Jumat, 22 Februari 2019

Damai Dagang AS-China Sudah di Depan Mata?


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 22/02/2019 - Pasar keuangan Indonesia bergerak variatif pada perdagangan kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat, sementara nilai tukar rupiah dan harga obligasi pemerintah terkoreksi. 

Kemarin, IHSG berhasil finis di zona hijau dengan penguatan 0,38%. Gerak IHSG cenderung labil, sempat merasakan pelemahan. 


Sementara rupiah mengakhiri perdagangan pasar spot dengan pelemahan 0,16%terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Berbeda dengan IHSG, rupiah seharian istiqamah di zona merah alias selalu melemah. 

PT KONTAK PERKASA

Kemudian imbal hasil (yield) obligasi pemerintah seri acuan tenor 10 tahun naik 2,3 basis poin. Kenaikan yield adalah pertanda harga instrumen ini sedang turun karena sepi peminat atau malah ada aksi jual. 



Sentimen yang mewarnai perdagangan kemarin memang agak campur aduk. Pertama, pasar dibuat bingung oleh notulensi rapat (minutes of meeting) The Federal Reserves/The Fed edisi Januari 2019. Jerome 'Jay' Powell seakan berada di persimpangan.
 
Dalam notulensi tersebut, The Fed memang kembali mengutarakan kata 'sabar' dalam hal kenaikan suku bunga acuan. The Fed masih ingin melihat dampak dari kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan tahun lalu. 
Namun di sisi lain, The Fed juga masih membuka peluang kenaikan suku bunga jika ada tekanan inflasi dan perbaikan pertumbuhan ekonomi. The Fed juga kemungkinan bisa mengubah posisi (stance) kembali ke hawkish. 

Sikap The Fed yang mendua ini membuat dolar AS masih mendapat angin. Peluang kenaikan suku bunga acuan tidak tertutup, sehingga berinvestasi di dolar AS masih tetap menarik. Akibatnya, pasar keuangan Asia menjadi kurang diminati. 
Lalu ada sentimen kedua yang berhasil meningkatkan optimisme pelaku pasar. Tersiar kabar bahwa AS-China sudah menyepakati nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk menuju damai dagang. 
Mengutip Reuters, beberapa orang sumber mengungkapkan MoU tersebut setidaknya mencakup enam poin yaitu perlindungan terhadap kekayaan intelektual, perluasan investasi sektor jasa, transfer teknologi, pertanian, nilai tukar, dan halangan non-tarif (non-tariff barrier) di bidang perdagangan. China juga disebut sepakat untuk semakin mengurangi surplus perdagangan dengan AS. Oleh karena itu, China akan membuat daftar 10 barang yang bisa membuat ketimpangan itu semakin sempit.

PT KONTAK PERKASA

Sentimen yang mixed ini ikut membuat pasar keuangan Indonesia bergerak mixed. Bahkan asa damai dagang pun tidak cukup kuat untuk membuat pasar keuangan Indonesia kompak menghijau.                      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar