Tampilkan postingan dengan label ARAB SAUDI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ARAB SAUDI. Tampilkan semua postingan

Senin, 05 Agustus 2019

PT KONTAK PERKASA - Duh! Dalam Tiga Hari, Riyal Hajar Rupiah Hingga 1,7%


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 05/08/2019 - Mata uang riyal Arab Saudi kembali menguat melawan rupiah pada perdagangan Senin (5/8/19). Penguatan hari ini membuat riyal menunjukkan kinerja impresif memasuki bulan Agustus dengan naik tiga hari beruntun. 

Pada pukul 17:40 WIB, riyal diperdagangkan di kisaran Rp 3.799 atau menguat 0,56% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Total dalam tiga hari terakhir riyal sudah menguat 1,7% dan berada di level terkuat sejak 19 Juni lalu. 




Penguatan dalam tiga hari langsung menghapus pelemahan 0,79% sepanjang bulan Juli. Riyal terus mendapat tenaga untuk menguat setelah bank sentral Arab Saudi yang memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2,75% pada pekan lalu, menyusul kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed). 

Bank sentral Arab Saudi pada tahun lalu empat kali menaikkan suku bunga untuk membendung penguatan dolar akibat kenaikan suku bunga The Fed. Kenaikan suku bunga tersebut membuat roda perekonomian tersendat apalagi dengan harga minyak mentah yang tidak kunjung stabil. 

Pemangkasan oleh bank sentral Arab Saudi tersebut dapat memberikan stimulus ke perekonomian yang sedang terbebani harga minyak mentah yang belum stabil.


Sementara itu dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan sepanjang kuartal II-2019 perekonomian Indonesia hanya tumbuh 5,05% secara tahunan (year-on-year/YoY), sesuai dengan konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia. Pertumbuhan ekonomi pada 3 bulan kedua tahun 2019 melambat jika dibandingkan capaian kuartal I-2019 yang sebesar 5,07%. 

Mengingat pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan kedua tahun ini ternyata melambat, maka target pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintah untuk tahun 2019 di level 5,3% tampak akan kian sulit untuk tercapai. 

Rilis data tersebut menambah tekanan bagi Mata Uang Garuda yang membuat sulit bangkit dari tekanan riyal.

smber: cnbcnews