Jumat, 23 Agustus 2019

KONTAK PERKASA FUTURES - Ketika Seluruh Mata di Dunia Melirik Emas


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 23/08/2019 -  Ketegangan hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China hingga saat ini belum ada tanda-tanda ke arah penyelesaian. Bahkan setelah sempat mereda, kali ini kembali memanas.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, tidak hanya berlanjutnya perang dagang tapi kejadian di negara lain seperti Brexit hingga perlambatan ekonomi global masih menghantui pasar keuangan global.

"Perekonomian AS tumbuh melambat akibat menurunnya ekspor dan juga investasi non-residensial. Pertumbuhan ekonomi Eropa, Jepang, Tiongkok dan India juga lebih rendah dipengaruhi penurunan kinerja sektor eksternal serta permintaan domestik," ujar Perry di Gedung BI, Jakarta, Kamis (23/8/2019). 

Baca:

KONTAK PERKASA FUTURES – Tunggu Pidato Bos The Fed, Harga Emas Makin Susut

Menurutnya, pelemahan ekonomi global yang terus berlanjut juga menekan harga komoditas dunia termasuk hanya minyak. Oleh karenanya, berbagai negara melakukan stimulus fiskal dan memperlonggar kebijakan moneter merespon pelemahan ekonomi global ini.

Hal ini juga dilakukan oleh Bank Sentral AS yang pada Juli 2019 telah menurunkan suku bunga kebijakannya. Langkah ini pun diikuti oleh sejumlah negara berkembang termasuk Indonesia.

Selain itu, kondisi global ini juga membuat investor untuk mencari instrumen investasi lainnya yang aman untuk menyimpan dananya.


Emas pun muncul sebagai salah satu pilihan yang dianggap paling aman oleh investor untuk menyimpan dananya. Apalagi harga emas memang menguat di tengah ketidakpastian global saat ini.

"Ketidakpastian pasar keuangan global juga berlanjut dan mendorong pergeseran penempatan dana global ke aset yang dianggap aman, seperti obligasi pemerintah AS dan Jepang, serta komoditas emas," tegasnya.


Lanjutnya, dinamika ekonomi global tersebut memang perlu dipertimbangkan dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga arus masuk modal asing sebagai penopang stabilitas eksternal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar