Kamis, 28 Februari 2019

Pukul 13:00: Kurs Rupiah Kian Tertekan ke Rp 14.075/US$


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 28/02/2019 - Nilai tukar rupiah kembali tertekan, dengan pelemahan sebesar 50 poin, di pasar spot pada siang hari ini.

Pada Kamis (28/2/2018) pukul 14:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.075. Rupiah melemah 0,36% dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.  

KONTAK PERKASA FUTURES
Berikut kurs dolar AS di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) pada pukul 13:00 WIB:
PeriodeKurs
1 PekanRp 14.091
1 BulanRp 14.139
2 BulanRp 14.202
3 BulanRp 14.267
6 BulanRp 14.431
9 BulanRp 14.614
1 TahunRp 14.804
2 TahunRp 15.545,5

Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) pukul 12:59 WIB: 
 
PeriodeKurs
1 BulanRp 14.110
3 BulanRp 14.220

Berikut kurs dolar AS di sejumlah bank nasional pada pukul 12:58 WIB:
BankHarga BeliHarga Jual
Bank BNIRp 14.046Rp 14.101
Bank BRIRp 13.990Rp 14.140
Bank MandiriRp 14.035Rp 14.095
Bank BTNRp 13.972Rp 14.122
Bank BCARp 14.063Rp 14.079
CIMB NiagaRp 13.950Rp 14.130

Rabu, 27 Februari 2019

Banyak Menanggung 'Dosa', Rupiah Dihukum Pasar


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 27/02/2019 -  Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)
masih melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Rupiah memang sudah kehabisan alasan untuk menguat. 

Pada Rabu (27/2/2018) pukul 12:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.008. Rupiah melemah 0,14% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. 
Rupiah masih mampu menguat 0,06% kala pembukaan pasar, bahkan penguatan rupiah sempat menebal ke 0,09%. Namun itu hanya fatamorgana, karena sejurus kemudian mata uang Tanah Air terperosok ke zona merah. 


Berikut pergerakan kurs dolar AS terhadap rupiah hingga tengah hari ini: 
 
Kali ini rupiah tidak bisa menghindar dari tren pelemahan mata uang utama Asia. Ya, hanya yuan China dan ringgit Malaysia yang masih mampu bertahan di zona hijau. 
Depresiasi 0,14% membuat rupiah menempati peringkat ketiga terbawah di klasemen mata uang Asia. Rupiah hanya lebih baik ketimbang baht Thailand dan won Korea Selatan. 
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 12:07 WIB: 

Investor Kembali Menginjak Bumi
Pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un ternyata kurang ampuh mendorong mata uang Asia ke teritori positif. Pelaku pasar lebih memilih untuk melakukan ambil untung karena mata uang Asia sudah menguat sejak awal pekan ini akibat sentimen damai dagang. 

Kini, sentimen tersebut sepertinya sudah reda. Investor kembali menginjak bumi dan menghadapi serangkaian data ekonomi yang mengkhawatirkan. 

Pertumbuhan ekonomi Hong Kong pada kuartal IV-2018 tercatat 1,3% year-on-year (YoY), laju paling lemah sejak kuartal I-2016. Untuk keseluruhan 2018, ekonomi Hong Kong tumbuh 3%, di bawah proyeksi pemerintah yang memperkirakan di angka 3,2%. 


Kemudian harga properti residensial di AS pada Desember 2018 turun 4,2% YoY. Melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 4,6% YoY dan menjadi laju paling lambat sejak November 2014. 

Masih dari Negeri Paman Sam, pembangunan rumah baru (housing starts) pada Desember 2018 turun 11,2% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 1,08 juta unit. Ini menjadi angka terendah sejak September 2016. 

Data-data tersebut menunjukkan bahwa awan mendung masih menggelayuti perekonomian global. Perlambatan ekonomi sepertinya menjadi sebuah keniscayaan, tidak bisa dihindari lagi. 

Kondisi ini menyebabkan investor bermain aman, malas mengambil risiko. Arus modal pun kembali mengarah ke dolar AS. Pada pukul 12:18 WIB, Dollar Index (yang menunjukkan posisi greenback secara relatif di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,15%.

Selasa, 26 Februari 2019

Di Kurs Tengah BI dan Pasar Spot, Dolar AS di Bawah Rp 14.000


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 26/02/2019 - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Seperti halnya di pasar spot, dolar AS juga sudah berada di bawah Rp 14.000. 

Pada Selasa (26/2/2019), kurs tengah BI atau Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 13.990. Rupiah menguat 0,12% dibandingkan posisi hari sebelumnya. 

KONTAK PERKASA FUTURES
Di kurs tengah BI, rupiah mencapai titik terkuatnya sejak 7 Februari. Sejak awal tahun, rupiah sudah menguat 3,39%. 

 
Di pasar spot, rupiah juga mampu mempertahankan tren penguatan di hadapan dolar AS. Pada pukul 10:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 13.985 di mana rupiah menguat 0,21%. 

Seiring perjalanan, apresiasi rupiah agak tergerus. Pada pukul 10:17 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 13.990 di mana rupiah menguat 0,18%. 

Rupiah masih mampu menguat di tengah gelombang pelemahan mata uang utama Asia. Selain rupiah, hanya yen Jepang dan baht Thailand yang menguat sementara yang lain tidak selamat. 

KONTAK PERKASA FUTURES

Apresiasi 0,18% membuat rupiah menjadi mata uang terbaik kedua di Asia. Dalam hal penguatan terhadap dolar AS, rupiah hanya kalah dari yen Jepang. 

Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 10:18 WIB: 


Sentimen Damai Dagang Mereda
Sepertinya investor mulai move on dari ingar-bingar damai dagang AS-China. Kemarin, sentimen ini begitu kuat mendorong penguatan mata uang dan bursa saham Benua Kuning. 

Kini pelaku pasar menunggu perkembangan selanjutnya, yaitu kedatangan Presiden China Xi Jinping ke resor golf Mar-a-Lago di Florida untuk memenuhi undangan Presiden AS Donald Trump. Rencananya, pertemuan ini akan menjadi finalisasi dan pengesahan dokumen kesepakatan dagang AS-China. Dengan begitu, perang dagang yang berkobar sejak awal 2018 resmi berakhir. 


Namun pertemuan ini kemungkinan baru terjadi bulan depan. Sembari menunggu, pelaku pasar pun mencairkan keuntungan yang didapat dari pasar keuangan Asia. Hasilnya, mata uang Asia ramai-ramai melemah. 


Rupiah masih mampu bertahan di zona hijau, kemungkinan karena topangan harga minyak. Pada pukul 10:19 WIB, harga minyak jenis brent dan light sweet terkoreksi masing-masing 0,17% dan 0,47%. 

KONTAK PERKASA FUTURES

Penurunan harga minyak akan membuat biaya impor komoditas ini menjadi lebih murah. Sesuatu yang tentu menguntungkan bagi negara net importir minyak seperti Indonesia. 

Artinya, devisa yang 'terbakar' untuk impor minyak dan produk-produk turunannya juga akan lebih sedikit. Ini membuat rupiah memiliki modal yang lebih besar sehingga berpeluang untuk menguat.

Senin, 25 Februari 2019

AS-China Mulai Mesra, Akankah Harga CPO Kembali Menguat?


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 25/02/2019 - Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu (22/2/2019), harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) kontrak Mei di Bursa Derivatif Malaysia amblas 0,31% ke posisi MYR 2.257/ton.

Selama sepekan, harga CPO sudah masih membukukan peningkatan sebesar 0,13% secara point-to-point, sedangkan sejak awal tahun, harga komoditas agrikultur andalan Indonesia ini sudah terkerek naik 6,41%.



PT KONTAK PERKASA

Melemahnya harga CPO pada akhir pekan lalu dipengaruhi oleh harga kontrak minyak kedelai yang juga amblas.

Nampaknya investor pada masih menunggu perkembangan dari dialog perdagangan AS-China yang terus berlanjut hingga Minggu (24/2/2019). Mengingat kesepakatan dagang (MoU) antara kedua raksasa ekonomi dunia itu sudah terjadi pada akhir pekan, maka harga CPO bisa ikut kena imbas energi positif dari minyak kedelai.

Pasalnya, China merupakan pembeli utama kedelai Asal AS. Bila hubungan dagang antara keduanya kembali lancar, maka keseimbangan fundamental di pasar kedelai bisa membaik.

PT KONTAK PERKASA

Perlu diketahui bahwa minyak kedelai dan minyak sawit merupakan produk yang saling berkompetisi mendapatkan bagian di pasar minyak nabati dunia. Alhasil, pergerakan harganya akan saling berkorelasi positif.

Selain itu, harga minyak bumi yang pada minggu lalu berada di posisi tertingginya sejak November 2018 juga dapat memberi dorongan pada pergerakan harga CPO.

Jumat, 22 Februari 2019

Damai Dagang AS-China Sudah di Depan Mata?


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 22/02/2019 - Pasar keuangan Indonesia bergerak variatif pada perdagangan kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat, sementara nilai tukar rupiah dan harga obligasi pemerintah terkoreksi. 

Kemarin, IHSG berhasil finis di zona hijau dengan penguatan 0,38%. Gerak IHSG cenderung labil, sempat merasakan pelemahan. 


Sementara rupiah mengakhiri perdagangan pasar spot dengan pelemahan 0,16%terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Berbeda dengan IHSG, rupiah seharian istiqamah di zona merah alias selalu melemah. 

PT KONTAK PERKASA

Kemudian imbal hasil (yield) obligasi pemerintah seri acuan tenor 10 tahun naik 2,3 basis poin. Kenaikan yield adalah pertanda harga instrumen ini sedang turun karena sepi peminat atau malah ada aksi jual. 



Sentimen yang mewarnai perdagangan kemarin memang agak campur aduk. Pertama, pasar dibuat bingung oleh notulensi rapat (minutes of meeting) The Federal Reserves/The Fed edisi Januari 2019. Jerome 'Jay' Powell seakan berada di persimpangan.
 
Dalam notulensi tersebut, The Fed memang kembali mengutarakan kata 'sabar' dalam hal kenaikan suku bunga acuan. The Fed masih ingin melihat dampak dari kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan tahun lalu. 
Namun di sisi lain, The Fed juga masih membuka peluang kenaikan suku bunga jika ada tekanan inflasi dan perbaikan pertumbuhan ekonomi. The Fed juga kemungkinan bisa mengubah posisi (stance) kembali ke hawkish. 

Sikap The Fed yang mendua ini membuat dolar AS masih mendapat angin. Peluang kenaikan suku bunga acuan tidak tertutup, sehingga berinvestasi di dolar AS masih tetap menarik. Akibatnya, pasar keuangan Asia menjadi kurang diminati. 
Lalu ada sentimen kedua yang berhasil meningkatkan optimisme pelaku pasar. Tersiar kabar bahwa AS-China sudah menyepakati nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk menuju damai dagang. 
Mengutip Reuters, beberapa orang sumber mengungkapkan MoU tersebut setidaknya mencakup enam poin yaitu perlindungan terhadap kekayaan intelektual, perluasan investasi sektor jasa, transfer teknologi, pertanian, nilai tukar, dan halangan non-tarif (non-tariff barrier) di bidang perdagangan. China juga disebut sepakat untuk semakin mengurangi surplus perdagangan dengan AS. Oleh karena itu, China akan membuat daftar 10 barang yang bisa membuat ketimpangan itu semakin sempit.

PT KONTAK PERKASA

Sentimen yang mixed ini ikut membuat pasar keuangan Indonesia bergerak mixed. Bahkan asa damai dagang pun tidak cukup kuat untuk membuat pasar keuangan Indonesia kompak menghijau.                      

Kamis, 21 Februari 2019

Penutupan Pasar: Rupiah Melemah ke Rp 14.058/US$


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 21/02/2019 - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)ditutup melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Setidaknya dolar AS belum menyentuh Rp 14.100. 

KONTAK PERKASA FUTURES

Pada Kamis (21/2/2018), US$ 1 dibanderol Rp 14.058 kala penutupan pasar spot. Rupiah melemah 0,16% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. 
KONTAK PERKASA FUTURES

Berikut kurs dolar AS di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) pada pukul 15:56 WIB:
PeriodeKurs
1 PekanRp 14.051
1 BulanRp 14.090
2 BulanRp 14.151
3 BulanRp 14.215
6 BulanRp 14.405
9 BulanRp 14.570
1 TahunRp 14.760
2 TahunRp 15.572,9

Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) pukul 15:28 WIB: 
 
PeriodeKurs
1 BulanRp 14.095
3 BulanRp 14.210

Berikut kurs dolar AS di sejumlah bank nasional pada pukul 15:46 WIB:
BankHarga BeliHarga Jual
Bank BNIRp 13.975Rp 14.135
Bank BRIRp 14.005Rp 14.145
Bank MandiriRp 13.870Rp 14.120
Bank BTNRp 13.973Rp 14.123
Bank BCARp 13.885Rp 14.185
CIMB NiagaRp 13.950Rp 14.140
 

Rabu, 20 Februari 2019

Pukul 10:00 WIB: Rupiah Masih Menguat di Rp 14.045/US$

PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 20/02/2019 - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Namun apresiasi rupiah agak menipis. 

Pada Rabu (20/2/2018) pukul 10:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.045. Rupiah menguat 0,37% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. Beberapa saat lalu, penguatan rupiah sempat mencapai kisaran 0,4%.


Berikut kurs dolar AS di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) pada pukul 09:45 WIB:
PeriodeKurs
1 PekanRp 14.036,5
1 BulanRp 14.079
2 BulanRp 14.140,5
3 BulanRp 14.199
6 BulanRp 14.399
9 BulanRp 14.584
1 TahunRp 14.784
2 TahunRp 15.574,2

Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) pukul 09:03 WIB: 
 
PeriodeKurs
1 BulanRp 14.075
3 BulanRp 14.180

Berikut kurs dolar AS di sejumlah bank nasional pada pukul 09:46 WIB:

PT KONTAK PERKASA
BankHarga BeliHarga Jual
Bank BNIRp 13.995Rp 14.595
Bank BRIRp 14.035Rp 14.175
Bank MandiriRp 13.870Rp 14.120
Bank BTNRp 14.035Rp 14.185
Bank BCARp 13.923Rp 14.233
CIMB NiagaRp 13.960Rp 14.160

Selasa, 19 Februari 2019

Pasar Kurang Gairah Kurang Tenaga, Rupiah Melemah Tipis Saja


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 19/02/19 - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)bergerak melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Rupiah dan mata uang Asia jadi 'korban' perilaku pasar yang sedang berhati-hati menanti dialog dagang AS-China. 

Pada Selasa (19/2/2019) pukul 12:00 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.120. Rupiah melemah 0,11% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. 
Rupiah mengawali hari dengan penguatan tipis yaitu 0,04%. Namun itu sangat fana, karena beberapa saat kemudian rupiah langsung terjerumus ke zona merah. Depresiasi rupiah pun semakin dalam, meski dalam rentang yang relatif terbatas. 


Berikut pergerakan kurs dolar AS terhadap rupiah hingga tengah hari ini: 
 
Seperti halnya rupiah, mata uang Asia juga cenderung melemah tipis. Hanya peso Filipina yang masih mampu bertahan di zona hijau, sementara lainnya tidak selamat. 
Won Korea Selatan masih menjadi mata uang terlemah di Asia, meski depresiasinya 'cuma' di kisaran 0,2%. Kemudian baht Thailand berada di posisi kedua dari bawah, dan yuan China tepat di atasnya. 

Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 12:09 WIB: 

kontak perkasa futures

 

Senin, 18 Februari 2019

Sengsara Membawa Nikmat Buat Rupiah


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 18/02/2019 -  Performa rupiah patut mendapat acungan jempol. Di hadapan dolar Amerika Serikat (AS), rupiah berhasil menguat sejak pembukaan pasar. Bahkan penguatan rupiah menjadi yang terbaik di antara mata uang utama Asia. 

PT KONTAK PERKASA

Pada Senin (18/2/2019) pukul 12:00 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.085 di perdagangan pasar spot. Rupiah menguat 0,39% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu. 
Kala pembukaan pasar spot, rupiah menguat 0,28%. Seiring perjalanan pasar, apresiasi rupiah terus bertambah tebal. 

Posisi terkuat rupiah bahkan sempat menyentuh Rp 14.075/US$, sementara terlemahnya adalah Rp 14.110/US$. Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah hingga tengah hari ini: 
 

PT KONTAK PERKASA
Sebenarnya rupiah tidak sendirian menguat, karena mayoritas mata uang Asia mampu terapresiasi terhadap dolar AS. Namun rupiah eksepsional karena berhasil mencatatkan penguatan terbaik dibandingkan kompatriotnya. 
Rupiah berhasil menduduki puncak klasemen mata uang Benua Kuning, posisi yang tidak tergoyahkan sejak pembukaan pasar. Di posisi kedua ada yuan China, tetapi jarak dengan rupiah lumayan lebar karena mata uang Negeri Panda 'hanya' menguat 0,19%. 
PT KONTAK PERKASA
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 12:08 WIB: 
 

Jumat, 15 Februari 2019

Nikkei tergelincir karena penjualan ritel AS yang lemah membangkitkan selera risiko


PT KONTAK PERKASA FUTURES 15/02/2019 - Nikkei Jepang jatuh pada hari Jumat karena data penjualan ritel AS yang suram mengurangi selera risiko investor dan menyeret turun pasar yang lebih luas, dengan eksportir dan perusahaan keuangan berkinerja buruk.
Rata-rata saham Nikkei turun 1,2 persen menjadi 20.886,27 pada istirahat siang, mundur  tertinggi dua bulan dari 21.235,62 dicapai pada hari Kamis. Sepanjang minggu ini, indeks nikkei telah naik 2,7 persen

Dari keseluruhan merasa tertekan oleh laporan dari Departemen Perdagangan AS yang menunjukkan penjualan ritel pada bulan Desember mengalami penurunan terbesar dalam lebih dari sembilan tahun terakhir, memicu kekhawatiran akan perlambatan ekonomi.
Eksportir secara luas lebih rendah, setelah yen naik 0,1 persen terhadap dolar menjadi 110,33.
Indeks Topix yang lebih luas turun 0,9 persen menjadi 1.575,16. Masalah menurun lebih banyak dari pada yang naik 1.499 ke 546. (tgh)
Sumber: Reuters

Kamis, 14 Februari 2019

Dolar AS Nyaris Sentuh Rp 14.100, Rupiah Terlemah di Asia


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 14/02/2019 - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di kurs acuan atau kurs tengah Bank Indonesia (BI). Di pasar spot, rupiah pun bernasib sama. 

Pada Kamis (14/2/2019), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor menunjukkan angka Rp 14.093. Rupiah melemah 0,47% dibandingkan posisi hari sebelumnya. 
Kemarin, rupiah sempat menguat di kurs acuan BI. Namun penguatan itu ternyata hanya bertahan sehari. Meski begitu, rupiah masih menguat signifikan 2,68% sejak awal tahun. 

kontak perkasa
 
Sementara di pasar spot, US$ 1 dihargai Rp 14.090 pada pukul 10:00 WIB. Rupiah melemah 0,25% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. 

kontak perkasa


Seiring perjalanan pasar, rupiah melemah lagi. Pada pukul 10:07 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.095 di mana rupiah melemah 0,28%. Dolar AS sudah semakin dekat dengan Rp 14.100. 
Di level Asia, kini rupiah menjadi yag terlemah. Awalnya rupee India menyandang 'gelar' sebagai mata uang terlemah Asia, tetapi itu terjadi kala pasar keuangan Negeri Bollywood belum buka. 

kontak perkasa

Kini setelah pasar keuangan India dibuka, rupee malah bergerak menguat. Rupiah pun harus rela turun satu setrip ke dasar klasemen mata uang Asia. Tidak ada mata uang Asia yang melemah lebih dalam ketimbang rupiah. 

Rabu, 13 Februari 2019

Harga Emas Tak Gerak, Investor Tunggu Perkembangan AS-China


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 13/02/2019 -  Harga emas siang hari ini (13/2) masih cenderung stagnan. Hingga pukul 08:30 WIB, harga emas kontrak April di pasar COMEX naik terbatas 0,02% ke posisi US$ 1.314,1/troy ounce, setelah ditutup menguat 0,16% pada perdagangan kemarin (12/2).

Selama sepekan, harga emas telah turun sebesar 0,02% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun harga komoditas ini tercatat naik 2,57%.



PT KONTAK PERKASA

Meskipun aura damai dagang Amerika Serikat-China terbilang masih positif, namun investor masih cenderung enggan untuk melepas emas.

Pasalnya kemungkinan kembali panasnya hubungan dagang antara kedua raksasa ekonomi dunia tersebut masih terbuka.

Apalagi Presiden AS Donald Trump mengatakan tidak akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping sebelum 1 Maret.

PT KONTAK PERKASA

Menurut Bob Haberkom, strategist pasar senior di RJO Futures, harga emas akan cenderung tak banyak bergerak sembari menunggu hasil dari perundingan dagang AS-China, seperti yang dilansir dari Reuters.