Kamis, 14 Februari 2019

Dolar AS Nyaris Sentuh Rp 14.100, Rupiah Terlemah di Asia


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 14/02/2019 - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di kurs acuan atau kurs tengah Bank Indonesia (BI). Di pasar spot, rupiah pun bernasib sama. 

Pada Kamis (14/2/2019), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor menunjukkan angka Rp 14.093. Rupiah melemah 0,47% dibandingkan posisi hari sebelumnya. 
Kemarin, rupiah sempat menguat di kurs acuan BI. Namun penguatan itu ternyata hanya bertahan sehari. Meski begitu, rupiah masih menguat signifikan 2,68% sejak awal tahun. 

kontak perkasa
 
Sementara di pasar spot, US$ 1 dihargai Rp 14.090 pada pukul 10:00 WIB. Rupiah melemah 0,25% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. 

kontak perkasa


Seiring perjalanan pasar, rupiah melemah lagi. Pada pukul 10:07 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.095 di mana rupiah melemah 0,28%. Dolar AS sudah semakin dekat dengan Rp 14.100. 
Di level Asia, kini rupiah menjadi yag terlemah. Awalnya rupee India menyandang 'gelar' sebagai mata uang terlemah Asia, tetapi itu terjadi kala pasar keuangan Negeri Bollywood belum buka. 

kontak perkasa

Kini setelah pasar keuangan India dibuka, rupee malah bergerak menguat. Rupiah pun harus rela turun satu setrip ke dasar klasemen mata uang Asia. Tidak ada mata uang Asia yang melemah lebih dalam ketimbang rupiah. 

Rabu, 13 Februari 2019

Harga Emas Tak Gerak, Investor Tunggu Perkembangan AS-China


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 13/02/2019 -  Harga emas siang hari ini (13/2) masih cenderung stagnan. Hingga pukul 08:30 WIB, harga emas kontrak April di pasar COMEX naik terbatas 0,02% ke posisi US$ 1.314,1/troy ounce, setelah ditutup menguat 0,16% pada perdagangan kemarin (12/2).

Selama sepekan, harga emas telah turun sebesar 0,02% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun harga komoditas ini tercatat naik 2,57%.



PT KONTAK PERKASA

Meskipun aura damai dagang Amerika Serikat-China terbilang masih positif, namun investor masih cenderung enggan untuk melepas emas.

Pasalnya kemungkinan kembali panasnya hubungan dagang antara kedua raksasa ekonomi dunia tersebut masih terbuka.

Apalagi Presiden AS Donald Trump mengatakan tidak akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping sebelum 1 Maret.

PT KONTAK PERKASA

Menurut Bob Haberkom, strategist pasar senior di RJO Futures, harga emas akan cenderung tak banyak bergerak sembari menunggu hasil dari perundingan dagang AS-China, seperti yang dilansir dari Reuters.

Selasa, 12 Februari 2019

Risiko Global Hentikan Tren Bearish Harga Emas Antam


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 12/01/2019 - Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik tipis Rp 1.000 menjadi Rp 617.000 per gram, dari sebelumnya Rp 616.000 per gram pada akhir pekan lalu. 

Penguatan kali ini lebih didasari oleh gejolak pasar investasi global yang kembali memanas dan berpengaruh di dalam negeri, sedangkan harga komoditas emas dunia justru terkoreksi pagi ini menjadi US$ 1.311 per troy ounceperd olar  AS, dari pekan lalu US$ 1.310 per troy ounce.

KONTAK PERKASA FUTURES

Penguatan ini menjadi penguatan pertama harga emas Antam sejak akhir Januari.
 
Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam hari ini 11/2/19), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram menguat menjadi Rp 61,7 juta dari harga kemarin Rp 6,16 juta per batang.  

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda. 
ProdukGramHarga per gram 8 Feb 19 (Rp)Harga per gram 11 Feb 19 (Rp)Selisih (%)
Emas Batangan0,5714,000715,0000.14%
Emas Batangan1665,000666,0000.15%
Emas Batangan2639,500427,000-33.23%
Emas Batangan3632,333633,3330.16%
Emas Batangan5629,000630,0000.16%
Emas Batangan10622,500623,5000.16%
Emas Batangan25618,200619,2000.16%
Emas Batangan50616,700617,7000.16%
Emas Batangan100616,000617,0000.16%
Emas Batangan250615,000616,0000.16%
Emas Batangan500614,600615,6000.16%
Emas Batangan1,000614,600615,0000.07%
Harga beli kembali-587,000589,0000.34%
Sumber: Logammulia  

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga naik menjadi Rp 589.000 dari sebelumnya Rp 587.000 pada periode yang sama.  
Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut. 
Untuk jenis lain, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama. 
Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.  
Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. 

Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.
 

KONTAK PERKASA FUTURES
Naiknya harga emas ukuran kecil itu mengindikasikan risiko yang menguat akhir pekan lalu.  
Beberapa faktor yang memengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.  
Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri. 

Senin, 11 Februari 2019

Pukul 10:00 WIB: Dolar AS Sentuh Rp 14.000


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 11/02/2019 - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Dolar AS sudah menyentuh Rp 14.000.

Pada Senin (11/2/2018) pukul 10:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.000. Rupiah melemah 0,29% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu. 


Berikut kurs dolar AS di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) pada pukul 09:44 WIB:
PeriodeKurs
1 PekanRp 14.030,5
1 BulanRp 14.076
2 BulanRp 14.135,5
3 BulanRp 14.194
6 BulanRp 14.366
9 BulanRp 14.551
1 TahunRp 14.741
2 TahunRp 15.423

Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) pukul 08:54 WIB: 
PeriodeKurs
1 BulanRp 14.025
3 BulanRp 14.130

Berikut kurs dolar AS di sejumlah bank nasional pada pukul 09:46 WIB:


PT KONTAK PERKASA
BankHarga BeliHarga Jual
Bank BNIRp 13.905Rp 14.065
Bank BRIRp 13.915Rp 14.055
Bank MandiriRp 13.800Rp 14.050
Bank BTNRp 13.915Rp 14.090
Bank BCARp 13.811Rp 14.111
CIMB NiagaRp 13.990Rp 14.080

Jumat, 08 Februari 2019

Global Masih Was-was, Rupiah Terlemah Kedua di Asia


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 08/02/2019 - Rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) jelang sesi siang. Rupiah bahkan menjadi yang terlemah kedua di kawasan Asia, Jumat (8/2/2019).

Sentimen negatif cenderung lebih mendominasi dari pada sentimen positif yang mendorong rupiah bergerak ke teritori positif.

PT KONTAK PERKASA

Hingga pukul 10:00 WIB, rupiah dibanderol Rp 13.980 per satu US$ atau melemah 0,07% dibandingkan penutupan sebelumnya di pasar spot. Pelemahan tersebut merupakan lanjutaan dari depresiasi yang terjadi kemarin.


Sentimen yang berpotensi melemahkan rupiah datang dari rilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). Rencananya Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan NPI pada hari ini pukul 16:00 di hadapan awak media. BI memperkirakan NPI kuartal IV-2018 bisa surplus, tetapi defisit di transaksi berjalan (current account) masih cukup lebar di kisaran 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Namun demikian terdapat sentimen positif yang membuat rupiah tidak jatuh terlalu dalam, yakni dari penurunan harga minyak. Pada pukul 05:18 WIB, harga minyak jenis Brent anjlok 1,67% dan light sweet (WTI) ambrol 2,59%.

Penurunan tersebut disebabkan perkembangan dari perang dagang yang menyisakan tanda tanya. Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengatakan akan bertemu Presiden China Xi Jinping sebelum tenggat waktu gencatan senjata perang dagang pada 1 Maret mendatang, namun dibantah sendiri olehnya dalam sesi wawancara dengan media.

"Tidak," jawab Trump saat ditanya apakah dia akan bertemu Presiden China Xi Jinping sebelum 1 Maret, mengutip Reuters. Padahal sebelumnya Trump pernah mengatakan dirinya akan bertemu dengan Xi sebelum mengesahkan kesepakatan dagang AS-China.

PT KONTAK PERKASA
Sontak pernyataan Trump membuat pasar pesimis karena dihantui perlambatan ekonomi berkelanjutan, sehingga harga minyak menjadi naik karena dihantui potensi permintaan yang menurun.

Secara teknikal, rupiah memiliki kecenderungan lebih tertekan dibandingkan akselerasi dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini tercermin dari pergerakan dolar AS terhadap rupiah yang bergerak di atas garis rata-rata nilainya selama lima hari (moving average five/MA5).
Sentimen Positif lebih Sedikit, Rupiah Masih Dalam Tekanan
Mengacu pada indikator teknikal yang bersifat bersifat momentum yaitu stochastic slow, rupiah juga masih berpotensi untuk turun. Rupiah digambarkan telah memasuki fase jenuh beli (overbought) sehingga lebih condong terkoreksi.

PT KONTAK PERKASA

Tren pergerakan mata uang garuda sebenarnya masih pada fase penguatan jika dilihat dari awal tahun. Hal ini tercermin dari grafik dolar AS terhadap rupiah yang bergerak turun (downtrend).

Kamis, 07 Februari 2019

Aduh, Rupiah Kini Terlemah di Asia...


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 07/02/2019 - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan pasar spot hari ini semakin menjadi. Minimnya sentimen positif membuat mata uang Tanah Air tidak bisa berbuat banyak. 

Pada Kamis (7/2/2019) pukul 09:02 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 13.975. Rupiah sudah melemah 0,42% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. 
Padahal kala pembukaan pasar, depresiasi rupiah tipis saja di 0,06%. Seiring perjalanan pasar, rupiah terus melemah seolah tanpa rem.


Sesaat setelah pembukaan pasar, rupiah berada di urutan kedua terbawah klasemen mata uang Asia. Namun dengan pelemahan 0,42%, mau tidak mau posisi rupiah melorot menjadi juru kunci. 

Memang yuan China mencatatkan depresiasi lebih dalam. Namun pasar keuangan Negeri Tirai Bambu masih tutup memperingati Tahun Baru Imlek, sehingga kurs yuan masih mencerminkan posisi akhir pekan lalu.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 09:04 WIB: 
 
Dari dalam negeri, sentimen negatif buat rupiah adalah penantian investor terhadap data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang rencananya dirilis esok hari. Bank Indonesia (BI) memperkirakan NPI kuartal IV-2018 bisa surplus, tetapi defisit di transaksi berjalan (current account) masih cukup lebar di kisaran 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). 

Artinya, pasokan devisa yang berjangka panjang dari aktivitas ekspor-impor barang dan jasa masih seret. Padahal ini adalah fundamental penting yang menyokong rupiah, dibandingkan arus modal portofolio alias hot money yang bisa datang dan pergi sesuka hati. 
Dengan kondisi fundamental yang agak rentan, rupiah pun ikut rawan terdepresiasi. Investor tentu menjadi berpikir ulang untuk mengoleksi rupiah, karena nilainya berisiko turun pada kemudian hari. 
Selain itu, harus diakui bahwa penguatan rupiah beberapa waktu terakhir sedikit 'keterlaluan'. Rupiah menguat hingga 3% terhadap dolar AS sejak awal tahun. Di hadapan mata uang lain di dunia, rupiah juga menguat signifikan. 

Ini membuat rupiah sangat mungkin terserang koreksi teknikal. Sebab investor yang sudah menang banyak tentu akan tergoda untuk mencairkan keuntungan. Rupiah pun rawan terkena ambil untung (profit taking). 
Sementara dari faktor eksternal, dolar AS sendiri memang sedang menguat secara global. Pada pukul 09:13 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback terhadap enam mata uang utama dunia) menguat 0,03%. Dalam sepekan terakhir, indeks ini melesat 0,88%. 
Menurut survei Reuters, ternyata dolar AS belum kehilangan pesonanya. Dalam jajak pendapat yang hasilnya dirilis 2 Februari lalu, investor justru menambah posisi jangka panjang mereka di mata uang Negeri Paman Sam. Artinya, pelaku pasar masih percaya terhadap dolar AS. 
Pada pekan terakhir 2018, posisi jangka panjang di dolar AS mencapai US$ 32,48 miliar. Naik dibandingkan pekan sebelumnya yaitu US$ 29,72 miliar. 
Sepertinya investor masih ragu terhadap prospek perekonomian di Asia, Eropa, dan wilayah lainnya. Potensi perlambatan ekonomi di China dan Zona Euro membuat pemilik modal masih berhasrat untuk memegang dolar AS. 
sumber :CNBC

Rabu, 06 Februari 2019

Pukul 10:00 WIB: Rupiah Masih Menguat di Rp 13.940/US$


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 06/02/2019 - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat perdagangan pasar spot hari ini. Namun penguatan rupiah masih terbatas. 

Pada Rabu (6/2/2018) pukul 10:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 13.940. Rupiah menguat 0,07% dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelum libur Tahun Baru Imlek.
KONTAK PERKASA FUTURES Berikut kurs dolar AS di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) pada pukul 09:50 WIB:
PeriodeKurs
1 PekanRp 13.934
1 BulanRp 13.971
2 BulanRp 14.025
3 BulanRp 14.092
6 BulanRp 14.277
9 BulanRp 14.422
1 TahunRp 14.636
2 TahunRp 15.347

Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) pukul 08:10 WIB: 
PeriodeKurs
1 BulanRp 13.980
3 BulanRp 14.080

Berikut kurs dolar AS di sejumlah bank nasional pada pukul 09:55 WIB:
BankHarga BeliHarga Jual
Bank BNIRp 13.865Rp 14.025
Bank BRIRp 13.900Rp 14.040
Bank MandiriRp 13.780Rp 14.030
Bank BTNRp 13.880Rp 14.030
Bank BCARp 13.800Rp 14.100
CIMB NiagaRp 13.860Rp 14.090
 
KONTAK PERKASA FUTURES

Selasa, 05 Februari 2019

Selamat! Saham Infrastruktur Naik Tertinggi di Januari


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 05/02/2019 - Selama bulan Januari 2019, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa dikatakan cukup membanggakan. Kenaikan IHSG yang cukup tinggi beriringan dengan optimisme pelaku pasar terhadap prospek perekonomian Indonesia pada 2019.

Mengacu kepada data bursa Efek Indonesia (BEI) awal Februari ini, posisi IHSG berada di nomor tiga kawasan ASEAN serta nomor lima kawasan Asia Pasifik. Kencangnya laju indeks saham nusantara tersebut pastilah ditopang oleh kinerja sektor yang berada di dalamnya.

Pada bulan pertama tahun politik ini, sektor yang lajunya paling kencang ternyata sektor infrastruktur dengan kenaikan 9,97%. Sektor tersebut digerakkan oleh emiten yang berbasis telekomunikasi. Sektor ke dua yang merangsek naik adalah pertambangan yang mengalami kenaikan 8,3%.
PT KONTAK PERKASA




Ciamiknya kinerja sektor-sektor yang ada di dalam IHSG tersebut seiring dengan masuknya dana-dana asing (foreign inflow). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) selama Januari 2019, total dana atau net buy (beli bersih) investor asing mencapai Rp 14,36 triliun.



Salah satu sentimen yang mendorong indeks dapat berlari lebih kencang kebijakan the Fed yang memenuhi janjinya untuk tidak menaikkan suku bunga. Pada pekan lalu, The Federal Reserves (The Fed) dalam Federal Open Market Committee (FOMC) meeting menahan suku bunga acuannya di 2,25-2,5% atau median 2,375%.

Senin, 04 Februari 2019

Profit Taking & Harga Minyak Naik, Bikin Rupiah Tertekan



PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 04/02/2019 -  Reli kenaikan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sementara mulai terhenti. Aksi ambil untung (profit taking) terjadi pada rupiah, investor mencairkan keuntungan yang didapatnya pekan lalu.

Hingga pukul pukul 10:00 WIB, Senin (4/2/2019), US$ 1 dibanderol senilai Rp 13.960. Rupiah melemah 0,18% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. Penguatan rupiah pekan lalu agaknya terlalu tajam sehingga membuatnya rentan terkoreksi secara teknikal. 

Faktor selanjutnya adalah harga minyak yang masih berada di jalur pendakian. Pada pukul 09:13 WIB, harga minyak jenis brent dan light swet naik masing-masing 0,21% dan 0,2%. Dalam sepekan terakhir, harga brent sudah melesat 4,92% dan light sweet meroket 6,61%. 

KONTAK PERKASA FUTURES
Kenaikan harga minyak bukan berita bagus buat rupiah. Sebab, kenaikan harga komoditas ini akan membuat biaya impornya semakin mahal. Defisit di neraca migas bakal semakin melebar.

Secara teknikal, rupiah cenderung masih mendominasi pergerakan dibandingkan dolar Amerika Serikat (AS) dalam jangka pendek. Rupiah terlihat masih bergerak di atas garis rata-rata nilainya selama lima hari (moving average five/MA5).
Sumber: Refinitiv
Tren pergerakan rupiah terhadap dolar AS masih menguat dilihat dari akhir tahun lalu. Hal ini tercermin dari grafik dolar AS terhadap rupiah yang bergerak turun (downtrend). Dalam jangka pendek, rupiah berpotensi menguji level Rp 13.800.

Rupiah sempat melemah pukul 09:04 WIB, di mana US$ 1 setara dengan Rp 13.975. Rupiah melemah 0,29%. Pelemahan tersebut agaknya berkurang mengingat tensi perang dagang yang mulai mengendur. Lawrence 'Larry' Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, menyebutkan perundingan berjalan baik dan arahnya positif.

Jumat, 01 Februari 2019

Pukul 13:00 WIB: Reli Terhenti, Rupiah Bertahan di 13.950/US$


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 01/02/2019 - Mesin penguatan rupiah masih berhenti sesaat usai jam makan siang, dengan poin penguatan tetap di level 20 poin, atau sama seperti sejam sebelumnya.

Pada Jumat (1/2/2019) pukul 13:00, US$ 1 dibanderol di level Rp 13.950, atau menguat 0,14% jika dibandingkan dengan penutupan pasar spot Kamis. Posisi ini tidak berubah dari sejam sebelumnya.

Berikut kurs dolar AS di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) pada pukul 12:56 WIB:

PT KONTAK PERKASA
PeriodeKurs
1 PekanRp 13.934,5
1 BulanRp 13.972
2 BulanRp 14.022
3 BulanRp 14.079
6 BulanRp 14.237
9 BulanRp 14.427
1 TahunRp 14.617
2 TahunRp 15.416,1

Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) pukul 12:57 WIB: 

PeriodeKurs
1 BulanRp 13.985
3 BulanRp 14.085

Berikut kurs dolar AS di sejumlah bank nasional pada pukul 12:50 WIB:

BankHarga BeliHarga Jual
Bank BNIRp 13.890Rp 14.050
Bank BRIRp 13.900Rp 14.050
Bank MandiriRp 13.930Rp 14.010
Bank BTNRp 14.025Rp 14.175
Bank BCARp 13.957Rp 13.973
CIMB NiagaRp 13.970Rp 14.170

Jumat, 04 Januari 2019

Saham Jepang turun 3,3% terkait penurunan di Asia & Wall Street


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 04/01/2019 - Pasar Asia diperdagangkan lebih rendah pada Jumat ini pasca penurunan tajam pada saham AS semalam karena peringatan kuartalan yang mengerikan dari Apple memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi global.
Nikkei 225 Jepang turun 3,27% di perdagangan pagi sementara indeks Topix turun 2,3%, dengan hampir semua sektor mengalami penurunan. Jepang Softbank turun 5,23% dan Fast Retailing, perusahaan di belakang jaringan toko pakaian Uniqlo, turun 6,21%. Saham-saham di Jepang ditutup pada hari Rabu dan Kamis untuk hari libur nasional.(yds)