada akhirnya AS-China akan mampu mengesampingkan segala perbedaan dan meneken kesepakatan dagang.

"Pada akhirnya mereka akan meneken kesepakatan," kata Trump dalam wawancara dengan Fox News Channel pada hari Jumat (14/6/2019) waktu setempat, dilansir dari Channel News Asia.

Namun, hal tersebut ternyata tak cukup untuk meredakan kekhawatiran pelaku pasar. Pasalnya, kemungkinan besar perang dagang akan tetap tereskalasi terlebih dahulu.

Senin, 17 Juni 2019

PT KONTAK PERKASA - Investor Wait and See, Harga Emas Tetap Tinggi


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 17/06/2019 -  Pergerakan harga emas masih terbatas dengan kecenderungan melemah seiring dengan pengumuman penjualan ritel Amerika Serikat (AS) yang gemilang. Sementara risiko eskalasi perang dagang AS-China masih membuat aset-aset safe haven, termasuk emas, memiliki daya tarik bagi investor.
PT KONTAK PERKASA

Pada Senin (17/6/2019) pukul 10:00 WIB, harga emas kontrak pengiriman Agustus di bursa New York Commodity Exchange (COMEX) turun tipis 0,05% ke posisi US$ 1.342,8/troy ounce. Sedangkan harga emas di pasar spot terkoreksi terbatas 0,07% menjadi US$ 1.340,36/troy ounce.

Akhir pekan lalu (14/6/2019), Kementerian Perdagangan AS mengumumkan pertumbuhan penjualan ritel Mei sebesar 0,5% month-on-month. Meskipun sedikit berada di bawah prediksi konsensus yang sebesar 0,6%, tetapi penjualan ritel April direvisi menjadi positif 0,3% dari yang sebelumnya negatif 0,2%.




Perubahan tersebut lantas membuat perhitungan investasi juga ikut berubah. Kekhawatiran pelaku pasar akan kondisi ekonomi AS yang semakin memburuk dapat sedikit diredam.

Data tersebut juga semakin memperkuat keyakinan bahwa pada pengumuman hasil rapat Bank Sentral AS, The Federal Reserves/The Fed, suku bunga acuan  ditahan di kisaran 2,25%-2,5%.

Mengutip FedWatch CME per 17 Juni 2019, probabilitas The Fed menahan suku bunga pada bulan ini mencapai 80,8% atau naik dari posisi akhir pekan lalu yaitu 76,7%. Bila suku bunga tidak berubah, artinya kekuatan dolar AS dapat dipertahankan. Setidaknya untuk sementara waktu. Alhasil pelaku pasar masih cenderung wait and see menunggu kepastian arah gerak suku bunga.

Di sisi lain, nasib hubungan dagang AS-China yang masih tak jelas juga memberikan sokongan energi positif pada harga emas. Hingga saat ini, pertemuan antara Presiden AS, Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping belum pasti.

Trump berkali-kali menyatakan kemungkinan pertemuannya dengan Jinping di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 28-29 Juni 2019 nanti. Namun pemerintah China belum mengonfirmasi rencana tersebut.

Bila sampai tidak ada perkembangan yang positif terkait perundingan dagang, eskalasi perang bea impor bisa terjadi lagi.

Kantor Perwakilan Dagang AS akan melakukan jajak pendapat dengan melibatkan pengusaha ritel, perusahaan manufaktur, dan pelaku bisnis lainnya terkait rencana penetapan bea masuk 25% pada produk China senilai US$ 325 miliar. Sebelumnya, produk-produk tersebut bebas tarif alias bukan merupakan objek perang dagang. Jajak pendapat akan berlangsung selama 7 hari.

Sudah ada gejala-gejala bahwa tarif baru bisa saja ditetapkan oleh AS. Kalau benar diberlakukan, China sudah pasti akan membalas dengan langkah serupa.

Sekali lagi aliran perdagangan global akan terhambat, mengingat AS dan China merupakan negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Perlambatan ekonomi dunia akan semakin sulit untuk dihentikan.

Smber : cnbcnews

Jumat, 14 Juni 2019

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Tahun Depan, Sri Mulyani Bilang Rupiah Bisa ke Rp 15.000/US$


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 14/06/2019 - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bisa mencapai kisaran Rp 15.000. Hal itu disampaikan Menkeu saat rapat bersama DPR Komisi XI, pada Kamis kemarin. 

Menurut Menkeu, kisaran rupiah sebesar itu dinilai karena pengaruh faktor eskalasi perang dagang AS-China dan iklim investasi. Defisit neraca berjalan yang masih dialami Indonesia juga ikut mempengaruhi nilai tukar rupiah.

"Kita memiliki defisit neraca berjalan yang menimbulkan konsekuensi nilai tukar rupiah berpengaruh," ungkapnya di Gedung DPR Komisi XI, Kamis (13/6/2019).

KONTAK PERKASA
Sri Mulyani mengungkapkan ketidakpastian ekonomi masih cukup besar membuat proyeksi ekonomi global tumbuh terbatas.

"2020 itu [harga] komoditas agak flat. Perang dagang yang belum terlihat perkembangan positifnya juga berpengaruh," tuturnya.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Gedung DPR, Selasa pekan ini, juga mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 akan ditopang permintaan domestik yang meningkat dan kinerja sektor eksternal yang mulai membaik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 berpotensi di kisaran 5,1% hingga 5,5%.

"Konsumsi diperkirakan tumbuh tetap tinggi dan investasi di perkirakan akan tumbuh meningkat," ujar Perry Warjiyo di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/5/2019).

Lebih lanjut, Menkeu mengatakan 
faktor yang mendorong positif terhadap nilai tukar rupiah ialah arah kebijakan moneter bank sentral AS, The Fed, yang diperkirakan akan melakukan penurunan suku bunga pada paruh terakhir tahun ini.


Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan akan menjadi daya tarik tersendiri untuk menarik masuknya arus dana modal asing.
 "Dan capital inflow [aliran modal masuk] karena perbaikan sentimen ekonomi Indonesia dengan rating yang meningkat dan daya tarik pertumbuhan Indonesia lebih tinggi dibanding negara emerging lain," ujarnya.
Sri Mulyani memberikan kisaran asumsi makro pada 2020 yang menjadi acuan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020.

Berikut range asumsi makro untuk 2020 :
- Pertumbuhan Ekonomi 5,3-5,6%- Pertumbuhan Investasi 7-7,4%- Inflasi 2-4%- Suku bunga SPN 3 Bulan 5-5,6%- ICP US$ 60-70 barel per hari- Lifting Minyak 695.000-840.000 barel per hari- Lifting Gas 1.091.000-1.300.000 per hari

Smber : cnbcnews

Kamis, 13 Juni 2019

PT KONTAK PERKASA - Bos OJK: Kalau Bunga BI Turun, Pengusaha Lebih Kondusif


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 13/06/2019 - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso cukup lantang menyuarakan agar Bank Indonesia (BI) bisa menurunkan bunga acuannya.

Ternyata, hal ini dilakukan agar nantinya suku bunga kredit juga bisa ikut turun.

"Kalau komunikasi kebijakan suku bunga biarkan BI. Tapi ya (bank berharap) pasti semua berharap dengan bunga turun kan jadi lebih kondusif untuk pengusaha," kata Wimboh di Kompleks Istana Negara, Rabu (13/6/2019).
PT KONTAK PERKASA


Dengan turunnya bunga acuan BI, Wimboh berharap suku bunga kredit perbankan bisa ikut turun.

Bos OJK: Kalau Bunga BI Turun, Pengusaha Lebih KondusifFoto: Ketua DK OJK Wimboh Santoso (CNBC Indonesia/Rahajeng KH)

Sejumlah pejabat negara sudah menyuarakan wacana agar MH Thamrin mempertimbangkan penurunan suku bunga acuan. Selain Wimboh Santoso, ada juga Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. 

"Pada saat kondisinya berubah di negara negara maju, termasuk direction kebijakan moneter dan adanya tanda-tanda pelemahan ekonomi, saya rasa BI juga akan melakukan adjustment atau penyesuaian dari stance monetary policy-nya. Bagaimana BI akan melakukan, saya tentu hormati BI karena mereka akan menggunakan policy suku bunga dan makroprudensial," kata Sri Mulyani.

Rabu, 12 Juni 2019

KONTAK PERKASA FUTURES - Galaunya The Fed Antar Rupiah Jadi Nomor 1 Asia


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 12/06/2019 - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)belum kunjung bosan menguat di perdagangan pasar spot. Situasi eksternal yang suportif membuat rupiah dan mata uang utama Asia ramai-ramai menguat. 

KONTAK PERKASA FUTURES

Pada Rabu (12/6/2019), US$ 1 dibanderol Rp 14.220 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,11% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.  
Jika penguatan ini bertahan sampai penutupan pasar, maka rupiah resmi menguat selama empat hari perdagangan beruntun. Sesuatu yang kali terakhir terjadi pada 23-28 Mei. 



Rupiah bergerak searah dengan mata uang utama Asia yang berhasil menguat di hadapan dolar AS. Hanya won Korea Selatan dan dolar Singapura yang masih tertinggal di zona merah. 

Bahkan dengan apresiasi 0,11%, rupiah mampu keluar menjadi mata uang terbaik di Asia. D
isusul oleh peso Filipina di posisi runner-up dan baht Thailand di peringkat ketiga.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 08:11 WIB: 

Selasa, 11 Juni 2019

PT KONTAK PERKASA - AS-China Masih Panas, Investor Berburu Emas


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 11/06/2019 - Kecemasan investor akan kepastian pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 mendatang membuat harga emas merangkak naik. Pasalnya, hubungan kedua negara masih panas.

Pada perdagangan Selasa (11/6/2019) pukul 09:00 WIB, harga emas kontrak pengiriman Agustus di bursa New York Commodity Exchange (COMEX) menguat 0,29% menjadi US$ 1.333,1/troy ounce. Adapun harga emas di pasar spot naik 0,11% ke US$ 1.329,49/troy ounce.

Kemarin, harga emas COMEX dan spot anjlok masing-masing sebesar 1,25% dan 0,96%. Penyebab utamanya adalah risiko perang dagang AS-Meksiko yang akhirnya sirna, untuk sementara waktu.


Pemerintahan Trump telah menunda pengenaan bea impor atas produk Meksiko setelah adanya kesepakatan soal penanganan imigran ilegal. Meksiko dan AS sepakat untuk memperluas program Migration Protection Protocols (MPP). Protokol tersebut membuat warga Meksiko yang ingin mencari suaka ke AS harus menunggu di negara asal sampai urusan mereka selesai.

Selain itu Meksiko juga telah setuju untuk menempatkan personel keamanan untuk menjaga perbatasan, yang diketahui merupakan jalur utama imigran gelap.

Kini pelaku pasar kembali fokus pada isu yang jauh lebih besar, yaitu perang dagang AS-China. Trump kemarin mengatakan bahwa dirinya sangat siap untuk memberlakukan bea impor baru terhadap produk China apabila tidak ada kesepakatan yang dibuat pada pertemuan G20 mendatang.

"Ketegangan akan tetap ada di pasar hingga pertemuan negara G20. Tidak ada garansi bahwa masalah tersebut [perang dagang AS-China] akan membaik meskipun pimpinan kedua negara menggelar pertemuan," ujar Masahiro Ichikawa, strategis senior Sumitomo Mitsui DS Asset Management, mengutip Reuters.

Pada bulan lalu, AS dikabarkan telah mengkaji dampak penerapan bea impor 25% atas produk China senilai US$ 300 miliar terhadap perekonomian domestik. Bila, sekali lagi, perang dagang AS-China mengalami eskalasi maka dampaknya juga akan mendunia. Ekonomi global akan tumbuh lebih lambat dari yang sudah lambat. 

Di tengah kondisi yang serba tak pasti seperti ini, investor akan cenderung menahan emas, bahkan membeli lebih banyak. Pasalnya emas seringkali dijadikan pelindung nilai (hedging) karena nilainya yang relatif stabil.
smbr: cnbcnews