Tampilkan postingan dengan label bursa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bursa. Tampilkan semua postingan

Jumat, 15 Februari 2019

Nikkei tergelincir karena penjualan ritel AS yang lemah membangkitkan selera risiko


PT KONTAK PERKASA FUTURES 15/02/2019 - Nikkei Jepang jatuh pada hari Jumat karena data penjualan ritel AS yang suram mengurangi selera risiko investor dan menyeret turun pasar yang lebih luas, dengan eksportir dan perusahaan keuangan berkinerja buruk.
Rata-rata saham Nikkei turun 1,2 persen menjadi 20.886,27 pada istirahat siang, mundur  tertinggi dua bulan dari 21.235,62 dicapai pada hari Kamis. Sepanjang minggu ini, indeks nikkei telah naik 2,7 persen

Dari keseluruhan merasa tertekan oleh laporan dari Departemen Perdagangan AS yang menunjukkan penjualan ritel pada bulan Desember mengalami penurunan terbesar dalam lebih dari sembilan tahun terakhir, memicu kekhawatiran akan perlambatan ekonomi.
Eksportir secara luas lebih rendah, setelah yen naik 0,1 persen terhadap dolar menjadi 110,33.
Indeks Topix yang lebih luas turun 0,9 persen menjadi 1.575,16. Masalah menurun lebih banyak dari pada yang naik 1.499 ke 546. (tgh)
Sumber: Reuters

Senin, 11 Februari 2019

Pukul 10:00 WIB: Dolar AS Sentuh Rp 14.000


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 11/02/2019 - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Dolar AS sudah menyentuh Rp 14.000.

Pada Senin (11/2/2018) pukul 10:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.000. Rupiah melemah 0,29% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu. 


Berikut kurs dolar AS di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) pada pukul 09:44 WIB:
PeriodeKurs
1 PekanRp 14.030,5
1 BulanRp 14.076
2 BulanRp 14.135,5
3 BulanRp 14.194
6 BulanRp 14.366
9 BulanRp 14.551
1 TahunRp 14.741
2 TahunRp 15.423

Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) pukul 08:54 WIB: 
PeriodeKurs
1 BulanRp 14.025
3 BulanRp 14.130

Berikut kurs dolar AS di sejumlah bank nasional pada pukul 09:46 WIB:


PT KONTAK PERKASA
BankHarga BeliHarga Jual
Bank BNIRp 13.905Rp 14.065
Bank BRIRp 13.915Rp 14.055
Bank MandiriRp 13.800Rp 14.050
Bank BTNRp 13.915Rp 14.090
Bank BCARp 13.811Rp 14.111
CIMB NiagaRp 13.990Rp 14.080

Jumat, 08 Februari 2019

Global Masih Was-was, Rupiah Terlemah Kedua di Asia


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 08/02/2019 - Rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) jelang sesi siang. Rupiah bahkan menjadi yang terlemah kedua di kawasan Asia, Jumat (8/2/2019).

Sentimen negatif cenderung lebih mendominasi dari pada sentimen positif yang mendorong rupiah bergerak ke teritori positif.

PT KONTAK PERKASA

Hingga pukul 10:00 WIB, rupiah dibanderol Rp 13.980 per satu US$ atau melemah 0,07% dibandingkan penutupan sebelumnya di pasar spot. Pelemahan tersebut merupakan lanjutaan dari depresiasi yang terjadi kemarin.


Sentimen yang berpotensi melemahkan rupiah datang dari rilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). Rencananya Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan NPI pada hari ini pukul 16:00 di hadapan awak media. BI memperkirakan NPI kuartal IV-2018 bisa surplus, tetapi defisit di transaksi berjalan (current account) masih cukup lebar di kisaran 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Namun demikian terdapat sentimen positif yang membuat rupiah tidak jatuh terlalu dalam, yakni dari penurunan harga minyak. Pada pukul 05:18 WIB, harga minyak jenis Brent anjlok 1,67% dan light sweet (WTI) ambrol 2,59%.

Penurunan tersebut disebabkan perkembangan dari perang dagang yang menyisakan tanda tanya. Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengatakan akan bertemu Presiden China Xi Jinping sebelum tenggat waktu gencatan senjata perang dagang pada 1 Maret mendatang, namun dibantah sendiri olehnya dalam sesi wawancara dengan media.

"Tidak," jawab Trump saat ditanya apakah dia akan bertemu Presiden China Xi Jinping sebelum 1 Maret, mengutip Reuters. Padahal sebelumnya Trump pernah mengatakan dirinya akan bertemu dengan Xi sebelum mengesahkan kesepakatan dagang AS-China.

PT KONTAK PERKASA
Sontak pernyataan Trump membuat pasar pesimis karena dihantui perlambatan ekonomi berkelanjutan, sehingga harga minyak menjadi naik karena dihantui potensi permintaan yang menurun.

Secara teknikal, rupiah memiliki kecenderungan lebih tertekan dibandingkan akselerasi dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini tercermin dari pergerakan dolar AS terhadap rupiah yang bergerak di atas garis rata-rata nilainya selama lima hari (moving average five/MA5).
Sentimen Positif lebih Sedikit, Rupiah Masih Dalam Tekanan
Mengacu pada indikator teknikal yang bersifat bersifat momentum yaitu stochastic slow, rupiah juga masih berpotensi untuk turun. Rupiah digambarkan telah memasuki fase jenuh beli (overbought) sehingga lebih condong terkoreksi.

PT KONTAK PERKASA

Tren pergerakan mata uang garuda sebenarnya masih pada fase penguatan jika dilihat dari awal tahun. Hal ini tercermin dari grafik dolar AS terhadap rupiah yang bergerak turun (downtrend).

Selasa, 05 Februari 2019

Selamat! Saham Infrastruktur Naik Tertinggi di Januari


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 05/02/2019 - Selama bulan Januari 2019, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa dikatakan cukup membanggakan. Kenaikan IHSG yang cukup tinggi beriringan dengan optimisme pelaku pasar terhadap prospek perekonomian Indonesia pada 2019.

Mengacu kepada data bursa Efek Indonesia (BEI) awal Februari ini, posisi IHSG berada di nomor tiga kawasan ASEAN serta nomor lima kawasan Asia Pasifik. Kencangnya laju indeks saham nusantara tersebut pastilah ditopang oleh kinerja sektor yang berada di dalamnya.

Pada bulan pertama tahun politik ini, sektor yang lajunya paling kencang ternyata sektor infrastruktur dengan kenaikan 9,97%. Sektor tersebut digerakkan oleh emiten yang berbasis telekomunikasi. Sektor ke dua yang merangsek naik adalah pertambangan yang mengalami kenaikan 8,3%.
PT KONTAK PERKASA




Ciamiknya kinerja sektor-sektor yang ada di dalam IHSG tersebut seiring dengan masuknya dana-dana asing (foreign inflow). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) selama Januari 2019, total dana atau net buy (beli bersih) investor asing mencapai Rp 14,36 triliun.



Salah satu sentimen yang mendorong indeks dapat berlari lebih kencang kebijakan the Fed yang memenuhi janjinya untuk tidak menaikkan suku bunga. Pada pekan lalu, The Federal Reserves (The Fed) dalam Federal Open Market Committee (FOMC) meeting menahan suku bunga acuannya di 2,25-2,5% atau median 2,375%.

Senin, 04 Februari 2019

Profit Taking & Harga Minyak Naik, Bikin Rupiah Tertekan



PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 04/02/2019 -  Reli kenaikan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sementara mulai terhenti. Aksi ambil untung (profit taking) terjadi pada rupiah, investor mencairkan keuntungan yang didapatnya pekan lalu.

Hingga pukul pukul 10:00 WIB, Senin (4/2/2019), US$ 1 dibanderol senilai Rp 13.960. Rupiah melemah 0,18% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. Penguatan rupiah pekan lalu agaknya terlalu tajam sehingga membuatnya rentan terkoreksi secara teknikal. 

Faktor selanjutnya adalah harga minyak yang masih berada di jalur pendakian. Pada pukul 09:13 WIB, harga minyak jenis brent dan light swet naik masing-masing 0,21% dan 0,2%. Dalam sepekan terakhir, harga brent sudah melesat 4,92% dan light sweet meroket 6,61%. 

KONTAK PERKASA FUTURES
Kenaikan harga minyak bukan berita bagus buat rupiah. Sebab, kenaikan harga komoditas ini akan membuat biaya impornya semakin mahal. Defisit di neraca migas bakal semakin melebar.

Secara teknikal, rupiah cenderung masih mendominasi pergerakan dibandingkan dolar Amerika Serikat (AS) dalam jangka pendek. Rupiah terlihat masih bergerak di atas garis rata-rata nilainya selama lima hari (moving average five/MA5).
Sumber: Refinitiv
Tren pergerakan rupiah terhadap dolar AS masih menguat dilihat dari akhir tahun lalu. Hal ini tercermin dari grafik dolar AS terhadap rupiah yang bergerak turun (downtrend). Dalam jangka pendek, rupiah berpotensi menguji level Rp 13.800.

Rupiah sempat melemah pukul 09:04 WIB, di mana US$ 1 setara dengan Rp 13.975. Rupiah melemah 0,29%. Pelemahan tersebut agaknya berkurang mengingat tensi perang dagang yang mulai mengendur. Lawrence 'Larry' Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, menyebutkan perundingan berjalan baik dan arahnya positif.

Jumat, 04 Januari 2019

Saham Jepang turun 3,3% terkait penurunan di Asia & Wall Street


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 04/01/2019 - Pasar Asia diperdagangkan lebih rendah pada Jumat ini pasca penurunan tajam pada saham AS semalam karena peringatan kuartalan yang mengerikan dari Apple memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi global.
Nikkei 225 Jepang turun 3,27% di perdagangan pagi sementara indeks Topix turun 2,3%, dengan hampir semua sektor mengalami penurunan. Jepang Softbank turun 5,23% dan Fast Retailing, perusahaan di belakang jaringan toko pakaian Uniqlo, turun 6,21%. Saham-saham di Jepang ditutup pada hari Rabu dan Kamis untuk hari libur nasional.(yds)