Jumat, 12 Juli 2019

KONTAK PERKASA - Menggiurkan! Cuan Emas 6 Kali Lebih Besar dari Forex

PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 12/07/2019 - Emas sedang menjadi primadona belakangan ini, harganya melesat tinggi hingga mencapai US$ 1.438 per troy ounce pada 25 Juni lalu. Titik tersebut merupakan yang tertinggi sejak Mei 2013 bagi emas. 

Logam mulia juga menjadi salah satu favorit dalam dunia trading di pasar berjangka atau futures, selain juga trading mata uang atau forexTrading futures merupakan salah satu investasi kategori high risk high return sehingga cukup diminati bagi investor yang berkarakter risk taker




Baik itu trading emas maupun forex harus melalui broker, besarnya transaksi dilihat dari jumlah lot. Untuk membuka 1 lot kontrak standar dibutuhkan modal yang berbeda-beda tergantung berapa leverage (rasio antara dana si trader sendiri dan dana pinjaman) yang digunakan oleh trader. 

Untuk broker di Indonesia biasanya menggunakan leverage sebesar 1:100, sehingga modal atau biasa disebut margin yang diperlukan untuk membuka 1 lot transaksi biasanya sebesar US$ 1.000.

Baca :

Kontak Perkasa – Harga Emas Dunia Sedang Labil, Sekarang Rp 637.036/gram


Perlu diketahui juga dalam trading di pasar berjangka terdapat peluang dua arah, yang artinya bisa mengambil posisi beli (buy) dan jual (sell). Saat harga sedang naik dan mengambil posisi buy akan menghasilkan cuan, dan sebaliknya saat harga sedang turun maka posisi sell yang akan menghasilkan profit.

Berdasarkan data Refinitiv, di akhir 2018 harga emas berada di level US$ 1.282,73, dan mengakhiri perdagangan Kamis (11/7/19) kemarin di level US$ 1.403,60 per troy ounce, yang berarti terjadi kenaikan harga sebesar US$ 120,87. 

Jadi berapa cuan yang dihasilkan saat trading emas? 

Trading 1 lot emas menghasilkan cuan sebesar US$ 100 setiap harga emas bergerak sebanyak US$1. Dengan demikian, jika sejak awal tahun mengambil posisi buy dalam trading emas akan menghasilkan cuansebesar US$ 12.147/lot. Jika di-rupiah-kan, maka cuan yang dihasilkan sekitar Rp 170 juta (kurs Rp 14.060/US$). 

Lantas bagaimana dengan cuan di pasar forex? 

Kita ambil contoh dua pair mata uang yang paling populer di dunia, EUR/USD dan GBP/USD. Baik euro maupun poundsterling mengalami pelemahan melawan dolar AS sejak awal tahun, sehingga posisi sell EUR/USD dan GBP/USD akan menghasilkan cuan.

EUR/USD mengakhir perdagangan 2018 US$ 1,1469 dan mengakhiri perdagangan di level US$ 1,1265, yang berarti ada penurunan sebesar US$ 0,0204 atau dalam dunia forex lazim disebut 204 pip. rading EUR/USD dengan besar 1 lot menghasilkan profit sebesar US$ 10 per 1 pip, sehingga jika mengambil posisi sell sejak awal tahun maka profit yang dihasilkan sebesar US$ 2.040 atau jika di-rupiah-kan menjadi Rp 28 juta. 

Dengan perhitungan yang sama dengan EUR/USD, trading dengan mengambil posisi sell GBP/USD menghasilkan cuan sebesar Rp 30 juta. 

Melihat jauhnya selisih cuan yang dihasilkan antara trading emas dengan forex jika mengambil posisi sejak awal tahun, maka emas memang layak menjadi primadona di tahun ini. 

rading EUR/USD dengan besar 1 lot menghasilkan profit sebesar US$ 10 per 1 pip, sehingga jika mengambil posisi sell sejak awal tahun maka profit yang dihasilkan sebesar US$ 2.040 atau jika di-rupiah-kan menjadi Rp 28 juta. 

Dengan perhitungan yang sama dengan EUR/USD, trading dengan mengambil posisi sell GBP/USD menghasilkan cuan sebesar Rp 30 juta. 

Melihat jauhnya selisih cuan yang dihasilkan antara trading emas dengan forex jika mengambil posisi sejak awal tahun, maka emas memang layak menjadi primadona di tahun ini. Smber: cnbcnews

Kamis, 11 Juli 2019

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Peringkat Utang Naik, Harga Saham Antam Langsung Ngegas!


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 11/07/2019 - Pada perdagangan awal sesi I Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham produsen emas, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sudah melaju 1,22% ke level Rp 830/unit saham yang membuatnya masuk ke dalam jajaran top gainers hari ini, Kamis (11/7/2019).

Hingga pukul 10.18 WIB, volume perdagangan saham Antam sudah mencapai 24,25 juta transaksi dengan total nilai transaksi (turnover) mencapai Rp 20,33 miliar. 

Penguatan harga saham perusahaan seiring dengan diumumkannya kenaikan peringkat utang ANTM oleh lembaga pemeringkat global, Standard & Poors (S&P).

Baca :

PT KONTAK PERKASA FUTURES -Emas Mendapat Dorongan The Fed Setelah Sinyal Positif untuk Pemotongan Suku Bunga


S&P menaikkan Corporate Credit Rating perusahaan dari 'B- dengan prospek positif', menjadi 'B dengan prospek positif' dikarenakan proyeksi pertumbuhan kinerja keuangan yang solid untuk 12 bulan ke depan yang didukung oleh pertumbuhan produksi dan penjualan komoditas.

Peringkat utang 'B (-/+)' bukan termasuk dalam kategori layak investasi. Peringkat ini diberikan kepada entitas yang saat ini diyakini memiliki kapasitas untuk memenuhi komitmen keuangan atas kewajiban yang dimiliki perusahaan. Namun kondisi bisnis, keuangan atau ekonomi yang buruk berpeluang melemahkan kinerja perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. 

Lebih lanjut, melansir press release perusahaan, ANTM sedang menyelesaikan konstruksi Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) dengan kapasitas produksi sebesar 13.500 TNi, yang saat ini telah rampung 97%.

Penyelesaian proyek tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi feronikel ANTM dari 27.000 TNi menjadi 40.500 TNi per tahun.

Pada kuartal I-2019 perusahaan mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 8,51% secara tahunan menjadi Rp 6,22 triliun, dari Rp 5,73 triliun pada kuartal I tahun lalu. Komoditas emas masih menyumbang proporsi terbesar (63%) dari total pemasukan ANTM.

Akan tetapi, laba bersih perusahaan justru tercatat anjlok 30,12% secara tahunan menjadi Rp 179,69 miliar. Laba perusahaan tertekan karena peningkatan pada pos beban penjualan dan beban umum (dan administrasi) yang masing-masing naik 39,51% dan 31,26% secara tahunan.   Smber : cnbcnews

Rabu, 10 Juli 2019

Kontak Perkasa Futures - Donald Trump Marah ke India, Perang Dagang Jilid II Terjadi?


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 10/07/2019 - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, Selasa (9/7/2019) mengatakan AS perlu melawan India di bidang perdagangan. Masalahnya mirip seperti situasi awal perang dagang AS dengan China.

Melalui akun Twitternya, Trump mengatakan pengenaan tarif produk impor AS oleh India tidak lagi dapat diterima. Akankah perang dagang terjadi lagi?
"India telah lama memiliki ruang untuk menerapkan bea masuk pada produk-produk Amerika. Ini tidak lagi bisa diterima!" cuit Trump.

KONTAK PERKASA FUTURES
Sebelumnya awal tahun ini, Trump telah mengancam mencabut hak istimewa India dalam perdagangan. Ketentuan itu membebaskan India untuk membayar bea masuk senilai miliaran dolar saat mengekspor produknya ke AS.
"Saya telah menentukan bahwa India belum meyakinkan Amerika Serikat (AS) bahwa mereka akan memberikan akses yang adil dan masuk akal ke pasarnya," kata Trump. 

Mengutip CNBC International, India menerapkan tarif impor berbagai produk AS, seperti sepeda motor Harley-Davidson hingga buah apel yang ditanam di AS.

Pada 5 Juni 2019, Trump mengumumkan telah mencabut pemberian fasilitas pengurangan/pembebasan bea masuk atau Generalized System of Preferences (GSP) bagi India. Pemberian GSP sebelumnya membuat berbagai produk dari India yang nilainya US$5,6 miliar, dapat masuk ke AS tanpa dikenai bea impor.

Langkah ini langsung dibalas oleh India yang mengenakan bea impor yang lebih tinggi terhadap 28 produk asal AS. Produk yang masuk dalam daftar berupa kacang almond, apel, dan kacang walnut.

Kritik terbaru yang dilayangkan Trump itu disampaikan di tengah membaiknya hubungan dagang antara AS dengan China. Akhir bulan lalu kedua pemimpin ekonomi terbesar dunia ini telah sepakat untuk menunda kenaikan tarif pada berbagai produk China. Bahkan, saat ini AS-China telah mulai melanjutkan pembicaraan dagang.

Kedutaan Besar India di Washington, D.C., belum menanggapi permintaan CNBC untuk memberikan komentar.

KONTAK PERKASA FUTURES
Indeks saham iShares MSCI India ETF turun lebih dari 1% di perdagangan premarket, setelah Trump berkicau di Twitter. Namun, indeks saham ini kemudian pulih dan diperdagangkan flat.

Smber : cnbcnews

Selasa, 09 Juli 2019

PT KONTAK PERKASA - Pukul 12:00 WIB: Rupiah Melemah di Rp 14.115/US$


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 09/07/2019 - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Dolar AS jadi keenakan di kisaran Rp 14.100.

PT KONTAK PERKASA

Pada Selasa (9/7/2019) pukul 12:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.115. Rupiah melemah 0,07% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 

PT KONTAK PERKASA
Berikut kurs dolar AS di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) pada pukul 09:32 WIB: 
PeriodeKurs
1 PekanRp 14.148,5
1 BulanRp 14.203
2 BulanRp 14.257,5
3 BulanRp 14.321,5
6 BulanRp 14.493
9 BulanRp 14.663
1 TahunRp 14.828
2 TahunRp 15.478,4
 
Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) pukul 09:15 WIB:  
PeriodeKurs
1 BulanRp 14.164
3 BulanRp 14.270

Berikut kurs dolar AS di sejumlah bank nasional pada pukul 09:33 WIB:
BankHarga BeliHarga Jual
Bank BNIRp 14.025Rp 14.205
Bank BRIRp 14.090Rp 14.150
Bank MandiriRp 13.970Rp 14.220
Bank BTNRp 14.065Rp 14.215
Bank BCARp 13.958Rp 14.258
CIMB NiagaRp 14.000Rp 14.210

Smber : cnbcnews

Senin, 08 Juli 2019

Kontak Perkasa - Harga Emas Dunia Anjlok Lagi, Sudah di Bawah US$ 1.400/Oz


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 08/07/2019 -  Harga emas dunia masih terus melemah akibat harapan penurunan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed yang sedikit pudar.

Pada perdagangan hari Senin (8/7/2019) pukul 09:30 WIB, harga emas kontrak pengiriman Agustus di bursa New York Commodity Exchange (COMEX) melemah 0,11% ke level US$ 1.398,5/troy ounce (Aoz). 

Adapun harga emas di pasar spot turun 0,24% menjadi US$ 1.396,25/troy ounce.

Baca : 

Kontak Perkasa – Waduh, Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok Rp 9.000/Gram

Sepekan kemarin, harga emas COMEX dan Spot juga tercatat melemah masing-masing sebesar 1,46% dan 1,11% secara point-to-point.



Akhir pekan lalu, Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan angkat penciptaan tenaga kerja non-pertanian periode Juni sebesar 224.000.

Angka tersebut jauh lebih besar ketimbang prediksi konsensus yang hanya 160.000 lapangan kerja, mengutip Trading Economics.

Data tenaga kerja merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan oleh The Fed dalam mengambil kebijakan moneter, termasuk tingkat suku bunga acuan (Federal Funds Rate/FFR).

Jika kondisi tenaga kerja AS masih cukup kuat, alasan The Fed menurunkan suku bunga acuan menjadi lebih terbatas.

Meskipun demikian, probabilitas The Fed menurunkan suku bunga di rapat komite pengambil kebijakan (FOMC) bulan Juli masih 100%.

Mengutip CME Fedwatch, probabilitas FFR turun 25 basis poin mencapai 93,1%. Sementara peluang FFR turun 50 basis poin adalah 6,9%.

Selain itu, data tenaga kerja yang cemerlang juga membuat pelaku pasar bisa mulai tenang untuk masuk ke instrumen-instrumen berisiko. Pasalnya, kondisi tenaga kerja menjadi indikasi perekonomian masih terjaga. Risiko investasi pun sedikit surut. 

Emas yang merupakan instrumen pelindung nilai (hedging) pun agak ditinggalkan.

Pelaku pasar juga mulai berani masuk ke instrumen berisiko akibat optimisme damai dagang AS-China yang kembali muncul.

Baca :  Pasca Presiden AS, Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping bertemu di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 29 Juni silam, kedua negara sepakat untuk kembali melakukan perundingan dagang.

Bahkan sebuah perundingan antara delegasi dagang kedua negara akan dilakukan pekan ini.

Setidaknya tidak ada risiko eskalasi perang dagang selagi AS dan China berunding. Investasi di aset-aset berisiko seperti saham pun balik diminati. Kilau emas pun semakin pudar.
smber : cnbcnews

Jumat, 05 Juli 2019

PT KONTAK PERKASA - Gairah Investor Mulai Reda, Harga Emas Seakan Tak Bergerak


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 05/07/2019 - Akibat saling tarik sentimen, pergerakan harga emas masih sangat terbatas. Harapan damai dagang Amerika Serikat (AS)-China dan penurunan suku bunga acuan bank sentral AS, Federal Reserve menjadi sentimen utama yang menarik harga emas ke dua arah.
Baca:

Pada perdagangan hari Jumat (5/7/2019) pukul 09:45 WIB, harga emas kontrak pengiriman Agustus di bursa New York Commodity Exchange (COMEX) naik tipis 0,01% ke level US$ 1.421/troy ounce, setelah ditutup stagnan kemarin.

Sementara harga emas di pasar spot naik 0,24% menjadi US$ 1.418,58/troy ounce, setelah turun 0,24% sehari sebelumnya.




Salah satu yang membuat pelaku pasar tak lagi gencar memburu emas adalah perkembangan yang positif terkait perang dagang Amerika Serikat (AS)-China.

Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow mengatakan bahwa perwakilan kedua negara (AS dan China) tengah merencanakan sebuah perundingan baru.

"Dialog (dengan China) akan berlanjut pada pekan depan," ujar Kudlow, dikutip dari Reuters.

Seorang pejabat dari Kantor Perwakilan Dagang AS (US Trade Representative) belakangan menyebut bahwa dialog tersebut akan melibatkan pejabat tingkat tinggi dan dilakukan melalui sambungan telepon.

Lebih lanjut, Kudlow juga menyebut akan ada dialog lanjutan yang kemungkinan dilakukan dengan tatap muka.

"Saya tak tahu tepatnya kapan. Mereka (delegasi kedua negara) berbicara melalui sambungan telepon. Mereka akan berbicara lagi pada pekan depan melalui sambungan telepon dan mereka akan merencanakan pertemuan tatap muka," kata Kudlow.

Ada kemungkinan rangkaian dialog yang akan dilakukan AS-China ke depan bisa menghasilkan kesepakatan damai dagang.

Atas optimisme tersebut, pelaku pasar mulai bisa sedikit berani untuk agresif dalam berinvestasi. Emas yang biasanya dipilih saat main aman pun tak lagi diborong.

Investor Masih Galau, Harga Emas Seakan Tak BergerakFoto: Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell

Namun perlu dicatat bahwa investor tidak serta merta meninggalkan emas. Pasalnya masih ada harapan yang besar akan penurunan suku bunga acuan bank sentral AS, The Fed.

Perlu diketahui bahwa akhir bulan Juli, komite pengambil kebijakan (FOMC) The Fed akan kembali menggelar rapat bulanan. Dalam rapat setiap rapat, The Fed biasanya akan mengumumkan kebijakan suku bunga. Bisa ditahan, naik, atau diturunkan.

Mengutip CME Fedwatch, Jumat (5/7/2019), probabilitas The Fed menurunkan suku bunga 25 basis poin di rapat bulan Juli mencapai 72,4%. Ada pula 27,6% kemungkinan suku bunga acuan dipangkas hingga 50 basis poin.

Sementara kemungkinan suku bunga acuan ditahan di kisaran 2,25-2,5% tidak ada sama sekali alias 0%.

Kala suku bunga acuan The Fed turun, maka pasar akan kebanjiran likuiditas dolar. Dolar melimpah ruah karena fasilitas kredit jadi lebih mudah. Dolar tak lagi disimpan dalam kandang dan bertebaran di mana-mana.

Dengan begitu, nilai tukar greenback kemungkinan akan tertekan.

Dalam kondisi tersebut, pelaku pasar akan terpapar risiko penurunan nilai aset akibat perubahan kurs dolar. Bukan hal yang diinginkan tentunya.
Alhasil, emas masih terus dipertahankan sebagai instrumen pelindung nilai (hedging).
smber : cnbcnews

Kamis, 04 Juli 2019

KONTAK PERKASA FUTURES - Kabar Divestasi Newcrest, Saham Antam Mulai Menanjak!


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 04/07/2019 - Harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terus menanjak pada perdagangan sesi I, Kamis ini (4/7/2019) di tengah bergulirnya kabar divestasi saham PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) milik perusahaan tambang asal Australia, Newcrest Mining Limited (Newcrest).

Antam yang sudah memiliki 25% saham Nusa Halmahera Minerals punya hak penawaran terlebih dahulu atas saham yang dijual alias rights of first refusal.
Newcrest wajib mendivestasikan saham milik mereka sebesar 51% kepada pihak nasional dalam jangka waktu 2 tahun setelah penandatangan kontrak, atau pada 2020. Mereka sudah melepas 25% kepada Antam, dua kali yakni 17,5% dan 7,5% sehingga tersisa 26% lagi.


Data perdagangan menunjukkan, pada pukul 10.51 WIB, saham Antam naik 1,23% di level Rp 825/saham dengan nilai transaksi Rp 13,14 miliar dengan volume perdagangan 15,93 juta saham. Dalam 30 hari terakhir perdagangan, saham ANTM melesat 15%, kendati asing hari ini melepas saham Antam hingga Rp 3,83 miliar.


Sebelumnya manajemen Antam menyatakan masih mengkaji soal wacana divestasi saham NHM. Meski sebelumnya, Newcrest selaku pemegang saham pengendali telah menawarkan 26% sahamnya kepada Antam.
 

Direktur Keuangan Antam, Dimas Wikan Pramudhito mengatakan divestasi saham milik Newcrast tersebut sebelumnya menjadi kewajiban mengingat NHM memiliki izin Kontrak Karya sehingga perlakuannya pun sama dengan divestasi yang diwajibkan bagi Freeport Indonesia dan Newmont.

"Treatment-nya sama dengan pemegang Kontrak Karya, sehingga ada tahapan divestasinya. Yang pertama sudah diserap oleh Antam sebesar 7,5% sehingga porsi kami sekarang bertambah menjadi 25%," kata Dimas kepada CNBC Indonesia, Selasa (14/5/2019). 

Dia mengatakan pihaknya belum sampai pada tahapan kesimpulan untuk menyerap saham divestasi kedua dari Newcrest. Kendati Antam memiliki hak penawaran terlebih dahulu atas saham yang dijual. 

"Kami belum yes or no (serap divestasi kedua). Kami ada beberapa tahapan dalam menjajaki kemungkinan menyerap divestasi ini," katanya. 

Antam, yang sudah masuk dalam Holding BUMN Pertambangan di bawah PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum, juga sudah menerjunkan tim geologi perusahaan ke lapangan untuk melihat secara langsung emas tersebut dan potensinya ke depan.
smber : cnbcnews

Rabu, 03 Juli 2019

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Spread Bunga Melebar, Dolar Australia Tak Lagi Garang


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 03/07/2019 - Dolar Australia hanya mampu menguat tipis melawan rupiah pada perdagangan Rabu (3/7/19), padahal Senin kemarin Mata Uang Kanguru ini cukup garang. 

Pada pukul 12:25 WIB dolar Australia diperdagangkan di kisaran Rp 9.889,52 atau hanya naik 0,4%, sedangkan Selasa kemarin menguat 0.59% di pasar spot, melansir data Refinitiv. 


Bank Sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) Selasa kemarin memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 1%, menjadi rekor terendah dalam sejarah. Bulan lalu bank sentral pimpinan Philip Lowe ini juga melakukan hal yang sama, suku bunga dipangkas 25 basis poin. 

PT KONTAK PERKASA FUTURES

Langkah yang diambil tersebut sudah diprediksi banyak pihak, setelah bulan lalu dalam notula rapat kebijakan moneter RBA mengindikasikan suku bunga akan kembali dipangkas. Namun hari ini, RBA tidak mengindikasikan hal yang sama, mengisyaratkan periode pemangkasan suku bunga sudah berakhir. Dolar Australia pun menguat melawan rupiah.

Namun, kini pelaku pasar kembali ke kenyataan jika spread suku bunga antara Australia dan Indonesia kini semakin lebar, dan tentunya memegang aset rupiah akan memberikan imbal hasil yang lebih tinggi. Hal ini membuat penguatan dolar Australia tidak lagi segarang Selasa kemarin.

Dolar Australia saat ini berada di dekat level terendah sejak Januari 2017 melawan rupiah, yakni Rp 9.756,79. Level tersebut disentuh pada 21 Juni lalu. 

Penguatan dolar Australia dalam dua hari terakhir di pasar spot juga berdampak pada kurs jual beli di dalam negeri. Berikut beberapa kurs jual beli yang diambil dari situs resmi beberapa bank siang ini.

BankKurs BeliKurs Jual
BCA9.852,349.932,34
BRI9.820,709.958,61
Mandiri9.848,009.949,00
BNI9.858,009.928,00

Selasa, 02 Juli 2019

KONTAK PERKASA - Duh! Setelah 3 Hari Menguat, Rupiah Mulai Loyo


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 02/07/2019 - Rupiah melemah di perdagangan Selasa (2/6/19) setelah menguat dalam tiga hari berturut-turut melawan dolar Amerika Serikat (AS). Mata Uang Garuda pada Senin kemarin mendekati level terkuat sejak 25 April sehingga wajar jika terjadi technical rebounddolar AS. Technical rebound berarti rupiah masih memiliki ruang untuk memangkas pelemahan, atau malah berbalik menguat.  

kontak perkasa
Selain itu efek dari "gencatan senjata" Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping juga mulai memudar, malah efek tersebut justru masih terasa pada dolar. 

Membaiknya hubungan AS-China tersebut membuat para investor lega perang dagang tidak lagi tereskalasi. Para investor sebelumnya sempat cemas akan kemungkinan AS menaikkan lagi bea impor setelah penasihat ekonomi Presiden Trump, Larry Kudlow pada Kamis pekan lalu mengatakan Gedung Putih masih bisa mengenakan bea impor baru yang sudah direncanakan sebelumnya terhadap berbagai produk dari China.


Eskalasi perang dagang tentunya membuat perekonomian global semakin memburuk, termasuk juga kondisi ekonomi Paman Sam, sehingga bisa memaksa Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk memangkas suku bunga. 

Kini dengan membaiknya hubungan AS-China dan dibukanya kembali perundingan dagang muncul harapan akan adanya damai dagang yang dapat memacu perekonomian global. Dengan demikian The Fed bisa jadi mempertimbangkan kembali apakah suku bunganya akan dipangkas atau tidak, hal ini menjadi tenaga bagi dolar AS. 

Pada pukul 10:24 WIB, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp 14.145/US$. 

Analisis Teknikal 



Melihat grafik harian, rupiah yang disimbolkan dengan USD/IDR kini berada di kisaran rerata pergerakan (Moving Average/MA) 5 hari (garis biru) dan di bawah MA20 /rerata 20 hari (garis merah). 

Indikator rerata pergerakan konvergen dan devergen (MACD) masih di wilayah negatif yang memberikan gambaran sentimen bearish atau pelemahan dolar AS.

Indikator-indikator tersebut memberikan gambaran penguatan rupiah (USD/IDR bergerak turun) dalam jangka menengah. 

Pada time frame 1 jam, rupiah berada di atas MA 5 (rerata pergerakan 5 jam/garis biru) dan MA 20 (rerata pergerakan 20 jam/garis merah). Indikator Stochastic bergerak naik dan sudah memasuki wilatah jenuh beli (overbought), sehingga bisa membatasi pelemahan rupiah. 

KONTAK PERKASA


Resisten (tahanan atas) berada di kisaran Rp 14.152, selama tertahan di bawah level tersebut, rupiah berpeluang memangkas pelemahan atau bahkan kembali menguat menuju area Rp 14.115. 

Sementara jika resisten ditembus, Mata Uang Garuda berpeluang melemah ke Rp 14.180. 
smber : cnbcnews

Senin, 01 Juli 2019

KONTAK PERKASA FUTURES - Sentimen Domestik & Eksternal Mendukung, IHSG Masih Hijau


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 01/07/2019 - Memulai perdagangan dengan apresiasi sebesar 0,35% ke level 6.381,18, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum sempat mencicipi pahitnya zona merah pada hari ini. Per akhir sesi satu, IHSG tercatat menguat 0,29% ke level 6.376,95.

Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mendorong IHSG menguat di antaranya: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (+1,93%), PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (+4,97%), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (+1,9%), PT United Tractors Tbk/UNTR (+2,13%), dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk/INTP (+2,88%).

KONTAK PERKASA FUTURES

Kinerja IHSG ini senada dengan seluruh bursa utama Asia yang juga sedang ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei menguat 2,07%, indeks Shanghai lompat 1,94%, indeks Straits Times bertambah 1,25%, dan indeks Kospi tumbuh 0,06%. Sementara itu, bursa Hong Kong diliburkan guna memperingati special administrative region establishment day.


Mendinginnya hubungan antara AS dengan China sukses memantik aksi beli besar-besaran di bursa saham Benua Kuning. Pasca-berbincang sekitar 80 menit di sela-sela gelaran KTT G20 di Osaka, Jepang, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menyetujui gencatan senjata di bidang perdagangan sekaligus membuka lagi pintu negosiasi.

Dilansir dari CNBC International, kedua negara secara terpisah mengumumkan bahwa mereka telah setuju untuk tak saling mengenakan bea masuk baru terhadap produk impor dari masing-masing negara.

Media milik pemerintah China Xinhua menyebut bahwa kedua pimpinan negara setuju "untuk memulai kembali negosiasi dagang antar kedua negara dengan dasar kesetaraan dan rasa hormat." 

Lebih lanjut, Trump menyebut bahwa China akan membeli produk-produk agrikultur asal AS dalam jumlah besar. "Kami menahan diri dari (mengenakan) bea masuk dan mereka akan membeli produk pertanian (asal AS)," tutur Trump, dilansir dari CNBC International.

Walaupun belum dikonfirmasi pihak China, jika apa yang disebutkan Trump tersebut benar adanya, maka hal ini tentu akan mengerek laju perekonomian AS. Selama ini, produk agrikultur memang menjadi incaran pemerintah China dalam upayanya melawan balik serangan-serangan AS. 

Pada 1 Juni, pemerintah China resmi mengenakan bea masuk baru bagi produk agrikultur asal AS seperti kacang tanah, gula, gandum, ayam, dan kalkun. Bea masuk baru yang berlaku adalah 20% dan 25%, dari yang sebelumnya 5% dan 10%.

Kala perekonomian AS dan China menggeliat, tentu laju perekonomian global akan terkerek naik, mengingat AS dan China merupakan dua negara dengan nilai perekonomian terbesar di planet bumi.