Jumat, 13 September 2019

KONTAK PERKASA FUTURES || Cuan, Cuan, Cuan! Harga Emas Masih Bisa Naik Lagi Nih...


PT KONTAKPERKASA FUTURES BALI 13/09/2019 - Harga emas dunia bergerak menguat pada perdagangan hari ini. Apakah penguatan itu bisa bertahan lama?

Pada Jumat (13/9/19), harga emas di perdagangan pasar spot berada di US$ 1.503,98. Naik 0,35% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.

Harga komoditas ini sudah naik sejak pagi tadi. Namun seiring perjalanan pasar, penguatannya semakin mantap dan kembali ke kisaran US$ 1.500/troy ons

Program pembelian aset kali ini akan dimulai pada 1 November dengan nilai 20 miliar euro per bulan. Berdasarkan rilis ECB yang dilansir Reuters, QE kali ini tanpa batas waktu, artinya akan terus dilakukan selama dibutuhkan untuk memberikan stimulus bagi perekonomian zona euro.
Harga emas melesat naik setelah European Central Bank (ECB) mengumumkan hasil rapat bulanan pada dini hari tadi waktu Indonesia. ECB menurunkan suku bunga acuan sebesar 10 basis poin (bps) menjadi -0,5%.

Selain memangkas suku bunga, bank sentral pimpinan Mario Draghi ini juga mengaktifkan kembali program pembelian aset (obligasi dan surat berharga) atau yang dikenal dengan quantitative easing yang sebelumnya sudah dihentikan pada akhir tahun lalu. 

Paket kebijakan ECB tersebut likuiditas di pasar berpotensi melimpah. Artinya, akan ada tekanan inflasi sehingga emas yang bersatus sebagai instrumen lindung nilai (hedge) alamiah dari inflasi mendapat angin.

Akan tetapi, penguatan harga emas dibatasi oleh hubungan Amerika Serikat (AS) dan China yang semakin harmonis. Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa Washington mempertimbangkan adanya kesepakatan sementara (interim) dengan Beijing. 

"Kalau mau membuat kesepakatan, ayo buat kesepakatan. Banyak yang menyinggung soal itu, banyak analis yang mengatakan tentang kesepakatan sementara. Saya rasa ini adalah sesuatu yang akan kami pertimbangan," kata Trump, seperti diberitakan CNBC International.

Aura damai dagang AS-China kembali menguat. Saat AS dan China tidak lagi saling hambat, maka rantai pasok global akan pulih sehingga pertumbuhan ekonomi dunia bisa lebih baik dari perkiraan.

Saat risiko sedang rendah seperti ini, pelaku pasar tentu tidak mau bermain aman. Pencarian cuan ke instrumen berisiko kembali semarak, sementara aset aman seperti emas kurang mendapat tempat.  Smber : cnbcnews
.

Kamis, 12 September 2019

PT KONTAK PERKASA || Sudah 5 Hari Amblas, Harga Emas Antam Siap Terbang Lagi


PT KONTAKPERKASA FUTURES BALI  12/09/2019 - Harga emas investasi ritel kepingan acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam naik tipis Rp 1.000/gram menjadi Rp 703.000/gram pada perdagangan Kamis ini (12/9/2019) dari Rp 702.000/gram kemarin.

Koreksi yang terjadi menahan koreksi harga yang sudah menjadi tren sejak pekan lalu atau 5 hari terakhir.

Penguatan tersebut terkait dengan pembalikan teknikal (technical rebound) pascatren penurunan yang seiring dengan mulai meredanya panas perang dagang sejak akhir pekan lalu.


Meskipun hari ini berbalik naik, harga emas keping acuan 100 gram tersebut masih turun beruntun dari posisi tertinggi sepanjang masanya Rp 726.000/gram yang dicapai pada Kamis (5/9) pekan lalu. 

Data di situs logammulia milik Antam hari ini menunjukkan besaran harga emas kepingan 100 gram berada pada Rp 70,3 juta per batang, naik tipis dari Rp 70,2 juta per batang kemarin.

Koreksi tipis tersebut seiring dengan koreksi harga emas di pasar spot dan kontrak berjangka emas di Bursa Berjangka Comex.

Kenaikan harga juga terlihat pada harga beli kembali (buy back) emas Antam di gerai resmi Rp 1.000/gram menjadi Rp 676.000/gram dari Rp 675.000/gram kemarin.

Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat tersebut ingin menjual kembali investasinya.

smber : cnbcnews

Rabu, 11 September 2019

KONTAK PERKASA || Emas Naik Dari 1-Bulan Terendah Seiring Aksi Jual Obligasi Terhenti

PT KONTAKPERKASA FUTURES BALI 11/09/2019 - Emas menguat setelah sebelumnya berada pada level terendah dalam sebulan seiring aksi jual di pasar obligasi AS terhenti menjelang pertemuan penting bank sentral.

KONTAK PERKASA || Diburu Sepanjang Zaman, Ini Rahasia di Balik Kilau Emas


Investor sedang menunggu keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis dan Federal Reserve minggu depan, dengan beberapa panggilan kembali harapan untuk akomodasi bank sentral yang lebih agresif. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun mundur menjadi 1,71%, setelah naik sembilan basis poin pada Selasa.
Departemen keuangan telah berada di bawah tekanan ketika AS melelang surat berharga tiga tahun senilai $ 38 miliar dan korporasi tingkat investasi melanjutkan gelombang penerbitan, memperluas pasokan obligasi.
Harga Emas Spot menguat 0,4% menjadi $ 1,491.30 / oz pada pukul 10:20 pagi waktu Singapura. Harga turun menjadi $ 1,484.65 pada hari Selasa, terendah sejak 13 Agustus. Sementara itu, Harga perak Spot naik  0,5% menjadi $ 18,0981 / ons. (Tgh)
Sumber: Bloomberg

Selasa, 10 September 2019

PT KONTAK PERKASA FUTURES || Emas Turun ke level Satu Bulan Terendah Jelang Pertemuan ECB


PT KONTAKPERKASA FUTURES BALI 10/09/2019 - Emas melemah untuk hari keempat ke level terendah dalam hampir sebulan di tengah aksi jual obligasi global, memangkas permintaan untuk non-bunga yang mengandung logam mulia.
Bunds memimpin penurunan utang negara pada Senin seiring beberapa investor menilai imbal hasil telah turun terlalu jauh dan terlalu cepat. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun naik hingga 1,65%, tertinggi dalam empat minggu. Naik delapan basis poin pada hari Senin.
Pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa Kamis secara luas diharapkan untuk melihat penurunan suku bunga dan peninjauan semua opsi, termasuk QE. Sesi Federal Reserve akan menyusul pekan depan.
Harga Emas Spot turun 0,8% menjadi $ 1,486.52/oz, level terendah sejak 13 Agustus, dan diperdagangkan pada $ 1,489.57 pada pukul 10:34 pagi di Singapura. Sementara itu, Harga Perak Spot turun 1% menjadi $ 17,8370/ons. (Tgh)
Sumber: Bloomberg

Senin, 09 September 2019

PT KONTAK PERKASA || Duh Emas, Bakal Turun ke Bawah US$ 1.500 Nggak?


PT KONTAKPERKASA FUTURES BALI 09/09/2019 -  Harga emas mencatat penurunan dua pekan berturut-turut minggu lalu, meski sebelumnya sempat mencetak rekor tertinggi di tahun ini. Kabar bagus dari berbagai penjuru dunia membuat sentimen pelaku pasar membaik dan masuk kembali ke aset-aset berisiko berimbal hasil tinggi sehingga emas menjadi ditinggalkan.

Meredanya tensi geopolitik di Hong Kong, Italia, dan Inggris menjadi awal tekanan bagi emas. Menyandang status sebagai aset aman (safe haven), emas tentunya sangat diuntungkan jika terjadi gejolak politik di negara-negara yang memiliki pengaruh ke dunia finansial global.

Tekanan bagi emas semakin bertambah setelah Amerika Serikat (AS) dan China akan melakukan perundingan dagang di bulan Oktober. Menurut pernyataan resmi dari Kementerian Perdagangan China, kedua belah pihak akan menggelar konsultasi pada pertengahan bulan ini sebagai bagian dari persiapan negosiasi tatap muka di awal bulan depan.

PT KONTAK PERKASA || Catat Nih! Kenali Emas & Tempat Menyimpan yang Aman


Kabar-kabar bagus tersebut membuat harga emas dalam sehari anjlok lebih dari 2%. Tekanan turun masih berlanjut pada hari Jumat setelah rilis data tenaga kerja AS.
Data tenaga kerja AS terdiri dari tiga item, penyerapan tenaga kerja di luar sektor pertanian (Non-Farm Payroll/NFP), rata-rata upah per jam, dan tingkat pengangguran. NFP dirilis mengecewakan, sebanyak 130.000 orang, lebih rendah dari sebelumnya 164.000 orang, juga lebih rendah dari prediksi di Forex Factory sebesar 165.000 orang.

Harga emas sempat menguat merespon data tersebut, tapi pada akhirnya kembali melemah setelah ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell, menilai data tenaga kerja masih cukup kuat.

Dalam diskusi panel di Zurich Swiss, Powell mengatakan rilis tenaga kerja bulan Agustus konsisten dengan pandangan The Fed jika pasar tenaga kerja masih cukup kuat. Pada kesempatan yang sama, Powell juga menegaskan meski kondisi global saat ini dipenuhi ketidakpastian, tetapi ia tidak melihat atau atau memperkirakan AS akan mengalami resesi.

Tapi jika dicermati, pernyataan Powell sebenarnya hampir sama dengan pernyataan sebelumnya saat pertemuan Jackson Hole pada bulan Agustus lalu. Akibatnya emas kekurangan momentum penguatan, dan berbalik turun, tentunya dibumbui aksi ambil untung (profit taking) melihat penguatan emas belakangan ini.

Meski demikian, ada hawa-hawa emas bisa kembali menguat, Bank Sentral China (People's Bank of China/PBoC) sudah memutuskan kembali menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 50 bps untuk semua bank. Kebijakan ini diperkirakan mampu memompa likuiditas sebanyak CNY 900 miliar dan menurunkan suku bunga kredit perbankan.

Kemudian dari Jepang, pertumbuhan ekonomi Jepang kuartal II-2019 direvisi turun yang memperkuat spekulasi Bank of Japan (BoJ) akan menggelontorkan stimulus moneter di bulan ini. Jangan lupakan European Central Bank (ECB) dan tentunya The Fed yang juga diprediksi akan memangkas suku bunga di bulan ini.

Pemangkasan suku bunga maupun stimulus moneter lainnya menyebabkan likuiditas di pasar bertambah dan inflasi berpotensi naik. Dalam kondisi seperti itu, emas yang juga merupakan aset lindung nilai terhadap inflasi akan kembali diuntungkan.

Smber : cnbcnews

Jumat, 06 September 2019

KONTAK PERKASA FUTURES || Emas Pertahankan Penurunan Terbesar Sejak 2016 Jelang Rilis Data AS



PT KONTAKPERKASA FUTURES BALI 06/09/2019 - Emas memperpanjang penurunan terbesar sejak November 2016 untuk menuju kerugian mingguan kedua karena para pedagang menunggu pidato Jumat oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan angka dari data tenaga kerja AS.
Spot emas turun 0,7% $ 1,508.55 per ons pada jam 9:44 pagi di London. Harga dbersiap untuk penurunan mingguan kedua setelah turun 2,2% Kamis. Indeks Bloomberg Dollar Spot melemah 0.1%.

KONTAK PERKASA FUTURES || Emas Anjlok 2% Kemarin, Hari Ini?

Data AS yang lebih baik dari perkiraan kemarin, ditambah dengan optimisme tentang pelonggaran ketegangan perdagangan, mendorong permintaan untuk aset berisiko dan menyebabkan aksi jual tajam di antara aset heaven, termasuk logam mulia. Indeks volatilitas 60 hari untuk spot emas bersiap untuk meraih level tertinggi tiga tahunnya yang baru.
Logam mulia lainnya juga menurun, dengan perak yang menghapus semua kenaikannya minggu ini sementara platinum menuju kenaikan yang relatif kecil pasca reli terbaiknya.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Kamis, 05 September 2019

PT KONTAK PERKASA || Hari Ini Harga Emas Turun? Tenang, Masih Bisa Naik Lagi!


PT KONTAKPERKASA FUTURES BALI 05/09/2019 - Harga emas dunia menyentuh US$ 1.552/troy ons pada penutupan perdagangan kemarin. Hari ini, harga emas terus bergerak turun.

Pada Kamis (5/9/2019) pukul 13:23 WIB, harga emas berada di U$ 1.543,26/troy ons. Turun 0,46% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sentimen yang beredar hari ini memang kurang kondusif bagi sang logam mulia. Meredanya tensi geopolitik di Hong Kong, Italia, dan Inggris membuat investor berani masuk ke aset-aset berisiko dan meninggalkan aset aman (safe haven) seperti emas.

Belum lagi ada kabar baik dari hubungan Amerika Serikat (AS) dan China. Mengutip Reuters, Kementerian Perdagangan China mengungkapkan Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Gubernur Bank Sentral China (PBoC) Yi Gang telah menelepon Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pada 5 September. Mereka sepakat untuk melanjutkan dialog dagang di Washington pada awal Oktober.

Meski mundur dari rencana awal yaitu awal September, tetapi mendengar kabar mereka akan berunding saja sudah membuat pasar senang bukan kepalang. Ternyata harapan menuju damai dagang AS-China masih ada.

Sebelum pertemuan Oktober, akan ada dialog level deputi yang dihelat pada pertengahan September. "Pertemuan pada pertengahan September akan menjadi dasar bagi perkembangan yang signifikan," sebut Juru Bicara Kantor Perwakilan Dagang AS, seperti diberitakan Reuters.

Situasi politik yang kondusif serta harapan akan adanya kesepakatan dagang AS-China membuat Wall Street menguat pada perdagangan kemarin, dan menjalar ke bursa Asia hari ini. Emas yang berada di rekor tertinggi hari ini pun diterpa aksi ambil untung (profit taking).

Namun, bukan berarti emas tidak punya peluang untuk menguat lho...


Rabu, 04 September 2019

KONTAK PERKASA | Emas akan ke $1.600 karena The Fed Memangkas Suku Bunga Empat Kali Lagi, kata BNP


PT KONTAKPERKASA FUTURES BALI 04/09/2019 - Emas akan melonjak di atas $1.600 per ons karena Federal Reserve memulai kuartet penurunan suku bunga untuk memerangi perlambatan pertumbuhan AS dan dampak dari perang perdagangan dengan China, menurut BNP Paribas SA, yang menandai prospek kenaikan harga yang signifikan di beberapa bulan mendatang.

KONTAK PERKASA | Ke Mana Arah Harga Emas Dunia Hari Ini?

Emas akan rata-rata $ 1.400 per oons pada 2019, naik $60 dari perkiraan sebelumnya, dan $1.560 pada 2020 menyusul kenaikan $ 130 dalam prospek, BNP mengatakan dalam catatan itu. Siklus pelonggaran The Fed harus mendorong harga rata-rata di atas $1.600 pada kuartal pertama 2020, ungkapnya, menambahkan: "Kami berharap emas naik secara signifikan."
Emas spot diperdagangkan pada $1.545,88 per ons pada Rabu ini, naik 20% tahun ini. Harga menyentuh $1.555,07 pada 26 Agustus, level tertinggi sejak 2013.(yds)
Sumber: Marketwatch

Selasa, 03 September 2019

KONTAK PERKASA FUTURES | Tunggu Kopdar AS-China, Harga Emas Turun Tipis


PT KONTAKPERKASA FUTURES BALI 03/09/2019 - Harga emas dunia turun tipis di perdagangan pasar spot pagi ini. Ketidakpastian soal hubungan Amerika Serikat (AS) dan China membuat pelaku pasar agak galau. 

Pada Selasa (3/9/2019) pukul 07:54 WIB, harga emas di pasar spot turun tipis 0,1%. Namun harga si logam mulia masih nyaman di kisaran US$ 1.500/troy ons. 




Investor kini sedang menunggu kabar terbaru soal hubungan AS-China. Mulai 1 September, kedua negara menerapkan bea masuk baru yang mengawali ronde kesekian dari perang dagang yang berlangsung sejak awal 2018. 

KONTAK PERKASA FUTURES- Harap-Harap Cemas: Bisakah Pasar Keuangan Indonesia Bangkit?


AS mengenakan bea masuk 15% bagi importasi produk China senilai US$ 125 miliar, di antara berlaku bagi pengeras suara (speaker), headphone, sampai pakaian. Gelombang kedua bea masuk 15% akan berlaku mulai 15 Desember, yang mencakup impor produk China senilai US$ 156 miliar dari mulai alat makan plastik, kaus kaki, lampu LED, sampai dekorasi untuk keperluan Hari Natal. 

Sementara China memberlakukan bea masuk 5-10% untuk importasi produk AS senilai US$ 75 miliar. Selain itu, ada kenaikan bea masuk untuk produk yang selama ini sudah menjadi 'korban', misalnya kedelai (dari 25% naik menjadi 30%). 
smber : cnbcnews

Senin, 02 September 2019

PT KONTAK PERKASA - Emas Naik Terkait Tarif Trump, Manufaktur China Melambat


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 02/09/2019 - Emas naik karena para investor mencari tempat berlindung setelah AS menaikkan tarif barang-barang Tiongkok, dan data menunjukkan pelemahan lebih lanjut dalam ekonomi Tiongkok.
Pengenaan atas impor senilai $ 110 miliar dari Cina mulai berlaku hari Minggu oleh Presiden Donald Trump, sehingga meningkatkan spekulasi perang dagang yang berkepanjangan antara dua ekonomi teratas dunia. Aktivitas manufaktur China semakin memburuk pada Agustus, menambah risiko makro dan geopolitik sehingga mengangkat emas ke level tertinggi enam tahun pada Agustus.

PT KONTAK PERKASA – Harga Emas Masih Bisa Naik!


Harga Spot bullion naik 0,5% menjadi $ 1,527.35 pada pukul 9:07 pagi waktu Shanghai, memperpanjang kenaikan 7,5% dari Agustus untuk kenaikan bulanan keempatnya.
Logam mulia lainnya juga menguat, dengan perak mencatat bulan terbaiknya dalam lebih dari tiga tahun pada Agustus. Ini turun 0,5% hari ini. Platinum naik 0,5% untuk menuju yang tertinggi sejak April tahun lalu.(yds)
Sumber: Bloomberg

Jumat, 30 Agustus 2019

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga Emas Turun Terkait Pemulihan Saham Global & Meredanya Kekhawatiran Perang Dagang


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 30/08/2019 - Harga emas safe-haven diperdagangkan lebih rendah pada hari Jumat di Asia setelah China dan AS mengindikasikan bahwa pembicaraan perdagangan antara kedua belah pihak dapat dilanjutkan.
Emas Berjangka untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Mercantile Exchange turun 0,2% menjadi $ 1.534,10 per troy ounce pada 12:57 ET (04:57 GMT).
Gao Feng, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, mengatakan bahwa Beijing tidak akan membalas untuk saat ini terhadap pergerakan tarif terbaru Presiden AS Donald Trump.
Gao juga mengatakan China "bersedia bernegosiasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah ini dengan sikap tenang," tetapi menambahkan bahwa penting bagi Washington untuk membatalkan kenaikan tarif.(mrv)
Sumber: Investing.com

Kamis, 29 Agustus 2019

PT KONTAK PERKASA - Emas Menuju Kenaikan Bulanan ke-4

PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 29/08/2019 - Emas menuju kenaikan bulanan keempat karena banyak faktor termasuk perang perdagangan dan suku bunga riil negatif mendorong lonjakan harga. Harga perak melonjak pada hari Rabu untuk mencapai level tertinggi sejak 2017.
Emas menguat 0,3% menjadi $ 1543,15 per ons pada pukul 9:46 pagi di Singapura, menuju kenaikan bulanan lebih dari 9%. Indeks Bloomberg Dollar Spot  stabil. Perak naik untuk hari kelima, menyentuh $ 18,5113 per ons pada Rabu kemarin, Tertinggi sejak 2017; logam ini di jalur untuk kenaikan mingguan keempat. Paladium stabil, platinum turun 0,3%.

PT KONTAK PERKASA – Emas menguat terkait imbal hasil obligasi memperpanjang penurunan

Dalam perkembangan terbaru tentang perdagangan, Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan para pejabat perdagangan AS mengharapkan negosiator China untuk mengunjungi Washington, tetapi tidak akan mengatakan apakah pertemuan September yang direncanakan sebelumnya akan dilakukan.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Rabu, 28 Agustus 2019

KONTAK PERKASA - Isu Resesi Kembali Dongkrak Emas, Bisakah Tembus Rekor Baru?



PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 28/08/2019 - Harga emas kembali menguat pada perdagangan Selasa (27/8/19) kemarin akibat isu resesi yang kembali menerpa Amerika Serikat (AS). Logam mulia ini kini mendekati rekor tertinggi tahun ini US$ 1.554/troy ons. 

Isu resesi di AS kembali muncul setelah imbal hasil (yield) obligasi atau Treasury AS kembali mengalami inversi. 

Inversi terjadi antara yield Treasury Tenor 2 tahun dengan 10 tahun. Artinya, yield tenor pendek lebih tinggi dibandingkan tenor panjang yang menandakan investor melihat ada risiko yang lebih besar dalam jangka pendek. 


Data dari Credit Suisse menunjukkan sejak 1978 terjadi lima kali inversi yield obligasi pemerintah AS tenor dua tahun dan 10 tahun. Semuanya menjadi awal terjadinya resesi. Rata-rata resesi akan terjadi 22 bulan setelah inversi.

Kondisi perekonomian global memang sedang melambat di tahun ini, penyebab utamanya adalah perang dagang antara AS dengan China. Kini perang dagang kedua negara kembali tereskalasi dan laju perekonomian berpotensi semakin melambat. 

Kedua negara akan mengenakan tarif impor baru pada 1 September nanti. AS akan mengenakan tarif impor sebesar 15% tahap pertama untuk produk dari China dengan total nilai US$ 300 miliar. Sementara, China mengenakan tarif impor kisaran 5%-10% untuk produk dari AS dengan total nilai US% 75 miliar. 

Sejauh ini belum ada tanda-tanda akan ada penundaan berlakunya tarif impor tersebut. Sebelumnya di awal pekan Presiden AS, Donald Trump, mengatakan China menginginkan perundingan dimulai lagi dan kedua negara akan memulai pembicaraan dengan serius. 

Baca juga : 

KONTAK PERKASA – Enggak Cuma Emas, Investasi di Yen Juga Cuan Gede



"China menghubungi para negosiator dagang kita tadi malam dan mengatakan "mari kembali berunding", jadi kita akan kembali bernegosiasi dan saya pikir mereka akan melakukan sesuatu. (Ekonomi) mereka telah terpukul hebat tapi mereka paham ini perundingan ini hal yang benar untuk dilakukan dan saya memberikan rasa hormat untuk itu" kata Trump sebagaimana dilansir CNBC International

Namun, nyatanya pihak China membantah hal tersebut.  "Saya belum mendengar kejadian terkait dua sambungan telepon yang disebut oleh pihak AS pada akhir pekan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang, dilansir dari CNBC International

Pasar kini dipenuhi ketidakpastian apakah akan ada perundingan dagang antara kedua negara dalam waktu dekat, Satu hal yang pasti, emas selalu diuntungkan jika ada ketidakpastian. 
smber : CNBC

Selasa, 27 Agustus 2019

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Emas Stabil Terkait Komentar Trump yang Mengurangi Ketegangan Perdagangan


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 27/08/2019 - Emas stabil setelah terjadinya fluktuasi pada hari Senin karena investor menimbang perkembangan terbaru dalam perang perdagangan. Pasca kenaikan, bullion kemudian menghapus kenaikan di sesi pembukaan minggu ini karena Presiden Donald Trump mengatakan China ingin membuat kesepakatan tentang perdagangan, mengurangi ketegangan.

Baca

PT KONTAK PERKASA FUTURES – Usai Tembus Rekor Tertinggi, Harga Emas Antam Koreksi Tipis

Spot emas menguat  0,2% di $ 1,529.88 per ons pada jam 9:27 di Singapura, menuju penutupan tertinggi sejak April 2013. Pada hari Senin, harga berakhir hampir tidak berubah setelah naik sebanyak 1,8% dalam perdagangan intraday. Indeks Bloomberg Dollar Spot turun 0,1% setelah menguat 0,3% pada hari Senin.
Trump meninggalkan KTT G-7 dengan nada yang lebih lembut ke Beijing hanya beberapa hari setelah menakuti pasar keuangan dengan eskalasi lain dalam perang dagang mereka. Meski begitu, Trump juga menegaskan bahwa dia tidak meninggalkan taktiknya yang kasar untuk memaksakan kesepakatan perdagangan di Tiongkok.(mrv)
Sumber: Bloomberg