Tampilkan postingan dengan label RUPIAH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label RUPIAH. Tampilkan semua postingan

Senin, 05 Agustus 2019

PT KONTAK PERKASA - Duh! Dalam Tiga Hari, Riyal Hajar Rupiah Hingga 1,7%


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 05/08/2019 - Mata uang riyal Arab Saudi kembali menguat melawan rupiah pada perdagangan Senin (5/8/19). Penguatan hari ini membuat riyal menunjukkan kinerja impresif memasuki bulan Agustus dengan naik tiga hari beruntun. 

Pada pukul 17:40 WIB, riyal diperdagangkan di kisaran Rp 3.799 atau menguat 0,56% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Total dalam tiga hari terakhir riyal sudah menguat 1,7% dan berada di level terkuat sejak 19 Juni lalu. 




Penguatan dalam tiga hari langsung menghapus pelemahan 0,79% sepanjang bulan Juli. Riyal terus mendapat tenaga untuk menguat setelah bank sentral Arab Saudi yang memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2,75% pada pekan lalu, menyusul kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed). 

Bank sentral Arab Saudi pada tahun lalu empat kali menaikkan suku bunga untuk membendung penguatan dolar akibat kenaikan suku bunga The Fed. Kenaikan suku bunga tersebut membuat roda perekonomian tersendat apalagi dengan harga minyak mentah yang tidak kunjung stabil. 

Pemangkasan oleh bank sentral Arab Saudi tersebut dapat memberikan stimulus ke perekonomian yang sedang terbebani harga minyak mentah yang belum stabil.


Sementara itu dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan sepanjang kuartal II-2019 perekonomian Indonesia hanya tumbuh 5,05% secara tahunan (year-on-year/YoY), sesuai dengan konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia. Pertumbuhan ekonomi pada 3 bulan kedua tahun 2019 melambat jika dibandingkan capaian kuartal I-2019 yang sebesar 5,07%. 

Mengingat pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan kedua tahun ini ternyata melambat, maka target pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintah untuk tahun 2019 di level 5,3% tampak akan kian sulit untuk tercapai. 

Rilis data tersebut menambah tekanan bagi Mata Uang Garuda yang membuat sulit bangkit dari tekanan riyal.

smber: cnbcnews

Jumat, 02 Agustus 2019

KONTAK PERKASA FUTURES - Sang Pendekar Turun Gunung, Dolar Diusir ke Bawah Rp 14.200


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 02/08/2019 - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) memang masih melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Namun dolar AS kini berhasil didorong ke bawah Rp 14.200. 

Pada Jumat (2/8/2019) pukul 14:00 WIB, US$ 1 dihargai Rp 13.190. Rupiah masih melemah 0,57% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. 
Walau melemah, tetapi depresiasi rupiah menipis karena dolar AS sempat agak nyaman di kisaran 14.200. Apa yang membuat rupiah mampu memperkecil ketertinggalan? 

Sepertinya Bank Indonesia (BI) 'turun gunung'. Intervensi bank sentral di pasar valas dan obligasi pemerintah tampaknya lumayan besar sehingga membuat pelemahan rupiah terkikis. 
"Kita intervensi di pasar spot, DNDF (Domestic Non Deliverable Forward), dan bond (obligasi)," kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Moneter BI Nanang Hendarsah kepada CNBC Indonesia, Jumat (2/8/2019). 

Berkat bantuan sang 'pendekar', nasib rupiah kini membaik. Walau masih tenggelam di zona merah, setidaknya kepala rupiah sekarang berada di atas air sehingga bisa agak bernafas. 
Apa boleh buat, memang sulit buat rupiah untuk tidak melemah. Pasalnya berbagai sentimen negatif menyemuti pasar keuangan Asia. 

Jumat, 26 Juli 2019

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Melemah, Rupiah Bisakah Balik ke Bawah 14.000 per Dolar AS?


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 26/07/2019 - Rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) hingga perdagangan di tengah hari Jumat (26/7/19). Dengan pelemahan hari ini, rupiah menuju pelemahan mingguan pertama dalam enam pekan terakhir. 

Sikap bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang tidak terlampau agresif menjadi pemicu penguatan dolar AS. The Fed tidak akan memangkas suku bunga hingga 50 basis poin (bps) pada 31 Juli (1 Agustus waktu Indonesia) nanti. Data pesanan barang tahan lama AS yang naik pada Juni memperkuat prediksi pemangkasan hanya sebesar 25 bps.

Departemen Perdagangan AS melaporkan data pesanan barang tahan lama pada Juni naik 2% dari bulan sebelumnya yang turun 2,3%. Sementara, pesanan barang tahan lama inti (yang tidak memasukkan sektor transportasi dalam perhitungan) tumbuh 1,2% dari bulan sebelumnya yang naik 0,4%. 

Pesanan barang tahan lama ini menghitung jumlah produk terpesan yang memiliki umur ekonomis lebih dari 3 tahun. Bahkan kategori barang investasi untuk dunia usaha mencatat kenaikan sebesar 1,9%, menjadi yang terbesar dalam empat bulan terakhir, mengutip CNBC International.

Rilis data tersebut memberikan peluang pertumbuhan ekonomi (produk domestik bruto/PDB) AS lebih tinggi dari prediksi, yang pada akhirnya mempengaruhi probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed. 

Berdasarkan piranti FedWatch milik CME Group, sampai saat ini pelaku pasar masih melihat peluang The Fed memangkas suku bunga sebanyak tiga kali masing-masing 25 bps di tahun ini.

Peluang tersebut bisa saja berubah lagi merespon data pembacaan awal PDB (advance GDP) AS malam ini pukul 19:30 WIB. Hasil survei Reuters menunjukkan PDB AS di kuartal-II diprediksi tumbuh 1,8% lebih rendah dari kuartal sebelumnya 3,1%.

Pada pukul 12:24 WIB, rupiah berada di level 14.007/US$ melansir data investing.com.

Analisis Teknikal 

Melemah! Rupiah Bisa Balik ke Bawah 14.000 </i>Gak Ya</i>?Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Sumber: investing.com

Melihat grafik harian, rupiah yang disimbolkan dengan USD/IDR bergerak di atas rerata pergerakan (moving average/MA) 5 hari (garis biru) dan MA20 /rerata 20 hari (garis merah). Indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (MACD) masih di wilayah negatif, dengan histogram yang masuk ke wilayah positif. 

Melihat indikator tersebut, tekanan pelemahan dolar dalam jangka menengah sudah mulai berkurang.

Melemah! Rupiah Bisa Balik ke Bawah 14.000 </i>Gak Ya</i>?Grafik: Rupiah (USD/IDR) 1 Jam
Sumber: investing.com

Pada time frame 1 jam, rupiah berada di kisaran MA 5 (rerata pergerakan 5 jam/garis biru) dan MA 20 (rerata pergerakan 20 jam/garis merah). Indikator Stochastic yang berada di wilayah jenuh beli (overbought). Indikator tersebut terlihat akan membatasi pelemahan rupiah. 

Rupiah kembali melemah ke atas Rp 14.000, dan selama bertahan di atas area tersebut peluang pelemahan ke area Rp 14.052 terbuka lebar. Namun, sepertinya rupiah tidak akan melemah sedalam itu, mengingat ada rilis data PDB AS malam ini yang membuat investor berhati-hati, serta indikator stochastic yang overbought

Target realistis pelemahan rupiah hari ini ke level Rp 14.025. Sementara, jika kembali ke bawah Rp 14.000, rupiah bisa memangkas pelemahan menuju Rp 13.980. Rentang pergerakan potensial rupiah di sisa perdagangan hari ini di kisaran Rp 13.980-14.025.

Selasa, 09 Juli 2019

PT KONTAK PERKASA - Pukul 12:00 WIB: Rupiah Melemah di Rp 14.115/US$


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 09/07/2019 - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Dolar AS jadi keenakan di kisaran Rp 14.100.

PT KONTAK PERKASA

Pada Selasa (9/7/2019) pukul 12:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.115. Rupiah melemah 0,07% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 

PT KONTAK PERKASA
Berikut kurs dolar AS di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) pada pukul 09:32 WIB: 
PeriodeKurs
1 PekanRp 14.148,5
1 BulanRp 14.203
2 BulanRp 14.257,5
3 BulanRp 14.321,5
6 BulanRp 14.493
9 BulanRp 14.663
1 TahunRp 14.828
2 TahunRp 15.478,4
 
Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) pukul 09:15 WIB:  
PeriodeKurs
1 BulanRp 14.164
3 BulanRp 14.270

Berikut kurs dolar AS di sejumlah bank nasional pada pukul 09:33 WIB:
BankHarga BeliHarga Jual
Bank BNIRp 14.025Rp 14.205
Bank BRIRp 14.090Rp 14.150
Bank MandiriRp 13.970Rp 14.220
Bank BTNRp 14.065Rp 14.215
Bank BCARp 13.958Rp 14.258
CIMB NiagaRp 14.000Rp 14.210

Smber : cnbcnews

Selasa, 02 Juli 2019

KONTAK PERKASA - Duh! Setelah 3 Hari Menguat, Rupiah Mulai Loyo


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 02/07/2019 - Rupiah melemah di perdagangan Selasa (2/6/19) setelah menguat dalam tiga hari berturut-turut melawan dolar Amerika Serikat (AS). Mata Uang Garuda pada Senin kemarin mendekati level terkuat sejak 25 April sehingga wajar jika terjadi technical rebounddolar AS. Technical rebound berarti rupiah masih memiliki ruang untuk memangkas pelemahan, atau malah berbalik menguat.  

kontak perkasa
Selain itu efek dari "gencatan senjata" Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping juga mulai memudar, malah efek tersebut justru masih terasa pada dolar. 

Membaiknya hubungan AS-China tersebut membuat para investor lega perang dagang tidak lagi tereskalasi. Para investor sebelumnya sempat cemas akan kemungkinan AS menaikkan lagi bea impor setelah penasihat ekonomi Presiden Trump, Larry Kudlow pada Kamis pekan lalu mengatakan Gedung Putih masih bisa mengenakan bea impor baru yang sudah direncanakan sebelumnya terhadap berbagai produk dari China.


Eskalasi perang dagang tentunya membuat perekonomian global semakin memburuk, termasuk juga kondisi ekonomi Paman Sam, sehingga bisa memaksa Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk memangkas suku bunga. 

Kini dengan membaiknya hubungan AS-China dan dibukanya kembali perundingan dagang muncul harapan akan adanya damai dagang yang dapat memacu perekonomian global. Dengan demikian The Fed bisa jadi mempertimbangkan kembali apakah suku bunganya akan dipangkas atau tidak, hal ini menjadi tenaga bagi dolar AS. 

Pada pukul 10:24 WIB, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp 14.145/US$. 

Analisis Teknikal 



Melihat grafik harian, rupiah yang disimbolkan dengan USD/IDR kini berada di kisaran rerata pergerakan (Moving Average/MA) 5 hari (garis biru) dan di bawah MA20 /rerata 20 hari (garis merah). 

Indikator rerata pergerakan konvergen dan devergen (MACD) masih di wilayah negatif yang memberikan gambaran sentimen bearish atau pelemahan dolar AS.

Indikator-indikator tersebut memberikan gambaran penguatan rupiah (USD/IDR bergerak turun) dalam jangka menengah. 

Pada time frame 1 jam, rupiah berada di atas MA 5 (rerata pergerakan 5 jam/garis biru) dan MA 20 (rerata pergerakan 20 jam/garis merah). Indikator Stochastic bergerak naik dan sudah memasuki wilatah jenuh beli (overbought), sehingga bisa membatasi pelemahan rupiah. 

KONTAK PERKASA


Resisten (tahanan atas) berada di kisaran Rp 14.152, selama tertahan di bawah level tersebut, rupiah berpeluang memangkas pelemahan atau bahkan kembali menguat menuju area Rp 14.115. 

Sementara jika resisten ditembus, Mata Uang Garuda berpeluang melemah ke Rp 14.180. 
smber : cnbcnews

Jumat, 28 Juni 2019

PT KONTAK PERKASA - Jokowi Presiden Lagi, Rupiah Menguat Lagi?


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 28/06/2019 -  Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)berpotensi menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Tanda-tanda apresiasi rupiah terlihat di pasar Non-Deliverable Market (NDF). 

Baca: 

PT KONTAK PERKASA – Jokowi Presiden Lagi, IHSG Menguat Kala Bursa Asia Terperosok


Berikut kurs dolar AS di pasar NDF hari ini, Jumat (28/6/2019), dibandingkan kala penutupan pasar spot hari sebelumnya, mengutip Refinitiv:
PeriodeKurs 27 Juni (15:57 WIB)Kurs 28 Juni (07:19 WIB)
1 PekanRp 14.148,2Rp 14.124,5
1 BulanRp 14.199,2Rp 14.175
2 BulanRp 14.259,7Rp 14.237
3 BulanRp 14.313,7Rp 14.290
6 BulanRp 14.491,7Rp 14.464,5
9 BulanRp 14.663,7Rp 14.645
1 TahunRp 14.826,7Rp 14.818
2 TahunRp 15.560,2Rp 15.539,8
 Berikut kurs Domestic NDF (DNDF), yang kali terakhir diperbarui pada 27 Juni pukul 15:10 WIB: 
PeriodeKurs
1 BulanRp 14.190
3 BulanRp 14.280
 Kemarin, rupiah menutup perdagangan pasar spot dengan apresiasi 0,25%. Rupiah menjadi mata uang terbaik di Asia. Ada kemungkinan penguatan rupiah akan terulang kembali hari ini.
NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.  

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot. Padahal NDF sebelumnya murni dimainkan oleh investor asing, yang mungkin kurang mendalami kondisi fundamental perekonomian Indonesia. 
Bank Indonesia (BI) pun kemudian membentuk pasar DNDF. Meski tenor yang disediakan belum lengkap, tetapi ke depan diharapkan terus bertambah. 
Dengan begitu, psikologis yang membentuk rupiah di pasar spot diharapkan bisa lebih rasional karena instrumen NDF berada di dalam negeri. Rupiah di pasar spot tidak perlu lalu membebek pasar NDF yang sepenuhnya dibentuk oleh pasar asing. 

Rabu, 26 Juni 2019

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Pukul 15:00 WIB: Rupiah Masih Lemah di Rp 14.170/US$


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 26/06/2019 -  Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Dolar AS nyaman di kisaran Rp 14.100.

KONTAK PERKASA

Pada Rabu (25/6/2019) pukul 15:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.170. Rupiah melemah 0,35% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 

Berikut kurs dolar AS di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) pada pukul 14:41 WIB: 
PeriodeKurs
1 PekanRp 14.184,9
1 BulanRp 14.220
2 BulanRp 14.280
3 BulanRp 14.344
6 BulanRp 14.527,9
9 BulanRp 14.666
1 TahunRp 14.865
2 TahunRp 15.605,3
 
Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) pukul 14:42 WIB:  
PeriodeKurs
1 BulanRp 14.210
3 BulanRp 14.320

Berikut kurs dolar AS di sejumlah bank nasional pada pukul 14:42 WIB:
BankHarga BeliHarga Jual
Bank BNIRp 14.060Rp 14.240
Bank BRIRp 14.160Rp 14.220
Bank MandiriRp 13.970Rp 14.220
Bank BTNRp 14.085Rp 14.235
Bank BCARp 14.028Rp 14.328
CIMB NiagaRp 14.040Rp 14.260

Jumat, 21 Juni 2019

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Silakan Saja Dolar AS Bangkit, Pokoknya Rupiah Terbaik Asia!


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 21/06/2019 - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)masih menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Namun penguatan rupiah agak melambat karena ada sinyal kebangkitan dolar AS. 

Pada Jumat (21/6/2019) pukul 12:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.127. Rupiah menguat 0,37% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. 
Kala pembukaan pasar, penguatan rupiah ada di 0,42%. Kemudian rupiah mengamuk, menguat sampai di kisaran 0,7% sehingga dolar AS terdorong ke bawah Rp 14.100. 

Akan tetapi apresiasi rupiah kemudian menipis dan dolar AS kembali ke kisaran Rp 14.100. Berikut pergerakan kurs dolar AS terhadap rupiah hingga tengah hari ini: 
 
Namun meski apresiasi rupiah menipis tetapi tidak membuat mata uang Tanah Air tergoyahkan di puncak klasemen. Ya, rupiah masih kokoh menjadi mata uang terbaik di Benua Kuning. 
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 12:26 WIB: 
 
smber : cnbcnews

Kamis, 20 Juni 2019

KONTAK PERKASA FUTURES - Berkat BI, Rupiah Semakin Perkasa


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 20/06/2019 -  Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Sepertinya pernyataan dari Bank Indonesia (BI) berhasil mendorong laju penguatan rupiah. 

Pada Kamis (20/6/2019) pukul 15:08 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.175. Rupiah menguat 0,63% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya dan menyentuh posisi terkuat sejak 26 April. 
Rupiah mengawali perdagangan dengan penguatan 0,18%. Namun selepas itu gerak rupiah relatif terbatas. 

KONTAK PERKASA FUTURES
Dorongan bagi rupiah hadir dari pernyataan BI. Hari ini, BI memang mempertahankan suku bunga acuan di angka 6%. Akan tetapi, Gubernur Perry Warjiyo berjanji akan menurunkan suku bunga acuan. 
"Penurunan suku bunga, ke depan akan kita lakukan. Ini masalah timing. Kita akan lihat kondisi pasar global ke depan seperti apa," ungkap Perry. 

Penurunan suku bunga akan membuat dunia usaha dan rumah tangga bisa melakukan ekspansi, yang menjamin pertumbuhan ekonomi akan lebih baik. Prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cerah menjadi alasan Indonesia menjadi tujuan favorit penempatan dana. 
Selain itu, penurunan suku bunga juga tidak otomatis membuat pasar keuangan Indonesia kurang kompetitif. Walau mungkin imbal hasil (yield) obligasi pemerintah akan turun, tetapi pasti masih lebih menarik dibandingkan negara-negara tetangga. 
Contoh, saat ini yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun ada di 7,496%. Meski terus turun dalam sembilan hari hari terakhir, tetapi masih lebih tinggi dibandingkan instrumen serupa di India (6,76%), Filipina (5,14%), Thailand (2,14%), sampai Malaysia (3,662%).
Apalagi tren suku bunga global juga sedang turun. The Federal Reserves/The Fed, Bank Sentral Uni Eropa (ECB), sampai Bank Sentral Jepang (BoJ) ramai-ramai mengeluarkan penyataan dovish, yang membuka peluang penurunan suku bunga acuan. Ini tentu membuat pasar keuangan Indonesia tetap mampu bersaing.

Apalagi investasi di Indonesia kini semakin aman, terbukti dari kenaikan peringkat utang dari Standard and Poor's (S&P). Masih memberi cuan plus lebih aman, Indonesia tentu menjadi tujuan investasi yang menarik.
Smber : cnbcnews

Rabu, 12 Juni 2019

KONTAK PERKASA FUTURES - Galaunya The Fed Antar Rupiah Jadi Nomor 1 Asia


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 12/06/2019 - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)belum kunjung bosan menguat di perdagangan pasar spot. Situasi eksternal yang suportif membuat rupiah dan mata uang utama Asia ramai-ramai menguat. 

KONTAK PERKASA FUTURES

Pada Rabu (12/6/2019), US$ 1 dibanderol Rp 14.220 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,11% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.  
Jika penguatan ini bertahan sampai penutupan pasar, maka rupiah resmi menguat selama empat hari perdagangan beruntun. Sesuatu yang kali terakhir terjadi pada 23-28 Mei. 



Rupiah bergerak searah dengan mata uang utama Asia yang berhasil menguat di hadapan dolar AS. Hanya won Korea Selatan dan dolar Singapura yang masih tertinggal di zona merah. 

Bahkan dengan apresiasi 0,11%, rupiah mampu keluar menjadi mata uang terbaik di Asia. D
isusul oleh peso Filipina di posisi runner-up dan baht Thailand di peringkat ketiga.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 08:11 WIB: 

Senin, 10 Juni 2019

KONTAK PERKASA - Tak Ada Pesaing, Rupiah Menguat Sendirian di Asia!


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 10/06/2019 - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)masih menguat di perdagangan pasar spot sampai tengah hari ini. Namun rilis data inflasi membuat rupiah agak limbung. 

Pada Senin (10/6/2019) pukul 12:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.240. Rupiah menguat 0,21% dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelum libur panjang Idul Fitri. 
Kala pembukaan pasar, penguatan rupiah masih 0,49%. Namun seiring perjalanan pasar, apresiasi rupiah terus berkurang meski tidak sampai jatuh ke zona merah. 

Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah hingga tengah hari ini: 

Gerak rupiah terhambat karena rilis data inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi Mei sebesar 0,68% secara bulanan (month-on-month/MoM). Sementara inflasi tahunan (year-on-year/YoY) ada di 3,32% dan inflasi inti YoY adalah 3,12%. 
Data ini di atas ekspektasi pasar. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi bulanan berada di 0,53%. Sementara inflasi YoY diramal 3,165% dan inflasi inti YoY sebesar 3,08%. 
Sedangkan konsensus yang dihimpun Reuters memperkirakan inflasi bulanan sebesar 0,54%. Kemudian inflasi tahunan ada di 3,17% dan inflasi inti YoY adalah 3,07%. 
Dengan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan artinya nilai tukar mata uang berpotensi tergerus inflasi. Berinvestasi di rupiah menjadi kurang menarik sehingga ada terjadi sedikit tekanan jual. 
Akan tetapi, rupiah masih sangat beruntung karena mata uang Asia lainnya melemah di hadapan dolar AS. Ya, rupiah menjadi satu-satunya mata uang yang menguat sehingga otomatis menjadi yang terbaik di Benua Kuning. 
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 12:09 WIB: 

Senin, 04 Maret 2019

Jangan Menyerah, Rupiah!


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 04/03/2019 -  Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)masih melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Dolar AS sepertinya mulai nyaman di kisaran Rp 14.100. 

Pada Senin (4/3/2018), US$ 1 dibanderol Rp 14.115 kala pembukaan pasar spot. Rupiah melemah 0,04% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu. 

PT KONTAK PERKASA
Sebelumnya, rupiah sudah melemah di hadapan dolar AS selama 3 hari perdagangan beruntun. Jika pelemahan saat ini bertahan hingga penutupan pasar, maka rupiah terdepresiasi selama 4 hari berturut-turut. Rantai koreksi terpanjang sejak awal Oktober 2018. 


Pagi ini, dolar AS memang masih perkasa di Asia. Mayoritas mata uang Benua Kuning melemah di hadapan greenback, di mana rupee India menjadi mata uang dengan depresiasi terdalam. 
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 07:48 WIB: 
 

Jumat, 01 Maret 2019

Penutupan Pasar: Rupiah Melemah ke Rp 14.110/US$

PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 01/03/2019 -  Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Dolar AS sudah nyaman di kisaran Rp 14.100. 

Pada Jumat (29/2/2018), US$ 1 dibanderol Rp 14.110 kala penutupan pasar spot. Rupiah melemah 0,36% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
PT KONTAK PERKASA

Berikut kurs dolar AS di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) pada pukul 15:56 WIB:
PeriodeKurs
1 PekanRp 14.133
1 BulanRp 14.191
2 BulanRp 14.250
3 BulanRp 14.326
6 BulanRp 14.491
9 BulanRp 14.681
1 TahunRp 14.871
2 TahunRp 15.590,1

Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) pukul 15:53 WIB: 
 

PeriodeKurs
1 BulanRp 14.160
3 BulanRp 14.260

Berikut kurs dolar AS di sejumlah bank nasional pada pukul 15:45 WIB:

BankHarga BeliHarga Jual
Bank BNIRp 14.030Rp 14.190
Bank BRIRp 14.045Rp 14.185
Bank MandiriRp 13.925Rp 14.175
Bank BTNRp 14.037Rp 14.212
Bank BCARp 13.941Rp 14.241
CIMB NiagaRp 14.020Rp 14.220