Tampilkan postingan dengan label SAHAM GABUNGAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SAHAM GABUNGAN. Tampilkan semua postingan

Senin, 01 Juli 2019

KONTAK PERKASA FUTURES - Sentimen Domestik & Eksternal Mendukung, IHSG Masih Hijau


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 01/07/2019 - Memulai perdagangan dengan apresiasi sebesar 0,35% ke level 6.381,18, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum sempat mencicipi pahitnya zona merah pada hari ini. Per akhir sesi satu, IHSG tercatat menguat 0,29% ke level 6.376,95.

Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mendorong IHSG menguat di antaranya: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (+1,93%), PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (+4,97%), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (+1,9%), PT United Tractors Tbk/UNTR (+2,13%), dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk/INTP (+2,88%).

KONTAK PERKASA FUTURES

Kinerja IHSG ini senada dengan seluruh bursa utama Asia yang juga sedang ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei menguat 2,07%, indeks Shanghai lompat 1,94%, indeks Straits Times bertambah 1,25%, dan indeks Kospi tumbuh 0,06%. Sementara itu, bursa Hong Kong diliburkan guna memperingati special administrative region establishment day.


Mendinginnya hubungan antara AS dengan China sukses memantik aksi beli besar-besaran di bursa saham Benua Kuning. Pasca-berbincang sekitar 80 menit di sela-sela gelaran KTT G20 di Osaka, Jepang, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menyetujui gencatan senjata di bidang perdagangan sekaligus membuka lagi pintu negosiasi.

Dilansir dari CNBC International, kedua negara secara terpisah mengumumkan bahwa mereka telah setuju untuk tak saling mengenakan bea masuk baru terhadap produk impor dari masing-masing negara.

Media milik pemerintah China Xinhua menyebut bahwa kedua pimpinan negara setuju "untuk memulai kembali negosiasi dagang antar kedua negara dengan dasar kesetaraan dan rasa hormat." 

Lebih lanjut, Trump menyebut bahwa China akan membeli produk-produk agrikultur asal AS dalam jumlah besar. "Kami menahan diri dari (mengenakan) bea masuk dan mereka akan membeli produk pertanian (asal AS)," tutur Trump, dilansir dari CNBC International.

Walaupun belum dikonfirmasi pihak China, jika apa yang disebutkan Trump tersebut benar adanya, maka hal ini tentu akan mengerek laju perekonomian AS. Selama ini, produk agrikultur memang menjadi incaran pemerintah China dalam upayanya melawan balik serangan-serangan AS. 

Pada 1 Juni, pemerintah China resmi mengenakan bea masuk baru bagi produk agrikultur asal AS seperti kacang tanah, gula, gandum, ayam, dan kalkun. Bea masuk baru yang berlaku adalah 20% dan 25%, dari yang sebelumnya 5% dan 10%.

Kala perekonomian AS dan China menggeliat, tentu laju perekonomian global akan terkerek naik, mengingat AS dan China merupakan dua negara dengan nilai perekonomian terbesar di planet bumi.

Selasa, 18 Juni 2019

KONTAK PERKASA - Selepas Melemah 4 Hari Beruntun, Hari Ini IHSG Bangkit!


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 18/06/2019 - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit pascajatuh selama 4 hari beruntun. Pada pembukaan perdagangan Selasa ini (18/6/2019), IHSG menguat 0,07% ke level 6.195,13. Pada pukul 09:20 WIB, IHSG telah memperlebar penguatan menjadi 0,33% ke level 6.210,77.

KONTAK PERKASA

Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang justru sedang ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei amblas 0,25%, indeks Shanghai turun 0,33%, dan indeks Hang Seng turun 0,05%. Sementara itu, indeks Straits Times dan indeks Kospi ditransaksikan menguat masing-masing sebesar 0,68% dan 0,25%.

Sentimen negatif yang menyelimuti perdagangan di bursa saham Benua Kuning adalah potensi eskalasi perang dagang AS-China. Pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dengan dengan Presiden China Xi Jinping di gelaran KTT G-20 pada akhir bulan ini di Jepang masih juga belum jelas. 




Semakin mendekati akhir bulan Juni, belum ada kepastian jika keduanya akan bertemu, walau memang Washington masih ingin kedua pemimpin negara bertemu guna membuka jalan menuju damai dagang.

"Namun belum ada proses formalisasi," ujar Lawrence Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, mengutip Reuters.

Sebelumnya, pejabat senior di lingkungan pemerintahan China mengungkapkan bahwa Beijing bahkan belum melakukan apapun terkait rencana pertemuan Trump-Xi. 

"Bagi China, yang penting adalah protokol dan bagaimana beliau dihormati. China tidak ingin Xi pergi ke sebuah pertemuan yang akan mempermalukan dirinya," tegas sang pejabat, dikutip dari Reuters.


Sekedar mengingatkan, Trump sebelumnya sudah mengancam bahwa dirinya akan akan membebankan bea masuk tambahan bagi produk impor asal China jika Xi sampai tak menemuinya di sela-sela KTT G-20 nanti.

Memang, Trump mencoba meredakan suasana dengan menyuarakan optimismenya bahwa pada akhirnya AS-China akan mampu mengesampingkan segala perbedaan dan meneken kesepakatan dagang.

"Pada akhirnya mereka akan meneken kesepakatan," kata Trump dalam wawancara dengan Fox News Channel pada hari Jumat (14/6/2019) waktu setempat, dilansir dari Channel News Asia.

Namun, hal tersebut ternyata tak cukup untuk meredakan kekhawatiran pelaku pasar. Pasalnya, kemungkinan besar perang dagang akan tetap tereskalasi terlebih dahulu.

Rabu, 12 Juni 2019

KONTAK PERKASA FUTURES - Galaunya The Fed Antar Rupiah Jadi Nomor 1 Asia


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 12/06/2019 - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)belum kunjung bosan menguat di perdagangan pasar spot. Situasi eksternal yang suportif membuat rupiah dan mata uang utama Asia ramai-ramai menguat. 

KONTAK PERKASA FUTURES

Pada Rabu (12/6/2019), US$ 1 dibanderol Rp 14.220 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,11% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.  
Jika penguatan ini bertahan sampai penutupan pasar, maka rupiah resmi menguat selama empat hari perdagangan beruntun. Sesuatu yang kali terakhir terjadi pada 23-28 Mei. 



Rupiah bergerak searah dengan mata uang utama Asia yang berhasil menguat di hadapan dolar AS. Hanya won Korea Selatan dan dolar Singapura yang masih tertinggal di zona merah. 

Bahkan dengan apresiasi 0,11%, rupiah mampu keluar menjadi mata uang terbaik di Asia. D
isusul oleh peso Filipina di posisi runner-up dan baht Thailand di peringkat ketiga.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 08:11 WIB: 

Rabu, 27 Maret 2019

Investor Mulai Tenang, IHSG akan Coba Lagi Level 6.500


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 27/03/2019 -  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berbalik arah setelah koreksi yang cukup dalam lusa lalu, kemarin IHSG berhasil menguat 0,91% ke level 6.469. Situasi global khususnya dari Amerika Serikat (AS) sudah menunjukkan tanda-tanda yang lebih kondusif.
KONTAK PERKASA FUTURES

Pada hari ini Rabu (27/3/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG akan kembali menguat menuju level 6.500an. Membaiknya kondisi pasar dan hasil analisis secara teknikal berpotensi menjadi katalis positif bagi IHSG. 

Tiga indeks utama bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) pagi tadi di tutup menguat. Dow Jones menguat 0,55%, S&P 500 menguat 0,72%, dan Nasdaq Composite tergelincir 0,71%.

Pasar obligasi pemerintah AS mulai stabil meski masih terjadi inversi. yield obligasi bertenor 10 tahun mulai mengalami kenaikan meski tipis 0,07 bps, kenaikan tersebut membuat jarak yield obligasi dengan tenor 3 bulan agak menyempit.
KONTAK PERKASA FUTURES

Bursa AS juga terdorong kenaikan harga minyak mentah dunia. Pada pukul 04:39 WIB, harga minyak dengan jenis brent dan light sweet melonjak masing-masing 1,16% dan 2,07%. 

Penguatan harga emas hitam tersebut disebabkan persepsi keketatan pasokan yang ada di Venezuela, ketiadaan pasokan listrik membuat pelabuhan Jose (pelabuhan ekspor utama Venezuela) dan beberapa fasilitas pengolahan minyak jadi tidak berfungsi.

Dari dalam negeri, melihat kondisi bursa AS serta bursa utama Asia yang positif, investor mulai berani kembali masuk pasar sehingga membuat IHSG kemarin menguat. Pada hari ini pun situasinya kurang lebih akan tidak jauh berbeda.

Secara teknikal, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan "reli", terbentuknya white candle disertai dengan "gap up" pada perdagangan kemarin mengindikasikan indeks cenderung menuju penguatan.
Secara momentum ruang penguatan masih cukup terbuka, IHSG belum memasuki wilayah jenuh belinya (overbought) secara momentum, mengacu pada indikator teknikal stochastic slow yang mengukur tingkat kejenuhan. IHSG berpotensi bergerak antara 6.460-6.540.