Selasa, 02 Juli 2019

KONTAK PERKASA - Duh! Setelah 3 Hari Menguat, Rupiah Mulai Loyo


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 02/07/2019 - Rupiah melemah di perdagangan Selasa (2/6/19) setelah menguat dalam tiga hari berturut-turut melawan dolar Amerika Serikat (AS). Mata Uang Garuda pada Senin kemarin mendekati level terkuat sejak 25 April sehingga wajar jika terjadi technical rebounddolar AS. Technical rebound berarti rupiah masih memiliki ruang untuk memangkas pelemahan, atau malah berbalik menguat.  

kontak perkasa
Selain itu efek dari "gencatan senjata" Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping juga mulai memudar, malah efek tersebut justru masih terasa pada dolar. 

Membaiknya hubungan AS-China tersebut membuat para investor lega perang dagang tidak lagi tereskalasi. Para investor sebelumnya sempat cemas akan kemungkinan AS menaikkan lagi bea impor setelah penasihat ekonomi Presiden Trump, Larry Kudlow pada Kamis pekan lalu mengatakan Gedung Putih masih bisa mengenakan bea impor baru yang sudah direncanakan sebelumnya terhadap berbagai produk dari China.


Eskalasi perang dagang tentunya membuat perekonomian global semakin memburuk, termasuk juga kondisi ekonomi Paman Sam, sehingga bisa memaksa Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk memangkas suku bunga. 

Kini dengan membaiknya hubungan AS-China dan dibukanya kembali perundingan dagang muncul harapan akan adanya damai dagang yang dapat memacu perekonomian global. Dengan demikian The Fed bisa jadi mempertimbangkan kembali apakah suku bunganya akan dipangkas atau tidak, hal ini menjadi tenaga bagi dolar AS. 

Pada pukul 10:24 WIB, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp 14.145/US$. 

Analisis Teknikal 



Melihat grafik harian, rupiah yang disimbolkan dengan USD/IDR kini berada di kisaran rerata pergerakan (Moving Average/MA) 5 hari (garis biru) dan di bawah MA20 /rerata 20 hari (garis merah). 

Indikator rerata pergerakan konvergen dan devergen (MACD) masih di wilayah negatif yang memberikan gambaran sentimen bearish atau pelemahan dolar AS.

Indikator-indikator tersebut memberikan gambaran penguatan rupiah (USD/IDR bergerak turun) dalam jangka menengah. 

Pada time frame 1 jam, rupiah berada di atas MA 5 (rerata pergerakan 5 jam/garis biru) dan MA 20 (rerata pergerakan 20 jam/garis merah). Indikator Stochastic bergerak naik dan sudah memasuki wilatah jenuh beli (overbought), sehingga bisa membatasi pelemahan rupiah. 

KONTAK PERKASA


Resisten (tahanan atas) berada di kisaran Rp 14.152, selama tertahan di bawah level tersebut, rupiah berpeluang memangkas pelemahan atau bahkan kembali menguat menuju area Rp 14.115. 

Sementara jika resisten ditembus, Mata Uang Garuda berpeluang melemah ke Rp 14.180. 
smber : cnbcnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar