Rabu, 09 Oktober 2019

KONTAK PERKASA || RI Kaya Emas, Emiten Mana yang Punya Cadangan Terbesar?



PT KONTAKPERKASA FUTURES BALI 09/10/2019 - Emas produksi Indonesia merupakan salah satu sumber daya mineral yang memiliki kadar kemurnian yang cukup tinggi. Selain itu, Indonesia juga tercatat memiliki beberapa tambang emas raksasa yang mayoritas dikelola oleh perusahaan publik.

Tim Riset CNBC Indonesia mencoba merangkum jumlah cadangan emas dan sumber daya emas dari tambang yang dikelola oleh perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

KONTAK PERKASA || AS-China Batal Damai? Rupiah Tertekan Lagi Lawan Dolar AS


Melansir laporan tahunan perusahaan 2018, ditemukan bahwa perusahaan penambang emas dengan jumlah cadangan logam emas yang cukup tinggi dibukukan oleh PT J Resources Asia Pacifik Tbk (PSAB) dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Berdasarkan tabel di atas tercatat jumlah cadangan logam emas PSAB mencapai 136,08 ton atau setara 4,8 juta ons per akhir tahun lalu.

Sedangkan UNTR membukukan total cadangan logam emas sebesar 127,57 ton atau setara 4,5 juta ons, di mana jumlah sumber daya emas yang dimiliki anak usaha Grup Astra tersebut mencapai 229,63 ton.

Di lain pihak, meski pada tabel di atas terlihat bahw PT Renuka Coalindo (SQMI) Tbk menorehkan capaian cadangan hingga 3,26 juta ton, tapi cadangan emas Renuka tercatat dalam bentuk bijih logam.

Merujuk laporan tahunan perusahaan 1 ton bijih emas mengandung nilai rerata kadar emas sebesar 7,7 gram. Perlu dicatat bahwa perolehan tersebut hanya berasal dari Proyek tambang emas Ciemas.

Sementara itu, perusahaan penambang emas milik pemerintah, yaitu PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), tercatat hanya memiliki cadangan logam emas sebanyak 19 ton dengan total sumber daya logam emas sebesar Rp 42 ton. Nilai tersebut berasal dari tambang yang berada di Pongkor, Jawa Barat.

Dalam materi rilis public expose laporan tahunan 2018, perusahaan menyebutkan bahwa cadangan dan sumber daya logam emas yang dimiliki ANTM memang hanya sekitar 1% dari perolehan nasional.



Diluar cadangan tambang yang dimiliki perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tersebut, candangan emas lainnya dimiliki oleh perusahaan seperti PT Freeport Indonesia dan PT Aman Mineral.

Tambang paling besar sampai saat ini adalah milik PT Freeport Indonesia. Berdasarkan data 2018, Freeport memproduksi 6.065 ton konsentrat per hari.Jika dikonversikan, dalam sehari Freeport menambang 240 kilogram emas.

Tambang bawah tanah Freeport bisa menghasilkan 3 juta ton konsentrat per tahun. Dari sisi cadangan, ini akan terus ada hingga kontrak Freeport berakhir di 2041.


Lala Amman Mineral yang dulu namanya Newmont, kini telah berganti nama menjadi Amman Mineral. Produksi emas dari tambang batu hijau yang berada di Nusa Tenggara Barat ini bisa mencapai hingga 100 kilo Oz emas dan 197 juta pound tembaga setahun.

Saat ini, Amman sedang melakukan fase tujuh atau tahap terakhir untuk menambang di batu hijau.

Berdasarkan laporan PT Medco Energi Internasional Tbk, induk usaha Amman Minineral Nusat Tenggara, fase tujuh bisa menggenjot produksi 4,47 miliar pon tembaga dan 4,12 juta ounce emas pada akhir 2020 atau awal 2021. 
smber : cnbcnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar